Author pov
Setelah keluar dari kelas thea langsung menuju ke kantin.
"Mang bakso sama es tehnya satu ya" teriak thea kepada mang maman penjual bakso.
"Oke neng" jawab mang mamang. sambil nunggu thea memainkan handphonenya. Tak lama pesanannya pun datang lalu membari uang sepuluh ribu dan lima ribu. Tapi sebelum menyantap makanannya terdengar suara varo.
"Gue boleh duduk sini? Bangku semua pada penuh" tanyanya. Thea pun melihat keseluruh penjuru kantin memang benar tak ada meja yang kosong.
Akhirnya dengan terpaksa dia pun mengangguk.
"Mm-mm lo apa kabar? " tanyanya.
Tuh anak masih waraskan? Jelas-jelas gue baik-baik aja masih nanya kabar' batin dave
Thea menaikan sebelah alisnya lalu berkata " Seperti yang lo lihat gue baik. Apa lo mau gue sakit? Kalo lo mau gue sakit maaf do'a lo gak terkabul karena gue sehat walafiat" ketus thea.
"Bu-bukan itu maksud gue" ucap varo gugup.
"Gue gak peduli" ucap thea lalu berdiri hendak pergi tapi tangannya dicekal oleh varo.
"Mau kemana? Bakso lo belum habis tuh. Mending lo habisin dari pada nanti lo sakit karena lo cuman makan dikit" ucap varo.
"Terserah gue lah. Kalo pun gue sakit kan gak ngerepotin lo malah itu bikin lo bahagia" ucap thea datar dengan tatapan dingin.
Thea langsung melepaskan tangannya kasar. Ia pun tak peduli kalo menjadi pusat perhatian dikantin.
Sedangkan varo menatap kepergian thea dengan tatapan sendu hingga terdengar suara teman-temannya.
"Oi lo ngapain? " tanya angga.
"Bener kata lo walaupun gue udah dapet dia lagi pasti rasanya beda gak kayak pertama kali " ucap varo lirih.
"Tuhkan lo sih mikirin ego lo mulu. Seandainya lo ngederin dari awal penjelasan dia pasti gak bakal kayak gini jadinya. Lo juga harus tau kalo thea tuh punya kepribadian ganda" ucap xavi.
"Kepribadian ganda?" tanya varo tak percaya.
"Iya dia punya itu sejak smp kelas 2 setelah kejadian buruk menimpanya " ucap anggi.
"Mending lo kejar dia tanya langsung kalo lo nggak percaya" ucap bayu.
Tanpa berpikir panjang varo langsung menyusul thea ketaman belakang sekolah karena ia tahu kalo itu adalah tempat favoritnya dan pasti sekarang thea berada disana.
Seperti dugaannya thea berada disana duduk disalah satu bangku. Ia langsung mendekati thea dan duduk disebelah nya.
Merasa ada yang duduk disebelahnya thea pun menolehkan kepalanya.
"Mau apa lo kesini? " tanya thea to the point.
"Gue cuma mau nanya sesuatu sama lo. Apa lo punya trauma yang nyebabin lo punya kepribadian ganda? " tanya varo.
"Apa peduli lo? Walaupun gue punya kepribadian ganda pun lo gak bakal peduli buktinya dulu lo gak mau ngedengerin penjelasan gue. Jadi buat apa sekarang lo peduli sama gue" ucap thea.
Varo terdiam mendengar ucapan thea.
"Gue peduli. Maaf kalo gue egois selama ini. Mungkin kalo dulu gue gak egois pasti lo gak bakalan berubah " ucap varo pelan.
"Tuh lo tau. Gue berubah juga karna lo. Lo taukan waktu bisa merubah segalanya dari apa yang gak mungkin jadi mungkin" ucap thea tegas.
"Gue tau itu thea, tapi apa lo gak bisa balik lagi kayak dulu? Gue kangen lo yang dulu" mohon varo sambil menggenggam tangan thea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd [REVISI]
Teen FictionGue hanya manusia biasa yang mempunyai rasa sakit dan lelah, yang mempunyai banyak kesalahan selama hidup. Aku bukan bidadari yang mempunyai kesabaran yang hebat. Gue Althea Nathania Anderson anak terakhir dari 4 bersaudara. Guememiliki kepribadian...