Aku,
Tak ada lagi waktu,
Buat sempat ku berehat,
Aku dipaksa gerak,
Tapi gerak ku ini terbatas,
Dibatas belenggu yang tak mampu ku lepaskan,
Aku punya jalan selesa,
Sampai selesai semua ini terlerai,
Tapi aku terbelenggu di atas jalan sejauh jiwa ku pada langit biru,
Segalanya semakin sukar, semakin payah,
Yang tinggal kini adalah janji ku pada ayah,
Menjadi sabar,
Menolak putus asa,
Ini nikmat Tuhan,Aku akan tetap tegar melayani hidup ini,
Hidup sepeninggalan ayah,
Dan sampai waktu itu nanti,
Aku pun akan turut pergi,
Semoga dapat ku menyapa kelibatnya...
YOU ARE READING
Menari Dalam Gelap.
PoetryRintik-rintik waktu yang gugur di antara kita; jalan dan lorong-lorong kecil pun tak menuju maksud. Sepi kian meresap ke dinding kamar tidur kita, di mana kita berdua dalam ketiadaan; hilang dalam kewujudan. Dalam aku digulung debu-debu hitam dan ka...