Sesampainya di Kamboja, Naomi dan Sinka segera merebahkan diri untuk beristirahat. Lain halnya dengan Kell dan Paul yang langsung menemui Marchel untuk membahas proyek.
Epona yang mengetahui kedatangan Sinka dan Naomi segera masuk ke rumah mereka dan mendapati mereka sedang tidur saling memunggungi.
"Naomi.. Aku kangen" gumam Gre menatap wajah teduh Naomi. Tangannya terjulur untuk merapihkan anak rambut Naomi yang menutupi wajah cantiknya.
Tidak ada pergerakan apapun dari Naomi. "Kamu capek banget ya?" Monolog Gre sendu menatap Naomi. Perlahan, Gre memajukan wajahnya dan mengecup kening Naomi sementara Naomi tidak mengubah posisinya sedikitpun.
"Met tidur nyenyak" ucap Gre mengelus pipi Naomi dan berdiri lalu keluar dari rumah Naomi dengan senyum yang mengembang.
Saat sore hari, Sinka terbangun lebih dahulu dan masih mendapati Naomi dalam posisi tidur yang sama sejak awal.
Sinka berdiri, mandi dan keluar dari rumah. Saat Sinka membuka pintu bertepatan dengan Gre yang juga baru saja membuka pintu dan habis mandi.
"Hai, Gre" sapa Sinka menghampiri Gre dan duduk di pembatas rumah mereka. "Hai.. Baru bangun?" Tanya Gre menatap Sinka sambil tersenyum.
"Iya. Tapi Ci Omi masih tidur. Capek banget dia. Liat Bangkell sama bang Paul ga?" Tanya Sinka melihat sekeliling halaman rumah mereka.
"Mereka langsung ketemu sama Marchel. Gatau sekarang lagi ngobrol dimana" jawab Gre yang diikuti anggukan oleh Sinka.
"Udah makan?" Tanya Gre yang dijawab gelengan kepala dari Sinka. "Mau nyari makan?" Tanya Gre menatap Sinka. "Nanti aja bareng Ci Omi" ucap Sinka yang membuat Gre mengangguk mengerti.
"Gimana kalian disana?" Tanya Gre enggan menatap Sinka. "Banyak kejadian ga terduga. Rumit" ucap Sinka melirik Gre yang sepertinya tidak menyukai pembahasan ini.
"Kamu suka Ci Omi?" Tanya Sinka tepat sasaran. Gre sempat terkejut namun dengan cepat ia dapat menguasai dirinya. "Semua juga suka sama kakakmu" ucap Gre tersenyum menatap Sinka. "Kamu tau maksud pertanyaanku, Gre" ucap Sinka datar.
Mereka terdiam.
Hingga akhirnya sebuah suara mengalihkan pemikiran mereka. "Kok pada diem?" Tanya Naomi keluar dari kamar dengan mengusap matanya.
Shit! She's so sexy.
Rambut messy Naomi khas bangun tidur belum sempat ia rapihkan. Ia menguap dan mengerjabkan matanya menatap Sinka dan Gre berantakan.
Sinka melirik ke arah Gre dan menatap Naomi. "Ke kamar mandi dulu baru keluar. Aku tunggu. Kita cari makan" ucap Sinka yang membuat Naomi mengangguk dan kembali masuk ke dalam rumah.
"Orangnya udah masuk" ucap Sinka tanpa menatap Gre. Gre salah tingkah dan mengeluarkan hp dari kantong celananya.
Tidak lama kemudian Naomi keluar dengan keadaan yang sudah rapih dan segera mengajak Gre serta Sinka mencari makan karena ia juga merasa sangat lapar.
Usai makan, mereka kembali ke rumah karena nanti malam Neang Ry akan mengadakan meeting dengan Naomi.
Ketika malam hari, di ruang rapat hanya terdapat Naomi, Neang Ry dan juga papah Naomi.
"Mi.." Panggil Neang Ry yang duduk berhadapan dengan Naomi. "Apa?" Jawab Naomi menatap datar pada lelaki dihadapannya.
"Proyek ini merupakan proyek besar. Perjanjian dengan Papahmu, ini proyek terakhir. Ya meski ga bisa dapetin kamu. Epona tetep inceranku. Mungkin dengan proyek ini, Epona bakal jadi milikku" Neang Ry tersenyum bangga akan ucapannya.
