Badai ku telah berlalu,
Mampan tak terbias; tak terhempas,
Puri berdiri teguh di samping menara,
Timbunan batu yang ku ukir,
Gambaran sebuah kesungguhan,
Demi membawa mu bersama,
Melayang di udara,Segalanya telah terungkap,
Kini aku menghitung hari,
Pintu kan terbuka untuk kita bersua,
Nantikan aku di pantai,
Di sana ada dunia yang luas,
Jika kita bersama menyambut senja,Badai ku telah berlalu,
Tiada yang getir sesudah ini,
Selain deburan ombak dan kicauan unggas,Hujan?
Ia hanya akan membasuh luka yang pernah aku ciptakan,
Tiada lagi yang sanggup menjerumus kau ke lembah lara,
Kerana di pantai itu,
Aku adalah sebuah harapan yang hidup dalam mimpi mu,
Yang pilu.
YOU ARE READING
Menari Dalam Gelap.
PuisiRintik-rintik waktu yang gugur di antara kita; jalan dan lorong-lorong kecil pun tak menuju maksud. Sepi kian meresap ke dinding kamar tidur kita, di mana kita berdua dalam ketiadaan; hilang dalam kewujudan. Dalam aku digulung debu-debu hitam dan ka...