Tiada lagi suara hati yang melahar di setiap nafas ku. Kegelapan sudah bersurai. Hari esok nyata kentara. Dan aku sudah kembali bernyanyi.
Aku telah menari di udara. Dia telah kutemukan sedia kala. Padanya tersedia sekian jalan yang berarti. Awan berarak di langitnya. Dan aku adalah senja idamannya.
Di sini telah usai remang yang mengikatku selama menanggung sepi. Kaki langit sedang menyeru; semoga tak berujung semu.
Selamat tinggal kegelapan. Kini aku menari di udara.
YOU ARE READING
Menari Dalam Gelap.
PoesíaRintik-rintik waktu yang gugur di antara kita; jalan dan lorong-lorong kecil pun tak menuju maksud. Sepi kian meresap ke dinding kamar tidur kita, di mana kita berdua dalam ketiadaan; hilang dalam kewujudan. Dalam aku digulung debu-debu hitam dan ka...