Bagaimana jika tiga bersaudara mati dengan cara yang sadis karena menawarkan sebuah permen?
--
TRICK OR TREAT.Seorang gadis berumur sepuluh berjalan bersama kembarannya dan satu saudara laki-lakinya. Mereka memikirkan hal yang berbeda-beda. Dari mulai si kakak laki-laki memikirkan kencannya dengan seorang perempuan, si kembar Pamela dan Pamelo memikirkan hal berbau halloween.
"Sudah dengar tentang pemilik toko di depan komplek?" Si kakak laki-laki, Theo memulai pembicaraan.
"Hm, dia terlihat menakutkan." Jawab Mela.
"Tidak, dia menawarkan roti setiap aku lewat di depan tokonya."
Theo dan Pamela mengerutkan alisnya."Kau harus berhati-hati, Pam." Ucap Theo dengan tekanan pada kata berhati-hati.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah.
"Hai kalian, besok hari halloween. Bagaimana persiapan kalian? Ibu sudah menyiapkan kostum." Sahut Claudia, ibu mereka.
"Terimakasih ibu." Jawab mereka bertiga serempak.
-keesokan harinya, 31st October.
19.30"Ayo kenakan kostum, sepertinya halloween tahun ini akan banyak merusak gigi kalian. Jangan lupa kerumag pejabat itu, kalian akan mendapat banyak permen." Lawak Claudia yang hanya di balas dengan iyaan, karena menurut mereka lawakan itu tidak lucu.
"Mela sudah siap, Bu berikan keranjang itu. Pastikan aku sudah membawa permen banyak saat pulang nanti." Mela sambil merapikan bawaannya.
Mereka bertiga berhenti di depan rumah pemilik toko yang 'seram' itu.
Tok...tokk...tokk
"Permisi, TRICK OR TREAT? Beri kami permen atau kami jahili?"
"Hm, dasar anak-anak. Ambil ini semua," Mela hanya mengambik setengah permen, sisanya diambil oleh Pam dan Theo.
Mereka beranjak pergi dari rumah pemilik toko itu, dan pergi menuju rumah keluarga pejabat sombong itu. Bahkan mereka tak pernah menyapa tetangga, keluar rumah saja jarang. Tapi karena nasihat ibu, mereka pergi ke rumah itu.
Tok..tokk...tokk..
"Permisi, TRICK OR TREAT? Beri kami permen atau kami jahili?"
"Aku yang akan menjahili kalian, hahaha." Mereka tiga bersaudara sangat takut.
Bapak tua itu menarik mereka masuk kedalam rumahnya, dia mengambil pisau dan menancapkannya kepada Theo, si anak pertama.
"Jangan, kak Theo!!? Hey penjahat apa yang kau lakukan?" Bentak Pam dengan amarah.
Pam dan Mela ditahan oleh istri si pejabat itu, Pam memberontak sedang, Mela terdiam pasrah.
Traackk.
Suara pisau mengenai mata sang adik, Mela.
Pam menangis sejadi-jadinya. Si Pejabat menjatuhkan pisaunya, Pam mengambil pisau itu, tangannya dilepaskan oleh istri sang pejabat dan mencoba memberontak. Saat ia ingin menusukkan pisau itu ke pejabat ituTracck.
Pisau itu tertancap pada perutnya sendiri karena dia tertabrak dinding."Istriku, mereka sudah beres, dendam kita terbalaskan. Ternyata peranmu sebagai Claudia benar-benar berpengaruh."
Ucap pejabat itu seraya tertawa terbahak-bahak bersama sang 'CLAUDIA'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Rebel
ContoSatu langkah untuk memasuki dunia Rebellion. Bacalah karya yang tercipta demi menjadi The Rebels.