Matahari terlihat menutup dirinya diantara putihnya awan dilangit yang biru, pagi ini. Semua terjadi begitu saja, tanpa ada rencana ataupun pemikiran.
Tapi, yang kurasakan tetap sama. Tak berubah, bahkan tak akan pernah berubah. Aku selalu menantinya, dia yang selalu ada didekatku, disampitngku, Namun tak pernah bisa kumiliki.
Wajahnya yang tampan dengan senyuman yang membuat kedua lesung pipinya terlihat. Kini entah kemana dan dimana. Sudah beberapa bulan sejak ujian nasional SMP selesai dilaksanakan. Dan mulai hari itu aku tak pernah melihatnya.
"Andai lo tau Vick, perasaanku tak pernah berubah. Walaupun langit membentang, jarak pun menjadi halangan,"
Setetes air bening terjatuh dari pelupuk mataku, aku hanya bisa menghela nafas. Mengenalnya adalah sebuah anugerah untukku, walau hanya sahabat yang menjadi akhir dari perasaan ini.
Vicky, satu nama yang selalu ada dalam benakku. Satu nama yang selalu kuucapkan dalam setiap deruan doaku, sahabatku.
Semua terjadi dengan perlahan dan tanpa rencana.
Tepatnya, luma bulan yang lalu saat acara camping dilaksanakan.
"Vick," dia menatapku dengan senyuman yang tak pernah Hilang. Ia menarik tanganku untuk duduk disampingnya.
"Ada apa shera, kaya' ada yang lo pikirkan?" Tanyanya
Aku menatapnya sekilas sebelum Nathasa— gadis yang menjadi musuhku datang dan menghancurkan segalanya.
"Dia suka sama lo Vick!" Shit! Tak ada lagu yang bisa kuucapkan pada Vicky. Matanya menyiratkan amarah yang tak tau kapan akan meluap
Tangannya mencengkeram pundak Nathasa, sedangkan Nathasa hanya tersenyum sinis dengan matanya yang memicingkan kearahku.
"Apa?! Maksud lo apa?! Gue sama shera cuma teman dan nggak akan menjadi lebih dari itu!"
Nathasa tersenyum sinis, "see, dia cuma nganggep lo teman. Nggak ada perasaan lebih," tangannya menyolek dagu shera kemudian meninggalkan mereka berdua yang sama-sama diam.
"Jadi, ada yang mau lo omongin ke gue?!" ucao Vicky dengan suara datar dan terasa dingin itu. Shera menggigit bibir bawahnya
"Jadi, benar yang Nathasa bilang?!" ucapnya dingin
"G-gue, ya gue suka sama lo! Apa yang bisa gue lakuin sekarang?! Lo udah tau segalanya tentang perasaan ini, lo mau apa?!" Teriak Shera
Vicky terdiam lalu beranjak meninggalkan tempat mereka, Shera terduduk dan menangis.
Dan sejak saat itu semua berubah, tak ada lagi persahabatan antara Shera dan Vicky.
Dunia memang kadang tidak memihak, perasaan itu tidak pernah ada yang mengerti dimana ia akan bersinggah
T H A N K Y O U
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Rebel
Short StorySatu langkah untuk memasuki dunia Rebellion. Bacalah karya yang tercipta demi menjadi The Rebels.