CHAO SHEN dengan kemalu-maluan menggelengkan kepalanya dan tak mengucapkan sepatah katapun.
Boen Ching memandang sekejap ke angkasa, dan diam-diam pikirnya.
"Kelihatannya akupun tak dapat meloloskan diri dari persoalan ini juga !"
Dia menarik napas panjang-panjang, ujarnya kemudian kepada Chao Shen.
"Tempat ini jaraknya dari pagoda Tiang Coen Ta tidaklah dekat, kita haruslah dengan cepat melakukan perjalanan kesana."
Sehabis berkata dua orang itu segera menggerakkan tubuhnya berlari kearah pagoda Tiang Coen Ta.
Cuaca baru saja mendekati pagi hari, Boen Ching serta Chao Shen dua orang telah berlari mendekati pagoda Tiang Coen Ta.
Disekeliling pagoda Tiang Coen Ta itu tetap sunyi senyap, sedang didalam pagoda itu pun tak tampak jejak sedikitpun yang mencurigakan, Chao Shen yang melihat situasi di dalam pagoda itu. sangat berbeda sekali dengan keadaan sebelumnya, hatinya menjadi sangat cemas sekali, dan terus menerjang masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching mendadak telah dapat memahami keadaan situasi dihadapannya saat ini, yang merupakan depannya tenang-tenang saja padahal dalamnya telah tersembunyi suatu kekuatan yang sangat besar, dan kemungkinan sekali didalam pagoda itu pada saat ini telah tersembunyi jago-jago berkepandaian tinggi yang tidak sedikit jumlahnya, apabila Chao Shen dengan menempuh bahaya menerjang masuk ke dalam pagoda tersebut sudah tentu akan menemui kematiannya.
Dengan cepat ia menarik kembali tubuh Chao shen yang sedang berlari kedepan itu.
Chao Shen menjadi tertegun, dan memandang sekejap kearah Boen Ching.
Boen Ching melihat sekejap ke sekeliling tempat itu kemudian ujarnya kepada Chao Shen:
"Chao cianpwee, didalam pagoda itu ada orang ataukah tidak, jika ada kita sekarang masih belum mengetahuinya, coba boanpwee akan pergi menyelidiki sejenak".
Chao Shen menganggukkan kepalanya, dia juga menduga kalau didalam pagoda tersebut telah tersembunyi jago-jago berkepandaian tinggi, apabila menerobos masuk dengan demikian saja bukankah hanya akan menghantarkan nyawa saja, tetapi entah Boen Ching hendak menggunakan cara apa untuk masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching memandang sekejap kesekeliling tempat itu, sepasang kakinya ditutulkan diatas permukaan tanah, tubuhnya segera melayang keatas ketingkat tiga dari pagoda Tiang Coen Ta tersebut.
Chao Shen yang tampak gerakan tubuh dari Boen Ching demikian gesit serta lincahnya, dia hanya dapat secara diam-diam menghela napas panjang saja.
Tubuh Boen Ching baru saja menempel pada tepi pagoda tingkat ketiga itu, dari dalam pagoda tersebut segera menyambar keluar segulung senjata rahasia yang mengancam seluruh tubuhnya, ujung kaki Boen Ching segera menutul keatas tanah, sedang hawa khiekang Chiet Kong Kang Khie'nyapun dikerahkan keluar, tubuhnya segera melancarkan gerakannya menerjang masuk kedalam pagoda itu.
Begitu dia berada, tampak bayangan manusia berkelebat, tiga orang lelaki berusia pertengahan yang pada tangannya mencekal sebilah pedang telah melayang pergi dan berdiri tegak dipinggiran tepi pagoda itu.
Boen Ching menyapu sekejap kearah tiga orang itu, didalam hatinya diam-diam merasa sangat terkejut, pada waktu yang lalu suhunya Ie Bok Tocu pernah memberitahukan kepadanya. bahwa tiga orang jago berkepandaian tinggi yang sangat liehay didalam senjata rahasia hanyalah 'Ming Lam Sam Koay' atau Tiga Manusia Aneh dari daerah Ming Lam saja. Ketiga orang itu masing-masing memiliki kepandaian tunggal dan sangat jarang sekali berkelana di dalam dunia kangouw, sungguh tak terkira ini hari ternyata dapat bertemu muka ditempat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/87277039-288-k501155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bentroknya Rimba Persilatan - Khu Lung
General FictionNiatnya untuk berguru pada Thian Jan Su seorang tokoh sakti aneh dan tiada tandingannya mendadak sirna karena Thian Jan Shu meninggal akibat terkena pusaka Thian Liong Suo (Bor Naga Langit) ketika bertarung dengan Thian San Chiet Kiam (7 Jago Pedang...