Kepemilikan

1.5K 140 30
                                    

"Sayangku lelah?" tanya Ve dan hanya dijawab anggukan oleh Naomi. Ve tersenyum memeluk Naomi dan mencium pucuk kepala Naomi.

"Sayang.. Terima kasih atas malam yang indah ini" ucap Ve yang masih mengusap punggung Naomi dan mengecup kepala Naomi berkali-kali.

Naomi menatap Ve sendu. Ia sangat lelah. "Sama-sama, sayang. Aku juga sangat bahagia" ucap Naomi menciu. Dada Ve.

"Ada yang mau kamu omongin?" tanya Ve mengelus rambut Naomi.

Naomi duduk menyandarkan badannya di kepala ranjang dan diikuti oleh Ve yang duduk di sampingnya. Mereka menutup badan dengan selimut.

Naomi beranjak untuk duduk di depan Ve. Ve memeluk Naomi dari belakang dan menarik selimut guna menutupi tubuh mereka.

"Maafkan aku" ucap Naomi menggenggam tangan Ve di perutnya dan menoleh ke arah Ve sembari kepalanya bersandar di pundak Ve.

"Aku sudah memafkanmu" ucap Ve mengusap punggung tangan Naomi.

"Terima kasih, sayang. Aku di Kamboja" ucap Naomi memulai ceritanya.

"Hah?? Kamboja?? Ngapain?" tanya Ve sedikit berteriak tidak percaya sembari sedikit memutar tubuh Naomi agar menghadapnya.

"Aku belum bisa cerita panjang ke kamu. Yang pasti alasanku jelas kenapa ada di sana" ucap Naomi mengecup bibir Ve.

"Oke. Kenapa kamu ninggalin aku?" tanya Ve kali inj menatap Naomi sendu.

"Aku tidak meninggalkanmu. Aku berjuang untuk kita" ucap Naomi mengelus pipi Ve.

"Berjuang untuk kita? Maksudnya?" tanya Ve semakin tidak mengerti arah pembicaraan Naomi.

"Aku mohon percaya padaku. Tunggu aku sebentar lagi. Aku milikmu, Veranda" ucap Naomi mengecup bibir Ve cukup lama. Hanya menempelkannya.

"Menunggumu? Setelah dua tahun, apa masih kurang? Biarkan aku ikut berjuang jika ini tentang kita" ucap Ve yakin menatap Naomi.

"Veranda.. Aku mohon.. Percaya padaku. Kita hanya perlu menunggu. Tolong tunggua aku sebentar lagi" ucap Naomi menaruh wajahnya di ceruk leher Ve.

Ve yang memang lemah dengan tangis Naomi, sontak saja memeluk erat kekasih hatinya.

Naomi menumpahkan semua rasa yang ia pendam selama ini ke dalam pelukan orang tercintanya melalui air matanya. Semua rasa marah, kesewa, sedih, sakit hati, patah hati, cinta dan sayangnya.

Setelah tenang, Ve menangkup wajah Naomi dan menghapus sisa air matanya.

"Hey.. Jangan menangis lagi, sayang. Aku sakit melihatnya" ucap Ve mencium kening Naomi.

Naomi mengangguk dan memeluk Ve erat. "Aku mencintaimu, Veranda" ucap Naomi dalam pelukannya. "Aku teramat sangat mencintaimu, Naomi" ucap Ve mengecup pucuk kepala Naomi.

"Aku milikmu. Kamu milikku. Ada aku di sini sekarang. Jangan bersedih ya" ucap Ve menangkup wajah Naomi dan mengecup bibirnya.

"Tidak, sayang. Aku tidak bisa lama di sini. Aku hanya bisa sampai lusa pagi. Saat itu, aku harus kembali lagi ke Kamboja" ucap Naomi menatap mata Ve.

"Aku ikut kamu" ucap Ve yakin. "Sayang.. Aku kan sudah bilang. Percaya padaku. Bersabarlah. Tunggu aku. Aku sudah menjadi milikmu. Jangan ragukan itu. Kamu paham kan?" tanya Naomi mengelus pipi Ve.

Ve mengangguk lemah. "Aku lelah, sayang. Kamu ga lelah?" tanya Naomi menyandarkan kepalanya di pundak Ve.

"Yaudah, kita tidur ya. Kamu masih sampai lusa pagi kan? Kita akan manfaatkan waktu itu dengan sebaiknya" ucap Ve dan dijawab anggukan oleh Naomi.

Ve menuntun Naomi untuk tidur dengan posisi lengan kirinya yang menjadi bantalan kepala Naomi.

Naomi tidur membelakangi Ve namun tubuh mereka saling menempel erat. Ve menarik tubuh Naomi agar semakin melekat lalu ia menutup tubuh polos mereka dengan selimut.

"Tanganmu harus disitu ya?" protes Naomi saat merasakan tangan Ve berada di dadanya.

"Selama dua malam ini, kamu adalah milikku seutuhnya. Sudah, tidur saja" ucap Ve mengecup kepala Naomi. Naomi tersenyum dan memegang lengan kiri Ve.

"Punyamu semakin besar. Aku suka" bisik Ve menggoda Naomi dan mendapat cubitan di perutnya oleh Naomi.

"Pervert!" ucap Naomi melirik ke arah Ve. "Hahahaha selamat malam, kesayangan. Tidur yang nyenyak" ucap Ve mengusap dada Naomi dan memejamkan matanya di balik rambut Naomi.

Naomi tersenyum geli melihat kelakuan mesum Ve namun ia membiarkannya dan ikut memejamkan matanya, menyusul Ve ke alam mimpi.

DivaWhere stories live. Discover now