Heart? -22

436 35 2
                                    

"Gue gak bakal ninggalin lo. Gue janji. Gue akan tetap di sini."

------------

"Farhan, Hana mana?"

"Tadi dia bilangnya mau ke kamar mandi Bu."

"Kenapa lama sekali? Kita berangkat 40 menit lagi."

Farhan terdiam, "saya cari dia dulu ya Bu?"

"Oke. Jangan lama-lama ya Farhan."

"Iya Bu," jawab Farhan sopan sambil berlalu meninggalkan ruang guru.

"Lo di mana sih?" gumam Farhan panik, "gue gak punya nomornya lagi!" umpatnya.

"Eh! Bagas! Gas!"

Bagas menghentikan langkahnya. Menatap bingung pada Farhan yang kini sedang berlari mendekat ke arahnya.

"Lo lihat Hana ga?"

"Hana?" Bagas berfikir sejenak, "enggak, kenapa?"

Farhan menghela napas.

Bagas yang melihat Farhan sedikit terlihat gelisah semakin bingung dengan sikap Farhan. Tidak seperti Farhan yang ia kenal, Farhan tidak akan memperlihatkan kegelisahan dan kepanikannya walau di depan para sahabat dan kedua orang tuanya.

"Ya udah, gue mau lanjut cari Hana."

"Eettt tunggu Han!"

Farhan berhenti.

"Hana ke mana?"

"Ya kalau gue tau, gue gak bakal nanya lo."

"Iya juga. Tapi, bukannya sekarang lo seharusnya sama Hana siap-siap buat lomba?"

"Iya, awalnya tadi gue sempat ketemu dia bentar, terus dia bilang mau ke toilet, tapi tadi gue lewat toilet deket kantin sepi, gak ada orang. Sedangkan dia belum balik dari tadi."

"Mungkin dia lagi pamit sama kakaknya di kelas."

Farhan menatap bingung Bagas, "kakaknya?" ulangnya.

"Iya, mungkin dia lagi janjian ketemu sama si Gibran."

Farhan menatap bingung Bagas, "tau dari mana lo kalau Gibran kakaknya Hana?"

DUARRR!

Seperti disambar petir di siang bolong, Farhan sukses membuatnya membisu.

"Umm.. Waktu itu, waktu itu gu-gue gak sengaja.. ngedenger Hana manggil Gibran dengan sebutan kakak," jawab Bagas kikuk.

"Anjir! Gue kebablasan!" batin Bagas.

Farhan menatap lekat Bagas. Bagas yang ditatap seperti itu hanya bisa diam, berpura-pura tidak melakukan kesalahan apapun.

"Ya gue langsung bisa nyimpulin kalau mereka berdua kakak beradik."

"Tapi Ferro sama Vano gak tau hal ini 'kan?"

"Enggak, gue gak pernah kasih tau mereka soal ini. Gak penting juga."

"Baguslah," jawab Farhan dengan ekspresi leganya.

Bagaimanapun juga, Hana tetap tidak ingin ada seorang pun yang mengetahui identitas aslinya.

Ia tak mau ada seorang pun yang mengetahui jika ia adalah adik dari Gibran, salah satu murid yang masuk dalam daftar most wanted karena ketampanan dan karena sifat dinginnya yang misterius.

Dan Farhan yang mengetahui identitas asli Hana, hanya bisa ikut tutup mulut dan berpura-pura tidak mengetahuinya.

Walau Hana tak pernah melarangnya untuk memberi tahu soal identitasnya, tapi Farhan rasa ia harus ikut menjaga rahasia Hana tersebut.

My Heart SpeaksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang