Bab 17. Pertempuran seru

4.4K 72 0
                                    

Kedua orang itu dimulai dari tegak berdiam hingga bergerak cepat tak keruan tujuan.

Dalam sekejap mata saja dipuncak gunung itu penuh dengan kilatan sinar pedang yang sedang beradu disamping itu juga terdengar bergemerincingnya toya yang beradu dengan senjata Piet .

Ketiga senjata itu beradu menjadi satu sehingga menimbulkan suara hebat.

Jurus-jurus yang hebat dan sakti dikeluarkannya, perubahan-perubahan jurus yang satu kejurus yang lain dilakukan dengan sangat cepatnya.

Boen Ching melihat kecepatan-2 permainan pedang itu merasa kagum dan heran karena dia tak dapat mengikutinya.

Dia kagum melihat jurus-jurus yang digunakannya kedua orang itu dan dengan empat matanya ia melihat sampai beberapa jurus saja.

Tetapi bagi Boen Ching pertunjukan tempur itu sudahlah cukup.

Ilmu pedang yang digunakan oleh Kong Beng Sang telah menggetarkan dunia Kangouw. Tetapi kegesitannya masih tak dapat menandingi kegesitan Ie Bok Kiam Hoat.

Sedang toya emas dari Chang-Sun Loei ternyata juga mempunyai keampuhan yang besar.

Keampuhan itu bagaikau dapat menakluk kan naga dan menghancurkan kepala macan.

Satu jari dan satu Pitnya bagaikan hendak membelah bumi saja rasanya.

Sedang Boen Ching yang dari tadi memandang jalannya pertempuran memusat kan seluruh pikirannya kejurus-jurus yang dipakai untuk berternpur.

Sebuah bayangan manusia nampak melayang turun dari tengah udara, sebuah tubuh telah jatuh dan ternyata tubuh Chang Sun Loei dan Kong Beng Sang segera tergetar dan terpisah kesamping oleh bayangan yang jatuh dari udara tadi.

Boen Ching menjadi tertegun dan memandang ke arah yang sama, ternyata Ouw Yang Bu Kie dengan tenang telah memukul kedua orang itu untuk berhenti bertempur.

Hatinya tanpa terasa timbul rasa jeri.

Chang Sun Loei nampak yang memukulnya ternyata adalah Ouw Yang Bu Kie, dengan tertawa segera berkata.

"Ouw Yang heng, apakah selama tiga puluh tahun itu dalam keadaan baik-baik saja"

Dia tahu bahwa hubungan diantara Ouw Yang Bu Kie jauh lebih erat jika dibandingkan hubungannya dengan Kong Beng Sang.

Kini nampak munculnya Ouw Yang Bu Kie disana, sudah tentu membuat ia menjadi girang.

Sekalipun Ouw Yang Bu Kie tidak membantu kedua belah pihak, tetapi dalam hati Kong Beng Sang sudah tentu terasa terganggu hingga melemahkan kedudukan nya.

Ouw Yang Bu Kie tertawa, dengan tawar dia segera berkata.

"Sungguh tak disangka-sangka kehadiran ku di tempat ini dapat bertemu dengan Chang Sun heng dan Kong beng heng."

Kong Beng Sang memandang Ouw Yang Bu Kie dengan tajam dan kemudian ia berkata:

"Ouw Yang heng datang entah ada urusan apakah yang penting?"

Sepasang mata Ouw Yang Bu Kie menyapu dua orang itu, kemudian memandang sekejap kepada Boen Ching.

Kepada kedua orang itu ia berkata.

"Entah dua orang saudara ini karena urusan apa sehingga berebut dan bergebrak."

Mungkinkah ada hubungannya dengan pemuda ini?"

Didalam empat iblis itu Ouw Yang Bu Kie adalah yang paling menggunakan pikiran dan mau berkerja dengan sungguh-sungguh.

Dia baru mau berbicara setelah bertanya dengan jelas atas persoalan tersebut untuk menghindari perebutan dan pertarungan yang tidak ada gunanya pada dirinya.

Bentroknya Rimba Persilatan - Khu LungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang