List Keyword :
1. Merpati
2. Luka
3. Serpihan
4. Surat
5. Potret
6. Perih
7. Bunga
8. Bingkai
9. Air mata
10. Tangisan
11. Sedih
12. Bahagia
13. Bantal
14. Buah
15. Warna
------------------------------------------
Judul : - ( Tanpa judul )
Karya : 2124yu
Dibawah lembayung kau duduk di kursi taman, dengan ditemani sekelompok burung merpati. Kau duduk berdiam diri tanpa bisa di ganggu sedikitpun. Tak ada kegiatan lain selain duduk berdiam diri selama dua jam lalu. Mungkin tubuhmu memang berdiam diri, tapi bisa jadi saat itu pikiranmu sedang berkelana jauh disana.
Entahlah apa yang kau pikirkan saat itu. Tapi dari pancaran matamu menyiratkan sebuah luka yang teramat sangat dalam. Hingga sentuh halus membuat dirimu terkejut seketika. Kau melihat dari mana sentuhan itu berasal, rupanya sentuhan itu berasal dari dia yang selalu memperhatikan dirimu.
Dia memandang jauh kedalam matamu, tapi nyatanya kau malah mengalihkan pandanganmu itu. Tersirat serpihan luka dari mata dia, tapi lagi-lagi kau acuhkan semua itu. Kau terlihat egois, padahal dirimu begitu rapuh. Dia pun menyerah akan semua ini, dan memilih duduk disampingmu.
Keheningan pun terjadi, keheningan yang menyiratkan ketidaknyamanan. Dia pun memandangmu sekilas, tanpak raut di wajahnya menggambarkan kebimbangan. Terlihat dari saku jaketnya, muncul sepucuk surat berwarna merah muda. Dia terus saja menggenggam surat itu, tanpa berani untuk memberikan kepadamu.
Sekali lagi dia memandang diri, menjadikan dirimu sebagai potret yang paling indah di dunia ini. Mengagumi keindahan yang tercipta lewat dirimu. Dibawah lembayung, kesunyian tercipta. Kesunyian yang mengandung seribu makna untuk kalian berdua. Dia hanya bisa berdiam diri, memasrahkan semua pada waktu yang berjalan.
Dia hanya bisa sesekali menunduk menahan rasa perih. Rasa yang kau torehkan tanpa sengaja. Rasa yang terus menganga lebar dari hari ke hari. Rasa yang mungkin tak akan pernah tertutupi oleh siapa pun, kecuali oleh dirimu.
Dibawah lembayung sore, di depan hamparan bunga, semua itu menjadi kenangan. Kenangan yang begitu memilukan untuk dirinya. Kenangan yang tak akan pernah dilupakan oleh dirinya. Dimana saat ini, penuh kebimbangan atas rasa cinta yang dimiliki dirinya terhadap kamu seorang.
Semua yang dirasakan saat ini terbingkai rapi jauh di dasar lubuk hatinya. Mungkin tak akan pernah ada yang bisa menyaingi dirimu dalam hati dirinya. Entahlah hanya dirinya yang tahu betul apa yang dirasakan saat ini. Yang jelas hanya bisa melihat semua gerak gerik dia saat bersamamu.
Setetes air mata, terlihat tipis membasahi wajah dia. Mungkin kamu tidak menyadari itu semua, tapi dengan keadaan seperti ini dia tanpak sedikit terguncang. Bagaimana tidak terguncang? disaat dia yakin akan perasaanya, kau malah terlihat apatis akan perasaan yang dia tawarkan. Kau malah memilih cinta dari masa lalu ketimbang cinta yang ada di hadapanmu. Cinta yang dia tawarkan begitu tulus hanya pada dirimu seorang.
Dia berdiam sambil menahan isak tangis yang akan pecah. Dengan bola mata yang selalu bergerak kesana kemari. Mulai dari memandang hamparan bunga di depan, ke arah langit, sampai memandang wajahmu dibawah lembayung. Hanya itu yang bisa dia lakukan, sambil dia terus meremas surat yang ada di sakunya.
Tercetak jelas wajah sedihmu, jika mengingat akan masa lalumu itu. Kau benar-benar tenggelam akan rasa dari masa lalu. Hingga tanpa sadar kau juga menggoreskan rasa sedih terhadap orang di sampingmu. Sayangnya kau mengabaikan itu semua, kau benar-benar terlihat egois jika sudah begini.
Tak pernahkah kau memberikan setitik kebahagian hanya untuk orang disampingmu. Kau benar-benar egois, hanya memikirkan perasaan bahagia dirimu saja tanpa pernah memikirkan perasaan orang lain. Banyak orang yang bilang bahagia itu sederhana, tapi untuk dirinya bahagia itu sulit. Apalagi jika bahagia bersama dirimu. Rasanya itu semua mustahil untuk digapai oleh dirinya.
Mungkin harapan dia begitu sederhana, hanya ingin hidup berdua saja olehmu. Hidup dalam satu atap bersama orang yang dicintai, berbagi bantal bersama orang yang paling disayang. Tapi harapan itu sangat sulit untuk dirimu, karena kau terpenjara dalam masa lalu. Tanpa pernah ingin keluar dari masa lalumu.
Mungkin ini buah dari penantian doamu, doa yang kau harapkan mendapatkan orang yang bisa mencintai dengan tulus. Tapi saat kau berhasil memperolehnya, kau malah menyia-nyiakan itu semua. Kau malah menganggap cinta yang diberikan oleh orang disamping tidak ada gunanya. Karena dirimu jatuh begitu terpuruk akan cinta dari masa lalumu.
Kau menganggap cinta dari masa lalumu lebih memiliki warna tersendiri ketimbang cinta yang dia tawarkan. Padahal jika kau boleh saja tahu, cinta yang dia tawarkan berwarna putih. Polos tanpa kesan memaksa cintanya padamu. Daripada cinta dari masa lalu yang mengandung luka.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Rebel
ContoSatu langkah untuk memasuki dunia Rebellion. Bacalah karya yang tercipta demi menjadi The Rebels.