Part 43

29 5 0
                                    


"Aku lelah dan kakiku terasa berat untuk berjalan. Bisakah kita berhenti sejenak disini. Aku juga sangat haus" ucap Bomi duduk di atas akar pohon besar. Hyungwon menghentikan langkahnya dan mengkhawtirkan keadaan Bomi yang memang telihat sangat kelelahan itu.

"Aku akan pergi mencari air di dekat-dekat sini. Dan kau Jangan pergi kemana-mana ya" ujar Hyungwon beranjak pergi, Bomi menahan lengannya. Bomi menggeleng tidak usah.

"Jangan tinggalkan aku disini. Bagaimana kalau ada binatang buas. Bagaimana jika kau pergi tidak kembali lagi. Apa kau tega meninggalkanku sendiri. Aku mohon, jangan pergi. Aku takut" ucap Bomi yang sememangnya takut itu. Hyungwon berjongkok dan meraih tangan Bomi, Bomi tertegun kaget.

"Aku tidak mungkin juga begitu teganya tidak akan kembali. Aku juga tidak mungkin membiarkanmu kehausan. Bomi..., aku hanya pergi sebentar dan kau tidak usah takut. Aku pergi sebentar untuk mencari air untukmu" jelas Hyungwon, Bomi menggeleng tidak. "Bomi, percayalah padaku. Aku mencintaimu, aku tidak mungkin akan meninggalkan orang yang aku cintai begitu saja. Jika aku tidak menemukan air, aku akan segera kembali. Percayalah padaku" jelas Hyungwon mengyakinkan Bomi dan beranjak ingin pergi.

"Direktur" panggil Bomi pelan yang sudah tidak bertenaga itu. Hyungwon mendekati Bomi lagi dan mengecup dahi Bomi sebentar.

"Aku akan cepat kembali dan tunggu aku disini" ucap Hyungwon segera pergi. Bomi memandangi kepergian Hyungwon,

"Sikap direktur seperti ini sangat romantis. Aku sangat menyukainya. Tetapi..." ucap Bomi tertahan dan Bomi bersandar pada pohon, melihat sekeliling hutan itu. Ia ketakutan dan disisi lain, ia tidak mampu untuk berdiri. Ia lelah setelah sepanjang hari berjalan tanpa henti.

.....

"Kurasa mereka telah melewati jalan ini. Kita harus segera menemukan mereka sebelum bos memarahi kita" ujar salah satu penjahat, siapa lagi kalau bukan anak buahnya Kim Youngsoo. Ke empatnya pun terus berjalan melewati hutan belantara itu.

Sementara itu, Hyungwon telah menemukan aliran sungai dan segera meminum air itu. Sebenarnya ia juga haus sejak tadi. Hanya saja ia masih tahan untuk menahan haus. Setelah itu mengambil daun yang besar dan membuat seperti pasung agar bisa menampung air itu. Dan Hyungwon segera berlari pergi mencari Bomi.

Bomi merasakan sesuatu sedang berjalan kearahnya pun segera bangun dan bersembunyi di sebalik pohon besar. Tanpa sengaja ia melihat ke empat anak buah Youngsoo di sebalik pohon itu.
Bomi sangat ketakutan, ia membekap mulutnya sendiri karna takut.

"Sepertinya tadi aku melihat sesuatu disana. Ayo kita kesana" ucap salah satu temannya.

"Ayo" ajak yang lainnya. Baru beberapa langkah tiba-tiba salah satu temannya...


Dorr....
Suara tembakan berbunyi.
Hyungwon terperanjat kaget dan segera berlari pergi. Air yang ia bawa pun di lemparnya begitu saja. Ia khawatir, bahkan sangat khawatir. Ia memikirkan tentang Bomi.

Suara tembakan apa itu. Apakah Bomi... apakah mereka telah menemui Bomi. Oh tidak, Aku harus segera kesana. Bomi pasti sangat ketakutan. Aku tidak akan memaafkan diriku jika sesuatu terjadi kepada Bomi. Tidak akan... Batin Hyungwon berlari menerobos semak-semak maupun pohon-pohon itu. Pikirannya tidak tenang mencemaskan Bomi.

"Bodoh. Kenapa kau menembak sembarangan, bagaimana jika ia mendengar suara tembakanmu itu hah..?" tegur salah satu temannya dengan sangat marah.

"Apa kau ingin mati, aku melihat harimau itu mau mendekati kita tadi" jawab temannya tidak terima.

"Dia benar, nyawa kita juga penting daripada mencari wanita itu. Lagi pula kita harus menyelamati diri kita sendiri. Itu sangat penting" setuju temannya.

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang