Lupaan
Kelas kosong, guru rapat, anak-anak sibuk ngerumpi dan jajan. Hari ini sebenarnya gak ada fungsinya juga kita masuk kalau bukan karna absensi. Aku dan dua temanku menghabiskan waktu kami di kantin walaupun gak jajan juga, Cuma numpang duduk dan ngadem karna banyak pepohonan disana. Dan tiba-tiba bel surga mendadak berbunyi, dan suara indah seorang guru super killer mengabarkan kami untuk pulang awal. Berkah telah datang, pucuk dicinta ulampun tiba. My bed! I'm comin!!
Kami beregegas merapihkan semua barang yang ada dikelas. "Jangan lupa make up u pada masukin!" teriakku jail.
"Yeeeee sisik kucing bawel amat."
Otakku mulai berputar, di jaman apa kucing punya sisik?Aku mencoba mengingat barang apa yang ada didalam tasku, buku ada, pensil, alat gambar, dan jangan lupa Tupperware, kalo gak mau di jadiin dendeng makan malam nanti sama emak. Betapa berharganya barang itu sampai emak tega gak ngasih anaknya jajan seminggu gara-gara hilang. Cek semua aman, dan demi Dijjah Yellow yang ngaku-ngaku jadi pacarnya abang Siwon!! Dompetku teh kamana???? Aku mencoba tenang dan memeriksa seluruh isi tasku, yap keringet dingin mulai bercucuran bagaikan air asin yang kepeleset di hidung berminyakku. Aku tak menemukan barang yang menyimpan harta nge-game ku selama bertahun-tahun.
"Lin cepetan napa!"
"Tar dulu napa, peti harta gua ilang nih."
Bukannya terkejut mereka malah menertawakanku akibat suaraku yang mulai ehem unik. Mereka bilang suaraku indah bagaikan kucing kejepit. Plis ini bukan suara kucing kejepit tapi suara tikus keselek kabel tv. Akhirnya setelah berjam-jam kami mencari barang itu akupun pasrah dan memilih untuk pulang serta meratapi takdir yang sangat berat bagi hidupku. Bayangin aja uang 30.000 buat anak smk itu banyak ya, jangan lupa uang sakuku 5000 perhari. Dengan lesu aku membuang tasku ke atas tempat tidurku dan kemudian tubuhku mengakibatkan suara deritan dari kasur itu, kalau dia bisa bicara mungkin dia akan berteriak 'Berat bego! Gak sadar diri sumpah.' Setelah lama merenung aku melepas semua serangamku tanpa sadar aku menyentuh kantung celana gantung yang biasa ku gunakan di balik rok panjangku. Aku merasakan seuatu yang keras di sana ( jangan ngeres ) dan ternyata ohhhh ternyata aku melihat sebuah emas yang berwarna coklat dari kantung celanaku (dompet maksudnya). Tak lama sebuah pesan masuk ke hpku. Lin makanya jangan panikan cek semua yang bener, itu sebenernya dompet u ada di kantong celana daleman u cek aja coba XD dasar kucing kejepit.
Aku ingin bahagia tapi ingin banting hp juga. "KENAPA GAK LO BILANG DARI TADI PENGHAPUS PENSIL GOPEAN !!!!! GUE UDAH PANIK JUGA NYARIIN TUH BARANG!"
"LIIIIIINNNNNNN KAMU KESURUPAN APA TEREAK-TEREAK GITU!"
"GAKKK MAKKK AKU LAGI KARAOKEAN!"
Dan perang teriak itupun berakhir jika salah satu diantara dua kubu itu kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Rebel
Short StorySatu langkah untuk memasuki dunia Rebellion. Bacalah karya yang tercipta demi menjadi The Rebels.