Pertanyaan Kena

6.1K 462 10
                                    

Assalamualaikum teman-teman pembaca😊

Sesuai janji aku, part ini bakal aku dedikasiin buat yang udah setia baca dan gak lupa ninghalin jejak vote juga comment.

So this part dedicated for:
anon_chaniago
NikmatulKeumala
And @chipmunk_A

Terimakasih untuk vomment kalian selama ini ya😊

Happy reading guys!

Citra dengan lihai membaca satu persatu isi berkas yang ada di tanganya.

Seminggu ini wanita berkerudung coklat itu super sibuk. Wajar saja, karena Spensa sudah di depan mata. Seminggu lagi adalah puncak untuk cup dan pensi SMA Brawija selama seminggu kemarin.

Kalau boleh jujur, sebetulnya Citra lumayan lelah dengan seabrek tugas yang diberikan kepadanya, ditambah lagi Raina dan dayang-dayangnya yang hanya 'numpang nama' sebagai panitia inti. Di sisi lain Citra bersyukur, akibat kesibukanya itu, selama seminggu lebih dia berhasil meloloskan diri dari Agra.

Ya, setelah kejadian hari itu, Citra selalu berusaha menghindari Agra.

"Citra" Citra sontak menoleh mendengar suara di depanya.

"Cit, semua pengisi acara udah fix nih, tinggal Agra doang tuh" ujar Gerry, yang memang ditunjuk  untuk mengisi bagian seksi acara.

Citra diam. Mendadak semua kamuflasenya yang mulai terlaksana menjadi pudar. Citra sekali lagi lupa bahwa Agra pengisi acara utama minggu depan.

"Cit, woy!"

"Hah? Eh, iya?"

"Yeh malah ngelamun, jadi gimana nih? Apa mau di cancle aja performnya dia?"

"Jangan, jangan!" Citra menutup mulutnya dengan mata terbelalak, perisis setelah bibirnya terkatup.

Aduh kenapa jadi gak ke kontroll gini sih mulut?! Maki Citra atas kespontananya.

"Yaudah lo coba hubungin Agra dong, soalnya dari kemaren gue hubungin gabisa mulu" ujar lelaki berropi hitam itu sambil membetulkan letak kacamatanya.

Gak, gak, gak mungkin hubungin Agra sekarang, that's a bad idea Citra

Gerry menggernyitkan dahi, heran melihat wanita dengan kulit putih di depanya itu tiba-tibe bergeleng-geleng sendiri.

"Citra!" Kagetnya sekali lagi.

"Enggak!" Citra refleks berteriak.

"Ih Gerry kebiasaan lo ngagetin mulu!" Protes Citra dengan mata melotot, seperti hendak copot dan menggelunduk di lantai.

"Elo tuh kebiasaan ngelamun mulu! Jadi gimana nih? Yaudahlah Cit kalo Agra gak bisa di cancle aja, lagian juga dari awal kita semua gak yakin dia serius ngikutin audisi itu".

Perkataan Gerry lagi-lagi membuatnya menunduk.

Oh iya, Agra pasti ngurusin Kena pikir Citra mencoba menerawang.

Sekelebat rona sendu muncul dari kedua pipi bening Citra.

"Yaudah, batalin aja deh Ger" Citra mungkin tak menyadari, tapi siapapun yang mendengar perkataanya barusan, tau bahwa kalimat itu diucapkan penuh keberatan hati.

"Siapa bilang gue setuju buat batalin?"

Citra dan Gerry serempak menengok ke arah suara.

Agra?! Jerit Citra dalam hati.

Bad Boy Syar'iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang