Part 27

211 20 7
                                    


"Kenapa harus marah kepada ponsel yang tidak bersalah itu. Aneh" ucap Hayoung menghampiri Hyungwon yang terlihat kesal itu.

"Sejeong, ia kembali berulah. Entah kenapa ia bisa melakukan hal senekat itu. Bahkan beberapa channel menampilkan hal nekatnya itu di Tv" jelas Hyungwon.

"Bukankah dia memang seperti itu. Kau kan tau sendiri dia itu seperti apa. Kemarin saja dia mabuk kan"


"Oh ya, kenapa kau datang kesini. Bukankah kau tadi marah sekali padaku dan karna kedatanganmu itu listrik tiba-tiba ya.... Lihatlah, sedikit cahaya yang masuk dan aku penasaran apa yang terjadi kepada Sejeong tadi" ucap Hyungwon sedikit menyalahkan Hayoung yang datang itu. Hayoung mendengus.

"Listrik mati bukan salahku. Berterima kasihlah denganku yang ingin menjengukmu. Baiklah, maafkan atas sikapku tadi. Bagaimana pun juga kan itu salahmu dan ya, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu" jelas Hayoung cemberut. Hyungwon menatapnya malas.


"Tanya apa lagi hah. Satu pertanyaan kau sanggup bayar berapa padaku. 1 juta atau 10 juta" sinis Hyungwon.

"Bahkan jika kau mau, aku tidak usah membayarmu dengan uang. Melainkan dengan sebuah fakta yang akan membuatmu tercengang ketika mendengarnya nanti" balas Hayoung sinis.

"Oh ya"

"Sudah pasti"

"Ya sudah, katakanlah terlebih dahulu. Pertanyaan apa yang menganjal di pikiranmu itu" ujar Hyungwon pasrah, jika di lanjutkan pertengkaran kecilnya dengan Hayoung mungkin tidak ada habis-habisnya. Lebih baik langsung saja ke intinya. Hayoung pun duduk di bangku samping ranjang Hyungwon.



"Sleepyhead, apa yang terjadi padamu di restoran itu dan bagaimana bisa kau sampai terluka. Terlebih lagi pada bagian perut itu. Kau tidak melakukan sesuatu hal yang buruk kan kepada eonie" tanya Hayoung penasaran dan penuh tanda tanya di keningnya.

"Aku tidak tau apa yang terjadi. Di sebabkan aku ingin melupakannya" jawab Hyungwon. Sebenarnya ia terkejut dengan pertanyaan Hayoung itu dan sejenak ia mengingat apa yang terjadi sebelum ia pingsan.


"Jangan seperti itu. Aku kan penasaran apa yang terjadi. Terlebih lagi, tadi aku bertemu dengan eonie dan menanyakan ini padanya. Tapi ia sama sepertimu yang tidak mau menjawabnya" ujar Hayoung sedih dan melirik ke atas kasur Hyungwon dan mengambil kain putih itu.

"Eh, bukankah ini seperti Dress yang di pakai oleh eonie. Kenapa bisa ada di sini" ucap Hayoung pelan dan heran.

"Jadi benar ini milik si konyol itu. Astaga, untuk apa ia memberikannya padaku. Apakah ia bermaksud agar aku mengingatnya" bingung Hyungwon dan berucap dengan asal.

"Bodoh. Ia menyobek Dressnya untuk menutupi luka-mu itu. Berterimakasih lah kepadanya dan bukan mencibir semau-mu itu" marah Hayoung.

"Baik-baik, kau tidak usah marah seperti itu. Lalu fakta apa yang ingin kau katakan padaku. Cepatlah beritahu, apa itu" Hyungwon segera mengubah pembicaraan mereka berdua. Hayoung melipat tangan di dada dan menatapnya lekat.

"Berapa uang yang akan kau berikan jika aku memberitahu fakta itu. Terlebih lagi fakta itu adalah fakta terburuk sekaligus bisa membuatmu senang ketika mendengarnya" tanya Hayoung mengikuti ucapan Hyungwon tadi.


"Hei.., jangan bercanda terus. Bisakan" kesalnya. Hayoung terkekeh kecil.

"Baik-baik, kau dengarkan perkataanku sampai selesai. Ingat jangan memotongnya. Mengerti" ucap Hayoung tegas, Hyungwon memutar bola matanya malas.


Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang