BOEN CHING sama sekali tidak pernah menyangka kalau Kioe Thian Bu Sin dapat munculkan dirinya ditempat itu, saking kagetnya dia sampai berteriak. "Kau, segera dia menarik napas panjang-panjang, terpikir olehnya dia hendak menggunakan tenaga "Chiet Kong Kang Khie"nya menguasai diri Jen Cen, bahkan Jen Cen pernah mengatakan wajahnya berkerut, bakal mendapatkan bencana, sedang dirinya karena melakukan sesuatu kurang berhati-hati sehingga menjadi demikian.
Berpikir sampai disini, dalam hati tak terasa lagi menjadi sangat malu, sekalipun dia tak mengetahui kedatangan dari Jen Cen ini mengandung maksud baik atau jahat, tetapi dia membungkukkan tubuhnya memberi hormat, ujarnya.
"Jen cianpwee, waktu itu boanpwee telah berbuat salah, aku masih belum meminta maaf kepada dirimu".
Jen Cen tertawa tawar, sinar matanya memandang terus keatas wajah Boen Ching.
Boen Ching berpikir bahwa Jen Cen mempunyai hubungan erat sekali dengan diri Lieh Yu, kiranya dia tentunya mengetahui tempat tinggal dari diri Lieh Yu.
Sekalipun dalam hatinya dia mengetahui kalau Jen Cen pasti tak akan memberitahukan kepadanya, tetapi dia tetap membungkukkan tubuhnya sambil berkata.
"Boanpwee menginginkan cianpwee mau meluluskan suatu permintaan dari boenpwee, entah cianpwee maukah memberi jawabannya ??"
Jen Cen tersenyum, sahutnya.
"Coba kau katakan."
Ujar Boen Ching lagi.
"Boanpwee mengira cianpwee tentunya mengetahui, tempat tinggal dari diri Kioe Thian Ie Sin, Lieh Yu entah apakah cianpwee memberitahu kepadaku?"
Jen Cen termenung berpikir keras sejenak kemudian barulah sahutnya.
'Urusanmu dengan dirinya aku telah mengetahui dengan jelas, tetapi entah setelah kau berhasil menemui dirinya lalu bersiap hendak berbuat apa ??"
Boen Ching memandang sekejap kearah Jen Cen dengan perlahan dia menundukkan kepalanya, ujarnya.
"Aku ingin menyuruh dia menyembuhkan penyakit dari nona Bwee ini, kalau tidak."
Dia berpikir sejenak matanya memancar kan sinar yang sangat tajam sebenarnya dia ingin berkata. "Kalau tidak aku akan menghancurkan tubuhnya menjadi berkeping-keping, atau pokoknya tak akan melepaskan dirinya..."
Tetapi pada saat pikirannya berkelebat itu dia merasakan bahwa kesemuanya itu tak ada gunanya terhadap diri Bwee Giok sekali pun membakar tubuh Kioe Thian Ie Sin Lieh Yu sampai menjadi abu pun, terhadap diri Bwee Giok juga tak ada gunanya sedikitpun.
Dia mengerutkan alisnya, dari memandang tajam kearah Jen Cen, dia berhenti sejenak, kemudian ujarnya lagi:
"Urusan ini semuanya adalah aku Boen Ching yang melakukannya, dia tak dapat berbuat secara demikian terhadap diri nona Bwee, dia pun merupakan orang dari golongan murni, aku kira dia pun mengetahuinya juga."
Sehabis berkata dia memandang sekejap ke arah Bwee Giok, kemudian menghela napas panjang dan menundukkan kepalanya, Jen Cen pun berdiam diri tak mengucap sepatah katapun memandang wajah Boen Ching lama sekali dia tak mengucap sepatah katapun.
Boen Ching berkata lagi dengan perlahan:
"Siapa pun mengetahui kalau Goei Lam Yu bukanlah merupakan seorang dari golongan murni, sekalipun aku telah berbuat salah, tetapi kematian yang dialami oleh diri Goei Lam Yu sedikitpun tak perlu disesalkan."
Jen Cen termenung beberapa saat, dengan perlahan sahutnya.
'Hanya kau telah membuat salah didalam suatu pekerjaan, sekalipun Goei Lam Yu patut dibunuh, tetapi Thian Jan Li pastilah hendak menuntut balas baginya, dia tak patut bila mati terbunuh dibawah tangan Lieh Yu."
![](https://img.wattpad.com/cover/87277039-288-k501155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bentroknya Rimba Persilatan - Khu Lung
General FictionNiatnya untuk berguru pada Thian Jan Su seorang tokoh sakti aneh dan tiada tandingannya mendadak sirna karena Thian Jan Shu meninggal akibat terkena pusaka Thian Liong Suo (Bor Naga Langit) ketika bertarung dengan Thian San Chiet Kiam (7 Jago Pedang...