Dia bertanya...
'kamu tidak ikut?'
Saya jawab 'tidak',
'Jadi untuk apa kamu di sini?'
'Untuk melihat kalian gembira' jawab saya tanpa ragu,
Dia pun pergi meninggalkan saya tanpa tanda rindu,
Manakala saya mengambil bangku sebagai tempat memaku,
Memaku diri saya di tengah suara hati milik rindu dan rasa pilu,Setelah itu,
Berlalu lah sekian waktu dihabiskan saya dengan berteleku,
Cuba melihat dia yang berlagu di antara diam dan bisu,
Tapi lagu itu seperti sayu,
Dia terlihat lemah dan layu,
Maka saya datang kepadanya tanpa peduli akan segan silu,
Lalu saya hulurkan sekuntum bunga mawar atau senaskah hikayat cinta yang saya tahu,Kemudian dia kembali bangkit melepaskan lesu,
Senyuman kembali menguntum di antara badai dan angin bayu,
Lagu sayu kembali rancak dan merdu,
Kembali saya ke bangku,
Melihat dia yang baru......

ANDA SEDANG MEMBACA
Menari Dalam Gelap.
PoetryRintik-rintik waktu yang gugur di antara kita; jalan dan lorong-lorong kecil pun tak menuju maksud. Sepi kian meresap ke dinding kamar tidur kita, di mana kita berdua dalam ketiadaan; hilang dalam kewujudan. Dalam aku digulung debu-debu hitam dan ka...