PENGALAMANKU (@arisahui)

13 3 1
                                    

Di teriknya matahari pada siang hari dengan mulainya berdatangan tamu dari beberapa kota ke rumahku. Aku ditinggalkan.

Keributan kecil yang terjadi saat detik-detik keberangkatan kakak kedua ku ke Bali membuatnya dengan tega meninggalkan ku yang sangat ingin ikut pergi bersama ke Bandara. Entah setan manalagi tadi yang merasuk orang gila itu-kakak tertua- hingga ia bisa seemosi itu.

Dia berteriak dan membanting-membantingkan barang seakan memamerkan kemarahannya. Dan setelah itu ia langsung tancap gas pergi tanpa memperdulikan teriakanku memanggilnya

"Yaampun kak, adek salah apa atuh, sedih adek diginiin, Hiks"

Malu akibat teriakanku yang telah mengundang perhatian banyak orang, aku langsung berlari sekencang mungkin ke atas loteng tempat yang biasa dipakai untuk menjemur pakaian dan menangis sepuas-puasnya dengan sepasang headset yang terpasang manis di kedua telinga

"Hiks, hiks padahal tuh aku kan cuman niat nganterin doang! Masa sih gaboleh! Aku juga gaada salah apa-apa sama dia! Dasar psycho jelek!" Racau ku asal

Setelah puas memaki-maki kak Jeremy selaku penyebab wajahku menjadi mirip monyet kesetanan. Aku mulai mengendalikan diri lalu duduk termenung merasakan angin yang secara bergantian menerpa rambut dan kulitku.

Tiba-tiba

Tap...

Tap...

Tap...

"Priskilaa!"

"Eh koko Evan! Kok bisa ada di sini?" Tanyaku kaget akibat tertangkap basah

"Bisa lah, sudah cepat turun!"

Dengan rasa cangung, aku mengikuti arah langkah orang yang berstatus menjadi sepupuku turun kebawah

"Pris! Mau jalan-jalan sama koko?" Tawarnya

"H-hmm m-mau nih" Jawabku terbata-bata

Jadilah aku, ia dan calon pacarnya pergi keluar bersama-sama, awalnya kupikir ce Vero-calon pacarnya- akan mengikuti kami tapi ternyata ia ada latihan paduan suara sehingga hanya aku dan ko Evan saja yang pergi.

"Mau ke bandara gak, antar ko Ferrel?"

"Hmm, gimana ya, udahlah gausah ko"

"Eh yakin?"

"Hmm, kalau bisa sih sebenarnya mau"

Mendengar pernyataanku tadi membuat ia tertawa kecil, gatau deh kenapa bisa ketawa gitu hmm mungkin itu dilakukan untuk mengurangi kecanggungan. Entahlah

Keadaan mobil yang kami tepati saat itu benar-benar seperti kuburan. Sunyi. Tak ada yang ingin memulai pembicaraan, apalagi tipe introvert seperti aku. Tak pandai memilih topik pembicaraan.

Untuk sedikit mengurangi kesunyian, aku mencoba mendengarkan lagu melalui headset yang kubawa namun segera kuurungkan niat itu kala ko Evan mulai menyalakan lagu dari salah satu boyband favoritku.

Dan akhirnya kita sampai, aku dan ko Evan langsung turun mencari keberadaan mereka akan tetapi salah satu batang hidung mereka tak juga dapat ditemukan

"Dimana lagi mereka nih?!" Racauku

"Tunggu sebentar, mungkin mereka lagi makan di rumah makan sekitaran bandara"

"Iya mungkin"

"Nah itu mereka sudah datang!"

Akhirnya setelah menunggu sedikit lama mereka akhirnya datang juga! Huft syukurlah akhirnya aku bisa lepas dari suasana cangung ini.

-SKIP-

Ko Ferrel telah masuk ke ruang keberangkatan, sayang sekali aku tidak dapat mengantarnya pergi hingga ia naik ke atas pesawat tapi ya sudahlah sampai disini aja udah syukur.

"Eh Pris kamu lapar gak?" Tanya ko Evan ketika di tengah perjalanan kami kembali

"Lumayan sih ko" Jawab ku jujur, karena memang aku belum makan daritadi

"Itu ada kerupuk, makan yuk" Tawarnya sambil mengambil kerupuk yang ada di depanku

Kami pun memakan kerupuk itu dengan santai dan lahap, tanpa mengetahui asal mula kerupuk itu. Efek kelaparan.

"Kerupuknya keras ya, kerupuk kulit b*bi deh ini kayaknya"

Selama hidup ini baru tahu aku bahwa kulit babi dapat dibuat kerupuk

"Iya mungkin ko" Jawabku dengan polosnya

"Yap, sudah sampai kita sekarang!

Ya kami telah sampai. Bukan di rumahku tapi melainkan sampai di rumah tanteku.

"Koko ada mau ambil barang, kamu pulang sama ko Jeremy ya!"

Gud! Aku ketemu lagi sama psycho jelek itu.

"Oh ok!" Sahutku, lalu mengucapkan terimakasih dan pergi menaiki mobil ko Jeremy yang ternyata berada tepat dibelakang mobil ko Evan.

"Eh kok bisa kamu nyusul ke bandara? Pasti kamu yang minta! Repotin orang aja! Omel psycho jelek itu

"Gaada saya yang minta! Dia sendiri yang tawarin kok!" Jelasku

"Kalau gitu kenapa kamu gak nolak!"

"Sudah saya tolak, tapi dia paksa!"

"Alah boong kamu! Kamu yang minta pasti!"

Dasar psycho jelek masih aja ngotot gak percaya sama saya! Duh adek mah sabar atuh.

"Heh sudah kalau gak percaya!"

-SKIP-

Ketika kami tiba di rumah, banyak keluargaku tengah berkumpul, mereka datang untuk melihat nenekku.

"Deh pris udah pulang? Mana ko Evan?" Tanya salah satu tanteku

"Lagi di rumah tante Lenny, tan"

"Oooh begitu"

Tak beberapa lama sewaktu aku tengah menikmati makan siangku, ko Evan datang, ia berbincang-bincang sedikit dengan beberapa tanteku, lalu samar-samar aku mendengar namaku di sebut.

Aku bertanya dalam hati, ada apa ini, kudengar juga beberapa dari mereka berteriak kaget.

"Pris, kenapa kamu bodoh sekali?" Salah seorang tante tiba-tiba datang mendekatiku

"Hah? Bodoh kenapa tan? Tanyaku kaget

"Kenapa kamu makan emping mentah tuh!"

Astaga jadi kerupuk kulit babi itu ternyata emping mentah yang belum di goreng! Pantas saja terasa sangat keras waktu kukunyah tadi.

"Yaampun aku gatau tadi tante!"

"Udahlah gapapa! Kan kita gatau tadi" ko Evan yang baru datang menimpali

"Iya ko, kan kita benar-benar gatau, langsung makan-makan aja!

"Lainkali emang kita harus periksa dulu deh makanannya wkwk"

Intinya ya periksa dulu makanannya sebelum dimakan wkwk.

Sorry kalau garing yaa :v

Become a RebelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang