"Bahaya banget pacar gue kalo cemburu" gumam Naomi pelan. Ia mengikuti Ve menyudahi sarapan mereka dan berjalan ke arah sofa untuk duduk di samping Ve.
"Siapa namanya?" Tanya Ve saat Naomi duduk di sampingnya. Ve menaruh kepalanya di atas paha Naomi dan tangannya memeluk pinggang Naomi.
Ve sadar, waktu mereka tidak banyak. Ia tidak ingin menghabiskan waktu mereka dengan sifat kekanakkannya.
"Shania Epona Gracia" ucap Naomi tersenyum memainkan rambut Ve. "Hmm.. Menurut kepercayaan Celtic Kuno sih, Epona itu dewi kuda" ucap Ve dan mendapat anggukan dari Naomi.
"Selalu jenius seperti biasa. Dia bisa bahasa Perancis karena besar di sana, tapi darahnya asli Celt" ucap Naomi menatap dalam mata Ve.
"Gimana orangnya?" Tanya Ve mengelus pipi Naomi lembut.
"Epona itu menurutku kecantikannya bukan yang seketika mencengangkan dari pandangan pertama. Ia juga tidak sensual membius. Garis wajahnya tegas dengan ekspresi hampir selalu judes, tubuhnya tegap dan atletis. Tapi, ada magnet yang buat kita mau mengamatinya terus-menerus. Ada kerapuhan dibalik ketangguhannya. Dan dalam proses itu, kita terpincut tanpa sadar. Wajahnya sekilas mirip kamu" ucap Naomi mengelus bibir bawah Ve.
"Jadi kamu pernah terpincut?" Tanya Ve cemburu namun berusaha menguasai emosinya. "Gak. Aku merasa sepenanggungan dengan dia. Berusaha teguh meski rapuh. Kami sama. Kami nyaman bersahabat" ucap Naomi mengecup bibir Ve guna mengurangi kecemburuannya.
"Mmm.. Kuda ya. Sesuai" ucap Ve memberikan tanggapan.
"Menurut mitosnya, Epona memiliki kekuatan untuk menghubungkan alam mortal dan immortal, menerbangkan jiwa-jiwa ke alam lain. Dan, itulah yang dilakukan Epona pada orang-orang di sana. Menerbangkan jiwa. Ke dunia cinta, ke dunia hayal" ucap Naomi tersenyum sembari menghidupkan TV di depan mereka.
"Waw! Aku belum pernah melihat kamu begitu tergila-gila...."
"Yah.. Aku tahu. That's exactly my point" ucap Naomi dengan senyum cerahnya.
"....pada kuda"
"Dia gak kayak kuda, Ve" Naomi berdecak sedikit kesal. "Epona itu seksi, bahenol, pintar, kuat, tegar...."
"....persis kuda"
"Oh.. Fuck off" Naomi menutup pembicaraan tidak mutunya dengan muka malas kemudian mengganti saluran TV nya. Sementara Ve tertawa puas melihat wajah kesal kekasihnya.
Ve rindu saat-saat seperti ini. Naomi, dengan segala kesenjangan diantara mereka. Mereka tidak sama. Namun, saat lingkaran mereka bersisian, ada satu keakraban yang intim namun hangat. Mereka saling menghargai di balik caci maki.
"Dia bekerja sebagai apa?" Tanya Ve yang sudah meredakan tawanya. "Dia deminer, penjinak ranjau. Bekerja untuk CMAC (Cambodia Mine Action Centre). Menjinakkan ranjau itu hobinya. Ranjau itu cintanya yang terpendam, kekasih yang tidak bisa ia miliki, musuh yang tak pernah diampuni. Ia kejar dengan obsesif. Rasa haus yang tak kunjung usai. She's a bomb! A bomb maniac." ucap Naomi menjelaskan tentang pesona si dewi kuda.
"Kamu paham banget tentang dia?" Ve kembali cemburu kala kekasihnya sangat memahami orang lain.
"Aku hampir dua tahun di sana. Dengan dialah aku dekat dan lebih sering berinteraksi. Wajar aku mengenalnya, Ve. Sinka juga mengenalnya. Semua yang ada di sana, terpikat oleh dirinya namun fokusnya hanya satu dan bukan diantara mereka" ucap Naomi terkekeh mengingat curhat Epona yang selalu merasa bingung dengan jatuhnya sang cinta.
"Dia pernah menyukaimu?" Tanya Ve kembali menyelidik. "Ia. Dia pernah mengutarakan perasaannya padaku. Namun, aku mengatakan bahwa aku sudah mempunyai pacar di Indonesia. Dia mengerti dan kami bersahabat baik" ucap Naomi kembali mengecup bibir Ve.
"Ada perkenalan tidak langsung dong" ucap Ve menaikkan kedua alisnya. Naomi mengangguk dan kembali mengelus bibir Ve.
"Ada seseorang yang sangat menyukai Epona, namanya Neang Ry, pria kecil bermental singa. Dia pemimpin di sana. Dulunya kerja di Amerika. Orang andalan Laboratorium Livermore, CMAC merekrutnya. Dia itu ekspat dengan gaji paling tinggi di Kamboja. Dia bisa saja buat bom dari ketombe," Naomi menggelengkan kepalanya. "Tapi ya kamu bayangin aja dia bersanding dengan Epona. A hot Amazonian chick with an old, rottem, Pygmy dude. Di otaknya cuma ada ranjau dan croissant" ucap Naomi mengolok-olok.
"Kamu ga suka banget sama dia" ucap Ve memperhatikan kekasihnya berhiperbola.
"Hahaha jelaslah, yangku. Aku jauh lebih sangat setuju Gre sama Michael daripada sama tuh orang" ucap Naomi berapi-api. "Kok kamu manggil Gre?" Tanya Ve kembali cemburu. "Dia malas aku panggil Epona. Takut baper karena yang memuja dia, semuanya memanggil Epona." Ucap Naomi menjelaskan penggilan khususnya.
"Tapi hati-hati sama Neang Ry. Kalau kita mempertanyakan kelayakannya bersanding dengan Epona, dia akan mengecap kita rasialis. Dia pernah mendatangi temanku dan bilang gini 'you and Epona could only have a physical relationship. But me and her, we're connected..here' dia bilang gitu sambil menunjuk dahinya. Sombong banget," Naomi berdecak kesal. "Temanku memang gak tau apa-apa tentang ranjau tapi kan bukan berarti dia jadi orang paling goblok di dunia. He's the one who doesn't know his own problem. His dick is probably as small as a frikkin' lollipop." ucap Naomi mengingat perbincangannya dengan temannya kala itu.
Ve terbahak. "Astaga, yangku. Kok kamu ngomongnya gitu?" Tanya Ve mengelus bibir Naomi. "Itu perbincanganku dengan temanku. Ia sangat kesal, yangku, saat dianggap remeh. Neang Ry memang sudah keterlaluan sih. Wajar pada ga suka sama dia." Ucap Naomi dan dijawab anggukan oleh Ve.
"Semua orang lokal, baik yang kerja untuk CMAC maupun penduduk yang membantu, sangat manis dan ramah. Cuma satu yang lain sendiri, Neang Ry. Saat malam, kami duduk bersama, makan di atas piring plastik dan minum dari gelas plastik, di tengah tikar masih ada beragam masakan ikan air tawar. Namun, Neang Ry memeluk wadah plastik berisi tumpukan croissant dan asyik mengunyahnya sendiri. Orang gila!" kesal Naomi mengingat lelaki tersebut.
Lagi, Ve terbahak. Ia sangat senang melihat gadisnya kesal. Ia jadi sangat penasaran dengan orang yang bernama Epona dan Neang Ry.
"Siapa nama temanmu?" Tanya Ve sesaat masih menikmati tawanya. "Kell.. Orang yang sangat anti pada Neang Ry dan aku kadang berpihak padanya. Oh ya.. Neang Ry juga beberapa kali mendekatiku. Namun, jelas aku menolaknya. Bisa habis aku di ranjau Kell kalau sampai dekat dengannya" ucap Naomi tertawa.
Ve ikut tertawa. Ia tidak menyangka kekasihnya mempunyai banyak sekali cerita unik dan mengagumkan.
Wanita kalem yang dari SMA ia cintai sekarang berubah menjadi wanita tangguh dengan banyak pengalaman hidup. Sementara ia.. Hah sudahlah. Ia malu membicarakannya.
