Tristan pov
"Sir satu jam lagi akan ada rapat dengan Andreas company" ucap sekertaris ku.
Satu jam lagi? Shit kenapa harus satu jam lagi? Gue harus jemput thea.
"Apa tidak bisa diundur? " tanyaku
"Tak bisa sir ini rapat penting yang membahas proyek besar " jelas sekertaris ku.
"Baiklah" ucapku pasrah.
**********
Selama rapat gue ngerasa gak tenang banget. gue terlalu mikirin thea.
Apakah dia ada yang menjemput? Apa dia udah dirumah? Apa dia udah makan? Dan masih banyak lagi.
Hingga tak terasa rapat telah selesai. Setelah rapat selesai gue langsung menelepon thea.
Tut.. Tut.. Tut
"Hallo" ucap orang diseberang sana. Gue melihat idnya lagi. Ini nomer thea kenapa suaranya beda?.
"Halo thea? "
"...."
"Syukurlah kalo udah sama lo"
"..."
"Gapapa cuma takut aja dia kenapa-napa"
"...."
"Ya ya terserah " setelah mengucapkan itu gue menutup telponnya.
"Tris" panggil seseorang yang membuat gue kaget.
"Lo bikin kaget aja" ucap gue.
"Gue boleh ngomong sesuatu gak? " tanyanya.
"Leo sejak kapan lo kalo mau ngoming bilang dulu sama gue? Dari dulu lo selalu nyerocos aja" ucapku.
"Ini serius" ucapnya lagi. Gue hanya diam menunggu kata-kata yqng akan keluar dari mulutnya itu.
"Lo jauhin thea. Bukannya gue gak suka tapi gue ngerasa lo hanya terobsesi sama dia" ucapnya.
Apa jahuin thea? Terobsesi sama thea? Gue gak salah denger kan?
"Lo tau lo terlalu ngekang dia. Lo ngelarang ini itu suruh thea ngejahuin ini itu. Gue rasa perasaan yang lo miliki hanya sekedar terobsesi bukan mencintai" jelasnya lagi.
Benarkah gue kayak gitu? Apa gue hanya terobsesi sama thea? Tapi ini perasaan apa? Gue selalu inginkan thea disisiku menjadi milikku kalo dia menjadi milik orang lain perasaan ingin merebutnya selalu hadir dalam benakku.
"Tapi... " ucapku tak tau harus mengatakan apa lagi.
"Lo harus pahami perasaan lo dulu. Itu hanya obsesi semata tris bahkan secinta cintanya laki-laki kepada perempuan tak pernah hingga begitu. Dia punya kehidupan yang gak harus selalu dikekang sama orang lain yang bukan keluarganya" jelasnya lagi.
"Gue gak tau. Gue gak tau harus ngelakuin apa lagi? " ucapku frustasi.
Gue gak mau di terkekang tapi gue juga gak mau terlalu ngebiarin dia deket cowok lain gue takut dia jatuh cinta sama orang lain.
"Lo pasti bisa. Kasian dia tris kalo lo kekang terus. Lo tau kalo dia punya masa lalu yang kelam?" tanyanya.
"Masa lalu yang kelam?" tanyaku bingung. Yang gue tau selama ini dia memepunyai masalah yang berat.
"See, bahkan lo gak tau. Coba lo lihat dari matanya lo selamai mata indahnya pasti lo bakal tau. Gue harap lo berhenti mengekang dia anggep aja dia adek lo dan jangan coba buat ngelamar dia. Kalo di nikah sama lo gue jamin dia bakal mati muda karna terlalu dikekang sama lo" ucap leo lalu pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd [REVISI]
Teen FictionGue hanya manusia biasa yang mempunyai rasa sakit dan lelah, yang mempunyai banyak kesalahan selama hidup. Aku bukan bidadari yang mempunyai kesabaran yang hebat. Gue Althea Nathania Anderson anak terakhir dari 4 bersaudara. Guememiliki kepribadian...