"Sepanjang hari kau terus menatap komputer berkas maupun dokumen-dokumen tersebut. Apa kau tidak akan melakukan sesuatu agar kau terbebas dari semua ini ?" tanya bernada ketus."Maksudmu ?" tanyanya balik.
"Direktur Chae Hyungwon, tidak bisakah kau mencari cara terbaik yang bisa membebaskanku dari ikatan yang akan di lakukan oleh kedua orangtua kita. Janganlah duduk diam di sini dan mengabaikan sesuatu yang penting tentang ini. Aku tidak mau sampai menikah denganmu. Aku tidak mau" ujarnya pada Hyungwon dan memijat-mijat kepalanya pusing.
"Bertenanglah. Lalu, apa yang bisa aku lakukan jika ini juga terjadi padaku. Oh ya, sebaiknya kau memberitahu ayahmu segera tentang kekasihmu itu. Atau tidak mintalah bantuan dari kedua orangtuaku dan menceritakan semuanya pada mereka. Masalah bereskan" jawab Hyungwon tetap tenang.
"Astaga, bagaimana bisa kau berkata seperti itu. Bagaimana cara aku mengatakan kepada ayahku atau ayah dan ibumu. Apa yang bisa aku katakan. Mungkin ketika melihat wajah mereka yang berharap itu, aku menjadi canggung dan gugup sehingga aku tidak bisa berkata-kata nantinya" jawab Sejeong frustasi.
"Hentikan sikap cemas dan rasa khawatirmu itu. Aku telah meminta tempo kepada ayah tentang pertunangan kita dua Bulan lagi. Aku meminta tempo jika aku akan menemukan seseorang yang bisa menggantikan posisimu itu. Bertenanglah seperti yang aku katakan" ujar Hyungwon menyodorkan segelas air mineral untuk Sejeong.
"Aku tidak haus. Baiklah. Setelah mendengarmu bicara seperti itu. Aku jauh merasa lebih baik lagi. Ingat, kau harus segera mencarikan orang menggantikan posisiku itu ya" ucap Sejeong bernapas lega.
"Ya sudah. Kembalilah ke tempatmu sebelum ada yang mencurigai kita berdua di sini" ucap Hyungwon tegas. Sejeong mendengus kesal mendengar perkataan Hyungwon. Seperti sedang mengusirnya saja.
......
"Jiho, sekarang sudah jam berapa. Apa kau tidak akan bekerja hari ini ?" tanya temannya, Chanyeol.
"Ini baru pukul 8 pagi. Bukankah aku akan masuk pukul 10 nantinya. Kau lupa ya ?" tanya Jiho balik keheranan.
"Oh ya, aku lupa. Hehe" jawab Chanyeol seraya tertawa hodoh. Jiho menatapnya bingung.
"Pagi-pagi sekali kau sudah terlihat rapi. Kau ingin pergi kemana ?. Apa kau akan berkencan dengan seseorang tetapi itu tidak mungkin. Apa kau akan pergi mencari pekerjaan sekarang, ya itu sudah pasti" tanya Jiho dan menjawab pertanyaannya sendiri.
"Dua pertanyaan itu salah. Aku akan pergi menemui seseorang yang bisa membantu masalahku ini. Terima Kasih. Oleh karnamu, aku menjadi tau apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku pergi dulu" pamit Chanyeol pergi dengan wajah bahagianya. Jiho mengerenyit heran.
"Oleh karnaku. Apa maksudnya" gumam Jiho kebingungan.
Chanyeol segera melangkahkan kakinya pergi menuju tempat Sehun bekerja. Yaitu di sebuah kafe yang tidak berada jauh dari kafe galaxy. Sesampainya disana, ia segera mencari dan bertanya kepada seseorang yang juga bekerja di sana menanyai tentang keberadaan Sehun. Baru ia ingin bertanya, Sehun pun keluar dari arah dapur.
"Sehun" panggilnya. Sehun mendonggak dan sedikit terkejut dengan kehadiran Chanyeol tiba-tiba di depannya.
"Chan Chanyeol, kau.. Apa yang kau lakukan di sini ?" tanya Sehun gugup.
"Aku ingin berbicara denganmu. Bisakah ikut aku sebentar ?" tanya Chanyeol. Sehun pun mengangguk ragu. Lalu keduanya pun berada di depan kafe.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Only One
RomanceDi awal kisah... Cerita ini menceritakan seorang gadis bernama Yoon Bomi. Yang hidup sendirian alias sebatang kara di sebuah rumah kontrakan di tambah lagi hidup sederhana dan sangat menyukai makanan bernama Indomie. Dan memiliki seorang teman baik...