27 Januari 2015,
Seperti tahun tahun sebelumnya pagi tadi rombongan santri dari pondok pesantren Al Mahsyuriah Lirboyo, kembali hadir dalam acara Maulid Nabi dan silahturahmi di salah satu pondok di daerah Jembrana - Bali.Sore ini, setelah para santri pendatang pergi untuk berziarah kubur disalah satu makam wali pitu di daerah setempat. Hujan mulai turun dengan cukup deras. Santri Bali yang di dominasi oleh santriwati pun mulai mengepal lantai di ruang kelas, tempat santri laki laki Lirboyo tidur. Dikarenakan bocornya beberapa atap di sana.
Sekitar 5 orang santriwati mulai mengepal lantai dengan riang sambil sesekali bermain air. Seorang santriwati bernama Ifa membawa sapu duk (baca : sapu lantai) untuk membersihkan air air yang menggenang di lantai.
Setelah sekitar 15 menit hujuan turun semakin deras dan beberapa orang santri Lirboyo mulai berdatangan dengan keadaan basah kuyup.
Sapu yang ifa bawa tanpa aba aba langsung di ambil oleh Iis yang mengaku ingin membantu mengepel. Ifa yang sudah tidak punya alat pembersih pun mengambil kain berwarna biru pastel yang ada di tiang penyangga untuk mengepel lantai. Ifa mulai mengepel, karena malas berjongkok, ifa pun menginjak kain itu dan mengepel dengan kakinya.
Saat sedang asik asiknya mengepel temanya, Vina mengintrupsi kegiatannya, dengan bertanya "Ifa, dimana kamu dapet pel-an?"
Ifa pun menunjuk tempatnya mendapatkan sambil berujar "Disana"
"He Ifa, orang itu yang punya" kata Vina sambil melirik kearah samping
Ifa ikut menengok, disana sudah ada banyak orang yang melihat kearahnya, dan seorang laki laki berkaos oblong putih yang berkata "Baju ku" sambil menatap nanar kerah kaki ifa yang menginjak kain baju.
Detik itu juga ifa mengangkat kakinya dari kain yang kini ia tau itu adalah sebuah kemeja berwarna biru pastel. Wajah ifa langsung berwarna merah pedam menahan malu.
"E...eh, ma-maaf" katanya sambil mengabil kain dibawahnya lalu memberikannya kepada laki laki itu.
"Maaf ya, ga sengaja" Laki laki di depannya sanya berkata iya. Setelah itu tanpa menunggu lama lagi Ifa langsung kabur menuju kantin yang sebelumnya ia jaga. Bahkan sebelum ia masuk kedalam kantin ia sempat terpeleset dan terjatuh. Ifa benar benar merasa malu saat itu, bahkan ia memutuskan untuk tidak ingin keluar dari kantin karena menahan malu yang amat sangat.
-selesai
P.s: ifa tau ga lucu, maaf kan
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Rebel
Short StorySatu langkah untuk memasuki dunia Rebellion. Bacalah karya yang tercipta demi menjadi The Rebels.