About Adrian

8.4K 572 3
                                    

"Kepada seluruh panitia Spensa harap sekarang juga ke ruang sekretariat terimakasih".

Mendengar pengumuman dari speaker, Citra segera menutup novelnya. Karena hari ini Pak Suwadi, guru sosiologi entah kemana dan akhirnya kelas Citra freeclass.

"Za, izin ya." Citra berbicara sambil menunjuk speaker, Reza yang mengerti hanya menjawab dengan anggukan.

Citra berjalan santai menuju ruang sekretariat.

"Citra!" seru seseorang dari arah belakangnya.

Citra berbalik melihat siapa yang memanggilnya. Kini dilihatnya sosok cowo jangkung berkacamata yang mulai mendekat.

"Lo mau ke ruang sekret kan?"

"I.. i.. iya kak." Citra menjawab canggung pada Adrian yang dari tadi sudah menunjukan senyum ramah padanya.

"Gausah canggung gitu kali sama gue. Oiya, panggil aja gue Adrian, gausah pake Kakak. Oiya, sorry ya kalo kemaren gue jutek, lagibanyak pikiran."Citra hanya mengangguk, mengiyakan.

"Mau ke ruang sekret? ke ruang sekret bareng dong, tapi tungguin gue naro bola dulu di bawah tangga, tadi di suruh Pak Romi."

Adrian berusaha seasik mungkin pada Citra. Sementara Citra di tempatnya bingung.

Waktu itu Adrian begitu terkesan dingin kenapa sekrang jadi ramah? Tapi sabodoh lahn toh juga kayanya emang asik orangnya! bisik Citra dalam hati.

Citra mengangguk pelan diiringi senyum, kemudian Adrian beranjak meninggalkan Citra.

Citra mengedarkan pandanganya mengelilingi sekolah. Kadang SMA Brawijaya jadi begitu cantik kalau di pandang saat sepi seperti ini, apalagi di saat mentari pagi masih tersenyum terang dengan langit biru dan tarian para burung.

Tiba-tiba pandangan Citra berhenti pada satu titik. Pemandangan yang membuat dia sedikit memicingkan mata. Dilihatnya Agra tengah berjalan melewati koridor, tapi bukan kah dia sedang di skors?

"Agra!" Tanpa sadar Citra refleks memanggil Agra.

Aduhh bodoh ngapain si teriak,aturan nanyanya ntar aja di line atau di rumah ucap Citra dalam hati sambil satu tangan dan membekap mulut.

"Ahh bodo, udah kepalang tanggung!" Citra berlari kecil menghampiri Agra yang tak Jauh darinya.

"Ngapai Gra?"

"Nengokin bidadari" jawabnya santai yang malah membuat jengkel.

"Ish serius juga" Citra sedikit mendengus mendengar jawaban Agra.

Agra baru saja membuka rahang, berniat mengahapus titik keingintahuan kecil di hati Citra, tapi suara lain langsung menginterupsi mereka.

"Dia nandatangin surat perjanjian kelakuan baik." Ucap pria itu membuat tanda tanya di diri Citra semakin bertambah.

"Loh kok Kak Adrian bisa tau?" Citra refleks begitu saja mengucap kalimat itu. Dasar Citra! Citra!

Citra yang menyadari perubahan raut wajah Agra menjadi tambah bingung

"Gausah sok tau!" Agra menjawab begitu ketus dengan nada tak acuh dan kemudian pergi begitu saja, bahkan tanpa berpamitan pada Citra!

Aduh apa gara-gara pertanyaan gue ya?

Bad Boy Syar'iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang