WRITE YOUR NAME (@sesiiya)

40 8 0
                                    

[S]ajak-sajak melukis namamu di malam sunyi. [E]mbun pagi telah mengendap, mengendus wewangian jejakmu. [S]ampai sekarang, aku masih bertanya-tanya... [y]ang manakah menurutmu baik dari sebuah perpisahan?

[A]rahmu tak teraba radarku, Sayang.... [N]adiku tak memiliki detaknya tanpamu. [D]alam bisik-bisik rindu, aku memanggilmu. [I]nginkan jalan pulang; pelukanmu.

[P]etang telah usai. [L]arik-larik menyapa lelah. "[O]mong kosong," lolong jiwaku. [S]epi sudah terlanjur meraja.

"[K]amu tak pantas menahanku!" teriakmu, "[E]ntah sesal atau tidak, tapi, aku ingin akhiri kita." [N]estapa menyaru di kedua tatapan bengismu. [N]amun, aku masih menyusun asa.

[S]alah apa rasa ini, Sayang? [I]ni bukan maumu, pun tak pernah menjadi inginku. [L]alu, kenapa kau menghakimi? [A]ku bukan tak perasa.

[A]roma masa lalu kita ini menyesatkan. [R]etak di dalamnya 'kan kubungkus dengan sehelai harapan. "[B]erengsek. Aku cinta kamu!" kataku, mencoba menahan pergimu. "[A]ndai pun ini usai, bagaimana dengan rasaku?"

"[L]ihat aku," pintamu. [I]nikah saatnya? Aku mulai menerka-nerka. [S]ampai di mana [a]ngkaramu pupus.

[R]atapanku tak menyurut emosimu. "[I]ni tak lagi berarti bagiku. [P]adamu kutemukan tempat singgah. [A]kan tetapi, kau bukanlah pulang yang kuinginkan," akumu.

[O]mong kosong apa lagi ini? "[L]ucu, jika kau berpikir aku hanyalah tempat singgah." [L]upakah engkau tentang kita? [A]ku ingin kau mengingat.

[N]amun, bagaimana jika kau ingat dan itu tak merubahmu? [I]ni sudah usai, bisik letihku. [T]entangmu, tak pernah menjadi kita. [A]ku, adalah kamu tanpa kita.

"Tak mengapa", putusku. [R]entetan masa lalu kita, hanya akan menjadi kenanganku. "[A]ku... mengikhlaskanmu. Pergilah, [k]ita bukan untuk [a]ku."

END

Become a RebelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang