Kafe galaxy..
Seperti yang di katakan oleh Hyungwon pada Bomi.
Bomi pun menunggu kedatangan Hyungwon yang tidak kunjung datang. Di liriknya arah pintu keluar masuk kafe itu dan ya...., Hyungwon masih saja tidak menampakkan wajahnya pada Bomi. Bomi pun berdecak kesal dan meraih ponsel di dalam tasnya dan mengetik sesuatu di layar ponselnya."Satu cup jus jeruk" pesan Jooheon pada pelayan yang ada di sana. Sambil menunggu, Jooheon pun memainkan ponselnya.
"Yes.. That's good" ucap Jooheon pada dirinya, mungkin ia memenangkan permainan game yang ia mainkan.
"Ini jus jeruk yang tuan pesan tadi" ucap pelayan itu. Jooheon pun segera membayarnya dan beranjak pergi. Namun langkahnya pun terhenti, ia pun berjalan mundur beberapa langkah ke belakang dan ya.., ia melihat Bomi sedang duduk sendirian di kafe itu.
Bukankah dia gadis kanan itu. Hhem.. Apa ia sedang menunggu seseorang ?, karna di mejanya masih belum ada pesanan makanan maupun minuman. Tapi, ya sudahlah. Terserahlah apa yang ia lakukan. Sebaiknya aku pergi menemui Hyungwon dan menanyakan hal yang menganggu pikiranku hari ini... batin Jooheon. Ia pun kembali melangkahkan kakinya pergi keluar dari kafe itu.
Di tempat lain..
Hyungwon masih berkutat pada berkas menumpuk yang ada di meja kerjanya. Ia pun mengecek berkas itu dengan sangat serius. Sehingga tidak menyadari kedatangan Jooheon yang sudah duduk di depannya.
Hyungwon pun mendongkakkan kepalanya dan sedikit tertegun kaget melihatnya."Ada apa ?. Kenapa kau terkejut seperti itu ?. Oh ya, kenapa kau tampak serius dengan berkas itu. Apa kau lupa sekarang jam berapa ?" tanya Jooheon heran.
"Jangan mengangguku, tidak kah kau lihat aku sedang sibuk seperti ini. Kau tau bukan, pekerjaan sebagai direktur itu ada kalanya senang dan ada kalanya susah. Sebaiknya kau pergi saja dari ruanganku jika kau tidak ada perlunya di sini" usir Hyungwon tanpa menatapnya.
"Hei.. Hyungwon, kenapa kau mengusirku. Aku mengerti jika pekerjaan direktur itu tidak semudah yang di lihat. Tapi, aku kesini kan hanya ingin bertemu denganmu. Lagi pula aku tidak menganggumu sama sekali kan" ucap Jooheon cemberut tidak terima yang di usir oleh Hyungwon.
"Siapa yang bilang kau tidak mengangguku. Sebentar lagi kau juga akan berbicara denganku dengan sangat panjang tanpa henti, bukankah itu sama saja kau mengangguku nantinya" omel Hyungwon kesal.
"Ya aku tau. Aku akan diam. Shuut" jawab Jooheon menempelkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Hyungwon pun meliriknya mendengus kesal. Jooheon meraih ponselnya di saku celananya dan mengirim pesan pada Hyungwon.
Plum..
Pesan itu pun segera masuk pada ponsel Hyungwon. Hyungwon pun segera membuka pesan itu dan mengerenyit heran menatap Jooheon."Apa kau tidak akan makan siang ?" Hyungwon membaca pesan dari Jooheon.
"Lebih baik kau katakan secara langsung saja padaku. Bukankah kau ada di sini sekarang ?. Dasar" marah Hyungwon.Plum..
Pesan Jooheon kembali masuk pada ponsel Hyungwon."Bukankah kau menyuruh aku diam tadi. Karna dari itu aku tidak mengatakan itu secara langsung padamu" ucap Hyungwon mendengus kesal setelah membaca pesan itu.
"Apa kau sudah kaya dengan pulsa hah. Dari pada kau membuang pulsa itu secara sia-sia. Lebih baik kau mentransfer kan pulsa mu itu padaku" marah Hyungwon lagi.Jooheon pun kembali ingin mengetik sesuatu pada ponselnya dan Hyungwon yang melihat itu pun segera merampas ponsel Jooheon dengan kesal. Jooheon pun tersentak kaget melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only One
RomanceDi awal kisah... Cerita ini menceritakan seorang gadis bernama Yoon Bomi. Yang hidup sendirian alias sebatang kara di sebuah rumah kontrakan di tambah lagi hidup sederhana dan sangat menyukai makanan bernama Indomie. Dan memiliki seorang teman baik...