Part 24

233 19 12
                                    


"Pak, aku tidak bersalah. Sungguh. Tolong pak, dia berbohong padamu. Aku tidak mungkin melakukannya hanya karna ingin menjualnya. Untuk apa aku melakukan semua itu. Apa lagi aku adalah seorang direktur utama di perusahaan Chae. Aku tidak mungkin melakukan itu. Percayalah pak. Aku mohon" ucap Hyungwon terlihat seperti pengemis.

"Mau kau adalah direktur, menteri, maupun presiden sekaligus. Jika salah ya tetap salah" tegas polisi itu.

"Apa !!!. Ayolah pak, aku tidak bersalah di sini. Nona itu berbohong. Lihatlah wajahnya, wajahnya sangat licik. Ia sengaja memenjarakanku agar ia bebas dan tidak bisa lari dariku pak. Bebaskan aku pak. Aku mohon" ujar Hyungwon lagi seraya menatap Bomi tajam. Bomi segera menoleh ke arah lain.

"Apa maksudmu ?. Bebas dan tidak bisa lari ?" tanya polisi itu bingung. Hyungwon kembali melihat polisi itu.

"Apa kau bermaksud, kalau kau sebenarnya ingin melakukannya , begitu. Astaga tuan, kenapa harus berbohong. Tadi kau bilang, kau tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Lalu kau mengatakan nona ini melakukannya agar ia bisa bebas dan bisa lari darimu. Sudah jelas dari perkataan tuan itu, tuan-lah yang telah berbohong dan bukan nona itu" ucap polisi itu kembali menunjuk ke arah Bomi yang menundukkan wajah.

Apa yang harus aku lakukan agar aku terbebas dari sini. Aduh.., kenapa aku harus mengambil resiko seperti ini. Tidak seharusnya aku berbohong dalam kebingunganku sendiri. Sekarang bagaimana mau menjelaskan kepada pak polisi itu.. batin Bomi menampakkan raut wajah bingungnya.


"Bukan seperti itu maksud perkataanku pak. Maksudku, nona itu adalah temanku. Ia adalah mantan karyawan yang aku pecat beberapa waktu lalu.."

"Lalu, apa penjelasanmu itu masuk akal" tanya polisi itu balik memotong ucapan Hyungwon.

"Aku belum selesai pak. Dengarkan dari awal kata-kataku ini. Kemarin aku mencarinya di kedai makanan lalu aku tidak menemuinya karna ia sudah di pecat oleh bosnya. Lalu aku datang hari ini ke rumahnya karna ibuku memintaku untuk memberitahunya sesuatu. Aku pun mengajak dia pergi menggunakan mobilku. Lalu sesuatu yang aneh terjadi padanya di tengah-tengah jalan. Aku pun menghentikan mobilku di jalan sana dan nona itu melihatku ketakutan. Bahkan ketakutannya membuat wajahnya menjadi sangat pucat. Aku pun bertanya dengan nona itu, tetapi karna ada suara berisik yang menyela pertanyaanku pada nona itu, aku pun menoleh ke belakang dan mendapati bapak ada di belakangku. Akhirnya pak polisi datang dan tidak berlangsung lama kita berdebat. Tiba-tiba ia menyerukan bahwa aku menculiknya. Apa aku salah ketika aku melakukan hal itu. Padahal aku kan tidak berbuat macam-macam dengannya. Jadi, tolong lepaskan aku pak. Aku tidak bersalah sama sekali. Aku mohon" ujar Hyungwon memelas minta di lepaskan.

"Baiklah. Aku akan bertanya kembali dengan nona itu" balas polisi itu padanya.

"Apa !!. Pak polisi, percuma saja jika bapak bertanya kepadanya. Jawabannya akan sama seperti yang tadi. Aku mohon pak, lepaskan aku" ucapnya memohon kembali.

"Diamlah. Berhenti mengoceh dan dengarkan apa jawaban nona ini nanti" perintah salah satu polisi yang ada di sana. Hyungwon pun terdiam seketika memanyunkan bibirnya.


"Siapa nama anda nona ?"

Ia pasti akan bertanya padaku, apa yang harus aku lakukan.. batin Bomi cemas.
"Yoon Bomi" jawabnya tenang walaupun sebenarnya ia sangat cemas.

"Baiklah nona Yoon Bomi. Bisakah beritahu padaku. Sebenarnya apa yang telah terjadi ?. Apa benar ia menculikmu dan ingin menjualmu atau kau sedang berbohong sebenarnya. Atau tuan itu yang sedang berbohong pada kami agar ia bebas ?. Katakan yang sebenarnya, apa yang telah terjadi di antara kalian berdua ?" tanya polisi itu, Bomi sedikit terkejut mendengar pertanyaannya.

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang