Hari-hari yang dirindukan.
-------
"Mel, kamu pulang sama siapa? Mau aku anterin pul-"
"Enggak usah Han! A-aku dijemput sama bokap. Aku duluan ya? Udah dijemput di depan gerbang."
Farhan menganggukkan kepalanya, "oke, hati-hati."
Amel tersenyum, "oke, hati-hati juga Han!"
Amel segera berlalu meninggalkan Farhan.
Sudah seminggu ini, sikap Amel sedikit berubah, membuat Farhan penasaran akan perubahan sikap Amel yang tidak seperti biasanya.
Rasanya, seperti ada rahasia yang disembunyikan olehnya.
Tapi,
Rahasia apa?
"Ih! Gak boleh curang!"
Farhan reflek menoleh, seketika itupula matanya menangkap sepasang kakak dan adik yang kini sedang berjalan beriringan.
"Dasar pendek!"
"Ih! Sombong banget!
"Hahaha..."
Tanpa ia sadari, sudut bibirnya terangkat sedikit, kala melihat Hana yang tertawa lepas.
Hana...
Hana Vanesha...
Lagi-lagi Farhan merasakan kehilangan.
Kehilangan nama seseorang yang sedari dulu selalu terbesit di pikirannya.
Kehilangan hari-hari penuh kejutan.
Dimulai kala membuatkannya bekal dengan nama samaran.
Memberinya kue dengan penuh kegigihan.
Mensupportnya saat sedang bermain basket.
Tersenyum bahagia kala melihat dirinya bahagia.
Meliriknya kala bertemu di mana saja.
Sikap canggungnya yang menggemaskan.
Belajar bersama untuk persiapan lomba.
Tertawa bersama.
Dan,
Menangis karena dirinya.
Deg!
Farhan menutup matanya.
Lagi, luka itu kembali bersemayam di hatinya. Menetap di sana. Menimbulkan rasa sesak yang mencekik hatinya.
Bagaimana tidak?
Hana sudah baik mau memaafkannya secara tak langsung.
Tapi bahkan dirinya belum mengucapkan sekata patah apapun untuk meminta maaf padanya.
Permohonan maaf akan luka di masa lampau yang masih saja menghantuinya.
Mengingatkannya akan hari-hari yang sudah berlalu.
Hari-hari penuh cerita.
Hari-hari yang terlewatkan.
Termasuk,
Hari-hari yang ia rindukan.
***
"Hana, kalau gue nanti pergi, janji untuk baik-baik aja ya?"
Hana mengerutkan dahi, "ih! Kayak mau pergi jauh aja Ka Gibran nih!" ujarnya tak suka.
"Janji ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Speaks
Teen Fiction"Mungkin aku salah satu dari ribuan orang di bumi ini yang hanya bisa menikmati senyumannya tanpa harus tahu siapa gerangan yang membuatnya tersenyum, sangat mengenalnya tanpa harus dikenal olehnya, dan mencintainya tanpa harus mengharapkan sebuah b...