LIEH YU menjadi sangat terkejut, tubuhnya dengan cepat mundur ke belakang, dan mengulurkan tangannya menyambut benda yang dilempar ke arahnya oleh Liuw Hoa Liong itu, ternyata benda tersebut adalah sejilid kitab, dia menjadi tertegun, sekali lagi dia memandang halaman muka dari kitab tersebut.
Tampak didepan kitab itu tertera empat buah huruf yang sangat jelas sekali. "Pak Tok Chian Kiem" atau kitab rahasia beracun, dengan perlahan dia membalik selembar demi selembar, tak terasa lagi dalam hatinya diam-diam merasa sangat terkejut sekali, kesempurnaannya di dalam pembuatan racun, penggunaannya serta obat penawarnya semuanya membuat dirinya sukar sekali untuk mempercayai, tak disangka kitab "Pak Tok Chian Kiem' ini dapat demikian sempurnanya.
Dia yang disebut orang sebagai Kioe Thian Ie Sin, sudah tentu didalam hal ilmu ketabiban dia telah sangat memahaminya, didalam satu kali pandang saja terhadap kitab "Pak Tok Chian Kiem" ini ada telah dapat memahaminya sebagian besar.
Air muka Lieh Yu sedikit berubah menjadi kepucat-pucatan, pada saat ini dia barulah mengetahui mengapa pada waktu itu Thian Jan Shu berani mencari dirinya, pada saat itu sebenarnya dia sedikit tidak memandang sebelah matapun kepada diri Thian Jan Shu, jika dipikir sekarang ini, apabila waktu berjumpa dirinya, kiranya untuk mendapatkan kemenangan masih sangat sulit sekali.
Thian Jan Shu yang disebut sebagai jagoan nomor wahid didalam dunia kangouw selama puluhan tahun lamanya ini, kiranya masih mempunyai alasan-alasan lain yang kuat.
Liuw Hoa Liong tertawa-tawa, ujarnya.
"Aku kira kaupun mengetahui kalau orang-orang menyebut diriku sebagai Tok Thian Coen !"
Sinar mata Lieh Yu berkelebat tak henti-hentinya dalam hati diam-diam pikirnya.
"Aku merasa diriku sebagai jago nomor wahid didalam Bu-lim, bagaimana dengan demikian saja harus mengundurkan diri, sekalipun situasi serta keadaan bagiku jauh lebih buruk pun juga tak dapat diselesaikan dengan demikian saja"
Berpikir sampai disitu, napsu untuk membunuh didalam hatinya mulai timbul kembali, sinar matanya tampak dengan dinginnya memandang kearah Liuw Hoa Liong.
Liuw Hoa Liong dengan dingin mendengus, kaki kirinya digeserkan kesebelah kiri, dengan tajam dia memandang diri Lieh Yu.
Lieh Yu yang mempunyai niat untuk siap mengadu jiwa sudah tentu dia tak mungkin tidak mengetahui.
Boen Ching yang berada disamping, segera ujarnya.
"Liaw Cianpwee, urusan ini merupakan urusan boanpwee dengan dirinya, bagaimana kalau boanpwee sendiri yang membereskan dengan dirinya?"
"Liuw Hoa Liong dengan tajam memandang diri Lieh Yu, dengan perlahan dia menoleh dan memandang tajam pula kearah Boen Ching.
Didalam hatinya dia tahu bahwa dengan kepandaian yang dimiliki Boen Ching saat ini, jika dibandingkan dengan dia sudah tentu jauh lebih tinggi satu tingkat, didalam ilmu pedangpun dia jauh lebih lihay lagi, Liauw Hoa Liong yang mengikuti Thian Jan Shu selama beberapa waktu lamanya, kehebatan dari tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie" hanyalah dia sendiri yang mengetahuinya dengan jelas, dia tertawa dan mengangguk.
Ie Bok Tocu menggerakkan bibirnya siap hendak berbicara tetapi dibatalkan, dia tahu selamanya Liauw Hoa Liong melakukan pekerjaan selalu sangat teliti dan dipikir masak-masak terlebih dahulu, kalau memangnya dia berbuat demikian, sudah tentu tak dapat salah lagi.
Lieh Yu dengan sangat dingin sekali memandang ke arah Boeng Ching, sebenarnya dia mempunyai niat untuk menahan ucapan Liauw Hoa Long itu, tetapi pikirannya mendadak menjadi bergerak, didalam hal obat-obat racun sudah tentu Liaw Hoa Liong telah mencapai pada taraf kesempurnaan dan jauh lebih tinggi dari pada dirinya, dirinya mengapa berbuat demikian, mengapa tidak memenuhi niatnya terlebih dulu, yaitu membunuh Boen Ching kemudian barulah menghadapi Liauw Hoa Liong sekalian??'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bentroknya Rimba Persilatan - Khu Lung
General FictionNiatnya untuk berguru pada Thian Jan Su seorang tokoh sakti aneh dan tiada tandingannya mendadak sirna karena Thian Jan Shu meninggal akibat terkena pusaka Thian Liong Suo (Bor Naga Langit) ketika bertarung dengan Thian San Chiet Kiam (7 Jago Pedang...