Part 14

277 26 4
                                    


"Oh, astaga. Apa-apaan ini. Kenapa aku harus melihat adegan penyataan Cinta sepasang kekasih seperti ini. Uh.., berani-beraninya ia melakukan itu di depanku. Dasar konyol menyebalkan" gumam Hyungwon pelan dengan kesal. Ia pun segera pergi dari sana, dan tidak mau melihat adegan selanjutnya antara Bomi dan juga Chanyeol.




"Kenapa kau berlutut di depanku hah ?. Aku sudah katakan jika aku tidak tau. Aku bingung dan aku juga tidak tau harus mengatakan apa padamu. Jadi, percuma saja jika kau berlutut dan memohon seperti itu. Chanyeol..., aku berkata dengan jujur. Aku tidak tau harus menjawabnya bagaimana. Aku mohon, mengertilah" ucap Bomi yang tidak tau harus berkata apa.

"Kau bohong padaku. Aku tau kalau kau tau sesuatu dan kau takut mengatakannya padaku. Wanita poni, beritahu aku di mana kau memiliki sapu tangan itu. Beritahu aku, aku mohon" ucap Chanyeol memohon dengan sangat-sangat amat ingin tahu. Bomi pun berdecak kesal.


"Yak.. Park Chanyeol, bagaimana aku harus mengatakannya padamu jika aku sendiri tidak apa yang terjadi sekarang ini. Kau dengar ya, aku seorang wanita yang tidak memiliki banyak teman dan jika itu pun hanya melebihi 5 orang saja. Aku hanya memiliki satu teman dekat yang mengerti tentangku. Dan aku baru saja di pecat dari pekerjaanku sekarang, aku pun pergi dan aku bertemu dengan seorang wanita yang memberikan sapu tangan ini padaku. Aku tidak tau siapa dia dan aku juga tidak tau siapa namanya. Jadi, aku mohon sekali lagi padamu. Jangan bertanya terus padaku seperti itu. Permisi" ujar Bomi pergi setelah menjelaskannya dengan kesal.

Apa yang barusan aku katakan. Kenapa aku merasa penjelasanku itu tidak jelas dan tidak nyambung sama sekali. A.... Ya sudahlah, apa yang aku katakan. Kenapa aku menjadi pusing sendiri... batin Bomi yang juga heran dengan ucapannya sendiri yang ngelantur itu.



"Tunggu" ucap Chanyeol. Bomi pun menghentikan langkahnya dan berbalik menatapnya tajam.

"Sudah aku katakan, jangan banyak bertanya padaku. Karna aku benar-benar tidak tau sama sekali. Ok" ujar Bomi geram.


"Maaf, bisakah kau jangan marah padaku. Aku sedang sedih sekarang dan aku tidak tau harus mengatakan ini pada siapa. Tapi, aku mohon padamu untuk membantuku. Wanita poni, bisakah kau membantuku ?. Karna di sini, aku hanya mengenalmu saja. Aku mohon" ucap Chanyeol cemberut menundukan wajah sedihnya. Bomi pun menghela napasnya sejenak.

"Oh astaga, kenapa ini terjadi padaku. Kemarin baru saja aku di landa masalah dan baru saja terselesaikan dan sekarang di tambah dua masalah baru. Pertama direktur menyebalkan itu karna memecatku dan sekarang seorang pria yang tidak aku kenal memohon bantuanku. Kenapa aku harus menghadapi situasi seperti ini. Oh, astaga" ucap Bomi pelan pada dirinya sendiri dan memijat kepalanya yang pusing itu.

"Apa. Kau mengatakan apa ?" tanya Chanyeol mengerenyit heran dengan memasang wajah cemberutnya seperti tadi.

"Tidak ada. Oh ya, aku katakan padamu ya. Jangan mempercayai siapapun yang tidak kau kenal di sini, karna itu sangat berbahaya untukmu. Dan juga, kau jangan terlalu percaya pada orang sepertiku. Aku ini adalah orang yang polos di luar tapi di dalamnya, aku adalah orang yang sangat licik. Mengerti" ucap Bomi tegas dan berbalik pergi. Chanyeol menatap kepergiannya dengan wajah kecewa.


"Aku tidak percaya jika kau adalah orang seperti itu. Karna ketika aku berbicara padamu, aku sudah bisa mengenalmu dengan mendengar kau bicara. Kau terlihat seperti Hyerim" gumam Chanyeol pelan dan ia pun pergi dari jalan buntu itu dan tentunya dengan wajah murungnya.





Di rumah megah...
Wanita cantik itu memandang keluar jendela dengan wajah sayu dan tampak lemah. Ia masih tidak mengerti dengan yang terjadi padanya. Ia pun mengingat di setiap hari yang ia lalui dengan tidak semangat. Ia pun mengingat beberapa hari yang lalu ketika ia pergi ke Taman sendirian untuk menghirup udara segar seperti yang ia lakukan seperti biasanya.


Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang