Heart? -6

752 48 9
                                    

"Bagaimana perasaanmu jika suatu saat nanti kamu mendapatkan dia seperti sesosok orang yang baru bagimu?"

----------

Happy Reading Guys!

***

Malam ini sangatlah melelahkan. Sudah berkali-kali Farhan menguap, pertanda dirinya sudah sangat mengantuk.

Dan di sinilah Farhan sekarang, makan malam bersama di ruang makan rumahnya.

Bahkan rasanya kini ia tak berselera untuk makan, karena dirinya yang benar-benar mengantuk.

Badannya sudah terasa pegal-pegal karena terus berjalan menelusuri tempat perbelanjaan tadi, mengikuti ke mana saja tempat yang di kunjungi Farah.

Menemani Farah ke mall bukan yang pertama dan yang kedua kalinya untuk Farhan, mengingat bahwa dirinya adalah mantan pacarnya.

Dan ia sangat mengetahui sifat Farah yang sangat ekstra memilih dalam membeli suatu barang.

Dan hal itu juga yang membuatnya sedikit kesal.

Sudah melihat cukup lama, tapi ujung-ujungnya tidak jadi dibeli.

Lebih baik bermain timezone berjam-jam daripada harus menemani Farah berbelanja, menurutnya.

Yah, namanya juga cewek.

Bahkan Farhan masih saja memikirkan bagaimana bisa tamu yang datang ke rumahnya sekarang adalah keluarga dari Farah.

Banyak sekali pertanyaan yang berkeliaran di pikirannya sampai pikirannya jatuh pada kejadian beberapa jam lalu, di mana ia bertemu dengan seorang gadis yang wajahnya sudah sangat familiar baginya.

Tapi, ada satu hal yang kini perlu Farhan ketahui.

Siapa cowok yang tadi bersama cewek berkacamata tersebut?

Lagi-lagi memikirkan gadis itu membuat ia kembali dilanda rasa bersalah. Rasa yang sampai saat ini masih merongrong jelas di hatinya.

Kejadian beberapa waktu lalu membuatnya kembali diingatkan pada kejadian lampau—yang saat itu—untuk pertama kalinya, ia telah sukses membuat seorang wanita merasa malu karena tindakannya, dan menatapnya dengan tatapan yang berkaca-kaca di bola matanya yang memanas.

Dan kejadian itu adalah hal yang paling mengganggu hatinya sampai sekarang. Ia menyadari, bahwa rasa bersalah yang amat mendalam itu masih menghantuinya—yang seharusnya tidak pernah ia lakukan terhadap gadis tersebut.

Ia terlalu marah dengan omongan teman-temannya saat itu.

Tetapi ia lupa dengan perasaan sang gadis berkecamata besar itu.

Deg!!!

Farhan menghela napas panjang, mencoba meredakan hatinya yang kembali dilanda kesedihan, lantas tak lama kemudian lamunannya buyar dan kini kembali memikirkan seseorang yang sudah membuatnya banyak berfikir semenjak tadi.

"Perasaan gue, tadi cowok itu gak pake kemeja kotak-kotak? Sedangkan yang barusan gue lihat terakhir pake kemeja kotak-kotak?" batin Farhan.

"Ah, pusing!"

Reflek, Farhan memukul pelan meja makan di depannya, sontak membuat seluruh mata tertuju padanya.

"Ada apa Han?" tanya Lena.

"O-oh gak Mah gak ada apa-apa," jawab Farhan kikuk setelah ia sadar dengan kebodohannya tadi.

"Lo kenapa Han? Perasaan dari tadi melamun terus?" tanya Farah yang kini duduk bersebelahan dengannya.

My Heart SpeaksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang