Segelas teh gula di tengah ruangan,
Tak ada yang mampu menyentuh hati selain teh gula di tengah ruangan,
Teh pekat yang menyambut ku dari tidur,
Jembatan di antara mimpi dan kenyataan,Di mana dia?
Keluar ke pasar?
Gigihnya melangkahi usia,Teh gula di tengah ruangan,
Kisah kebangkitan dan dia ada di sampingku,
Membancuh teh ketika pagi,
Kopi pada malamnya,
Seduhannya adalah darah seorang pejuang,
Yang berperang dengan kesenangan,
Demi teh gula; dia tetap di sampingku.Tak ada yang lebih tabah,
Ketika ku hirup teh gula,
Dia telah menjadi lagenda,
Yang bebas di udara.
YOU ARE READING
Menari Dalam Gelap.
PoetryRintik-rintik waktu yang gugur di antara kita; jalan dan lorong-lorong kecil pun tak menuju maksud. Sepi kian meresap ke dinding kamar tidur kita, di mana kita berdua dalam ketiadaan; hilang dalam kewujudan. Dalam aku digulung debu-debu hitam dan ka...