Part 13

273 24 2
                                    


"Hiks.. Hiks, kenapa ia memecatku. Apa salahku. Hiks, hiks" gumam Bomi lirih menahan tangisnya namun tangis itu sudah terpecah begitu saja ketika ia mengingat kejadian tersebut. Ia menutup wajahnya menggunakan tangannya dan menangis sesegukkan.

"Apa kau tidak apa-apa ?" tanyanya ramah dan sangat pelan. Bomi pun mendongakkan kepalanya ke arah sampingnya. Ia melihat ada seorang wanita berparas ayu dan cantik sedang menatapnya. Bomi pun segera menyeka air matanya itu dan ia beranjak dari duduknya.

"Tidak apa-apa" jawab Bomi singkat dan berjalan pergi meninggalkan wanita itu.

"Tunggu" ucapnya menghentikan langkah Bomi. Ia pun berjalan menghampiri Bomi dan memberikan sapu tangannya untuk Bomi. Bomi pun mengerenyit heran.
"Ambillah dan hapus air mata itu. Tidak baik jika orang secantik dirimu harus menangis di depan umum" ujarnya lagi.

"Apa kau mengejekku atau sebaliknya ?" tanya Bomi lagi.

"Tidak" balasnya singkat dan ia pun berbalik berjalan pergi. Bomi pun memandangnya heran.

"Aneh" gumam Bomi.
"Tapi, kenapa aku merasa mengenal wanita itu. Dimana aku pernah melihatnya. Astaga, bukankah dia wanita yang memiliki rumah mewah itu. Oh tidak-tidak, ini nyata atau tidak sebenarnya, kenapa aku menjadi bingung seperti ini. Apa aku harus mengejarnya, tapi jika tidak rasa penasaranku padanya tidak akan terjawab. Ya, aku harus mengejarnya sebelum ia hilang dari pandanganku dan aku juga penasaran dengan apa yang terjadi padanya waktu itu" gumam Bomi pada dirinya sendiri.

Bomi pun segera mengejarnya yang hampir jauh itu. Sesekali berteriak memanggil wanita itu untuk berhenti. Karna teriakkan Bomi semakin jelas di telinga wanita itu, langkah wanita itu pun berhenti dan berbalik.



"Tunggu aku, aduh.. lelah sekali. Terima Kasih kau telah berhenti dari jalanmu yang cepat itu. Aku ingin berbicara denganmu hanya sebentar saja. Bisakan ?" tanya Bomi dengan napas ngos-ngosan.
"Perkenalkan, namaku Yoon Bomi. Bomi dan siapa namamu kalau aku boleh tau ?" tanya Bomi ramah dan wanita itu pun menatap tangannya. Bomi tersenyum simpul pada wanita itu.

Kenapa ia tidak menjawabku.. batin Bomi keheranan, wanita itu pun beralih menatapnya dan membuat Bomi menjadi malu karna di tatap olehnya.

"Mungkin kita bisa menjadi seorang teman" ucap Bomi lagi dengan canggung.

"Maaf, aku tidak mengenalmu" jawab wanita itu singkat, lalu berlalu pergi meninggalkan Bomi yang menatapnya tidak percaya.

"Apa itu berarti ia menolak untuk menjadi temanku. Bagaimana itu bisa terjadi, apa aku terlihat tidak waras sehingga ia menolakku menjadi temannya" gumam Bomi bodoh dan kebingungan.

.......
KAFE GALAXY.......





"Aku sengaja memintamu untuk datang kesini. Ada sesuatu yang membuatku harus bertanya padamu karna menurutku ini sangat penting" ucapnya, membuatnya mendapatkan tatapan bingung dari lawan bicaranya.
"Kau tenang saja, kita berdua akan bicara layaknya seorang teman" ucapnya lagi, siapa lagi kalau bukan Hyungwon yang sedang berbicara dengan Wonho.

"Apa ini menyangkut hal pribadi sehingga pak direktur berkata seperti itu" tanya Wonho balik. Hyungwon segera mengangguk mengiyakan.

"Benar, aku ingin berbicara tentang teman dekatmu itu" jawab Hyungwon.


"Baiklah, apa yang ingin direktur katakan. Apa ada sesuatu yang menganggu pikiran pak direktur ?" tanya Wonho lagi.

"Bisakah kita bicara tidak tegang seperti sekarang ini. Bukankah kita akan bicara layaknya seorang teman. Pertama-tama kita harus melakukan sesuatu agar kita tidak canggung seperti ini. Kau bisa memanggilku Hyungwon di luar kantor dan sepertinya aku tidak terlalu tau siapa namamu" ucap Hyungwon yang memang tidak tau itu.


Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang