Romansa Singkat

5.7K 506 1
                                    

Citra diam sejenak sebelum duduk di tempatnya. Matanya memerhatikan Agra yang bukanya belajar malah asik bercengkrama bersama teman-temanya di deretan sebrang.

Citra sekarang sudah bertengger rapih pada kursinya. Tak bisa di pungkiri, sedari tadi mata Citra sesekali mencuri-curi pandang ke Arah Agra. Buku Bahasa Indonesia yang terbuka di depan matanya hanyalah kamufelase belaka.

Amit-amit ni orang terus tadi ngapain nyuruh gue buruan ke kelas, nyampe kelas malah di kacangin gue umpatnya dalam hati pada Agra, yang sedari tadi sudah menyadari kehadiranya tapi hanya melirik sejenak kemudian kembali terfokus pada kakak kelas yang notabenenya adalah teman karib Agra.

Tau ah gapeduli! Citra membolak-balik bukunya kasar. Sebetulnya dia kesal karena apa? Entahlah, tapi rasanya hati Citra kini sedang geram pada manusia tengil yang duduk di bangku sebrang deretanya.

Kringg

Bel masuk akhirnya berbunyi, kemudian disusul oleh suara guru yang entah siapa dia, memberitau bahwa jam ujian segera dimulai. Kebiasaan di Nusa Jaya memang masuk lebih lama saat masa ujian tengah semester.

Semua kini sudah duduk di tempat duduk masing-masing. Adrian yang baru datang entah darimana juga langsung menempati kursinya.

Citra menatap punggung Agra, kemudian mendengus pelan. Bahkan sampai bell berbunyi dan ujian nyaris dimulai Agra masih juga acuh padanya, orang ini memang benar-benar seperti bunglon!

Astaghfirullah Citra, lo kenapa sih? Biasa aja kali gausah ngarep gitu, lo sama Agra temen, sadar Citra sadar! Citra membatin dan tanpa sadar kepalanya juga ikut menggeleng-geleng tanpa sebab.

"Cit kenapa geleng-geleng?" Pertanyaan Adrian membuyarkan lamunan Citra

"Hah? Engga Dri, engga, enggapapa, hehe" Citra menyeringai pada pria yang kini memutar arah duduk, menghadap ke arahnya.

Adrian tersenyum simpul dan menatap Citra penuh binar.

"Semangat ya Cit ulanganya!" Ujar Adrian yang di balas anggukan dari Citra.

Begitu Adrian kembali duduk lurus ke depan, Citra lagi-lagi menatap punggung tegak yang duduk persis di depanya.

Drett drett

Citra menepuk kening, bagaimana dia bisa lupa mematikan ponselnya di detik-detik menjelang test begini? Tapi mumpung pengawas kelas belum datang, Citra yang penasaran dari siapa dan apa isi pesan yang baru masuk ke ponselnya itu akhirnya menyempatkan untuk menjentikan jemari di atas layar ponsel.

From : Agra

Siap-siap ngabulin satu permintaan saya ya!


Isi pesan dari Agra membuat Citra menaikan sebelah alis dan berdecak pelan, sejurus kemudian jari-jari lentiknya kembali menari di atas layar gadgetnya dengan lincah.

Agra di tempat duduknya tertawa kecil. Bisa dia pastikan Citra sudah membaca pesanya sejak tadi dia mendengar suara decakan milik gadis di belakangnya. Benar saja, tak lama ponsel Agra bergetar menandakan notifikasi fitur pesan.

From: Aini

Dihhh... sombong banget bakal menang! Gue berubah pikiran! Kita Rival seminggu ini!

Agra lagi-lagi tertawa membaca pesan 'lucu' dari wanita berkerudung putih yang kini dia yakin sedang menatap punggungnya dengan jengkel.

Bad Boy Syar'iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang