Waktu itu Hayoung bilang jika ia hanya terobsesi saja kepada Chanyeol dan temannya itu bilang padaku, jika ia yang meminta Hayoung untuk mendekati wanita itu. Sebenarnya, yang mana satu berkata jujur padaku. Apakah Hayoung atau pria itu... batin Bomi yang kebingungan.Oh astaga, kenapa aku lupa bertanya siapa nama pria itu dan juga kekasihnya Chanyeol. Kenapa aku bisa lupa dengan nama penting yang bisa membuatku mencari lebih mudah. Astaga, Yoon Bomi. Kau payah.. Bomi merutuki dirinya sendiri yang lupa itu.
Hari ini, aku harus bertemu dengan Hayoung dan jangan sampai pertemuan-ku batal untuk ke tiga kalinya... batin Bomi. Ia pun segera mengambil jaket dan keluar dari kamarnya.
......
"Pertandingan baseball kemarin di menangi oleh tim Spanyol melawan tim Itali, aku rasa tim Itali merasa tertekan sekarang karna kekalahannya itu. Haha, tidak bisa si percaya. Melihat wajah sedih dari tim Itali membuatku merasa ingin tertawa" ucap Jooheon tertawa mengingat kembali kekalahan dari tim Itali. Yang di ajak bicara, hanya menanggapinya dengan dengusan. Jooheon pun melihatnya ketika mendengar dengusan itu.
"Hyungwon, kau terlihat aneh hari ini. Apa kau tidak apa-apa atau kau sedang sakit ?" tanya Jooheon khawatir. Lagi-lagi, ia mendapatkan dengusan.
"Yak.. Kau kenapa ?. Apa yang kau pikirkan sekarang. Katakan padaku, jangan terdiam terus seperti ini. Tidakkah kau tau, jika aku melihatmu diam seperti ini membuatku cemas. Hei.. Hyungwon" ucap Jooheon sedikit menaikan nada bicaranya dan lagi-lagi, Hyungwon tidak merespon dengan pertanyaannya.
"Aku mendengar, kalau kau memecat wanita yang duduk di kanan itu tadi. Aku baru tau jika kau memecatnya karna ia tidak datang bekerja. Kenapa kau tidak menceritakan semua itu padaku ?" tanya Jooheon lagi. Hyungwon masih terdiam jauh dengan pikirannya.
Jooheon yang merasa di abaikan berkali-kali pun segera mencubit Hyungwon dengan keras, dan sukses, Hyungwon segera berdiri kaget dan menatap Jooheon kesal.
"Maaf. Ternyata, dengan mencubitmu sekeras itu bisa membuatmu sadar rupanya" ucap Jooheon mendapatkan tatapan tajam dari Hyungwon.
"Jangan menyalahkan aku atas apa yang aku lakukan tadi. Kau tau, pikiranmu melayang jauh di udara sana sehingga tidak menyadari aku yang berbicara terus padamu. Kau kenapa hah ?. Apa kau sakit ?" tanya Jooheon lagi."Tidak" jawab Hyungwon singkat dan kembali duduk.
"Ya sudah jika begitu. Tetapi, kenapa akhir-akhir ini kau diam dan hanya menatap berkas mu itu begitu saja. Pikiranmu melayang dan kau melamun layaknya orang yang sudah sekarat. Sebenarnya, kau memikirkan apa sehingga tidak sadar ketika aku berbicara padamu berkali-kali. Kau hanya menanggapi ucapanku dengan helaan dan dengusan. Jika kau ada masalah, bicaralah padaku. Mungkin aku bisa membantumu" ujar Jooheon, Hyungwon menatapnya bingung.
"Pergilah, aku harus mengurusi berkas ini" jawab Hyungwon segera membuka berkas yang sudah menumpuk di atas mejanya.
"Jangan mengabaikan pertolongan dari seorang teman, jika kau tidak bisa melakukannya. Kau bisa meminta bantuanku jika kau mau" ucap Jooheon menawarkan bantuan untuk Hyungwon.
"Tidak"
"Tidak-tidak. Kenapa selalu menjawab pertanyaanku dengan kata itu. Apa kau tidak yakin dengan bantuan yang aku berikan. Apa kau tidak percaya dengan kemampuanku untuk membantumu ?" tanya Jooheon kesal yang sudah tersulut emosi.
"Kau kenapa ?" tanya Hyungwon yang terkejut dengan ucapan Jooheon yang tidak seperti biasanya. "Apa kau marah" tanya Hyungwon lagi.
"Tidak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only One
RomanceDi awal kisah... Cerita ini menceritakan seorang gadis bernama Yoon Bomi. Yang hidup sendirian alias sebatang kara di sebuah rumah kontrakan di tambah lagi hidup sederhana dan sangat menyukai makanan bernama Indomie. Dan memiliki seorang teman baik...