Sinka Juliani

1.3K 151 42
                                    

Keesokan harinya, Ve, Jeje dan Shania sudah siap untuk pergi ke Bali.

Selama persiapan, Ve tidak henti mengembangkan senyumannya. Shania dan Jeje tersenyum miris melihat Ve seperti itu. Mereka tidak menyangka sebegitu dahsyatnya efek Naomi untuk kehidupan Ve.

Tak butuh waktu lama, mereka sudah siap berangkat menuju Bali.

Selama di perjalanan, Ve terus mengamati potonya bersama Naomi yang pernah ia cetak. Naomi juga mencetaknya dan mereka memegang masing-masing satu.

"Sayang.. Aku akan menemukanmu. Kumohon kembalilah" batin Ve sembari tersenyum menatap ke arah jendela.

Sesampainya di Bali, mereka segera mendatangi toko tempat Sinka dipoto oleh anak buah Shania.

"Permisi.. Apa Anda mengingat orang ini?" Ucap Ve menunjukkan poto Sinka yang sudah mereka cetak.

"Oh iya. Sepertinya aku mengingatnya. Ada apa ya?" Ucap penjaga toko tersebut. Toko yang mereka datangi adalah toko kue yang memang terkenal di pusat kota Bali.

"Apakah Anda bisa membantu saya? Saya adalah kekasih dari kakaknya namun saya tidak mempunyai kontak mereka. Saya sangat ingin menemui mereka" ucap Ve dengan suara bergetar.

"Kamu Diva bukan?" Tanya anak dari penjaga toko tersebut. "Eh.. Iya. Aku Diva. Kamu mengenalku?" Tanya Ve bingung.

"Tentu saja. Siapa yang tidak mengenalmu. Seorang model multitalenta. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya anak tersebut yang Ve perkirakan seumuran dengan Sinka.

"Oh.. Ini.. Apa kamu pernah melihat dia?" Tanya Ve memperlihatkan poto Sinka pada anak tersebut.

"Iya. Aku tau dia. Dia kakak turis yang sangat ramah" ucap anak tersebut tersenyum melihat poto Sinka.

"Kamu mengenalnya?" Tanya Ve menatap anak tersebut berbinar.

"Tidak. Aku hanya bertemu dengannya saat aku berada di toko temanku. Dia membantu seorang ibu untuk menenangkan anaknya yang sedang menangis. Ia juga rela memberikan antrian dan tempat duduknya pada Ibu dan anak kecil yang sedang berdiri dan mengantri di belakangnya" ucap anak tersebut mengingat sikap Sinka yang membuatnya tersenyum.

"Naomi.. Kamu berhasil mengajari Sinka dengan baik" batin Ve mengingat Naomi lah yang mengajarinya Sinka maupun dirinya seperti itu.

"Dia turis, dek?" Tanya Jeje begitu melihat Ve sedang sedikit melamun.

"Iya, kak. Dia bilang hanya sedang berlibur kesini" jawab anak tersebut yang membuat mereka bertiga saling pandang dan menghela napas.

"Kamu punya alamat sementara dia ga?" Tanya Ve hampir putus asa. "Kalau kami ga pake data begitu, kak. Tapi kalau toko yang lain, ada yang pake data itu. Dia juga masuk ke toko itu. Kakak mau kesana? Biar aku antar" ucap anak tersebut.

"Beneran?" Tanya Ve tidak percaya. Anak tersebut mengangguk tulus. Ve tersenyum lebih tulus.

"Wah.. Aku baru ini liat kak Diva tersenyum. Ternyata cantik banget. Kenapa senyumnya dihilangin, kak, kalo di luar?" Tanya anak tersebut polos. Ve hanya tersenyum miring dan menggelengkan kepalanya.

"Jadi dimana, dek, tokonya?" Tanya Shania mengalihkan pembicaraan. "Oh iya. Ayo, kak" ajak anak tersebut berjalan di depan Ve.

Sesampainya di toko tersebut, anak tadi menjelaskan maksud kedatangan mereka.

Dengan senang hati, sang penjaga toko membantu Ve dengan memberikan alamat dan juga nomor telepon Sinka.

Sinka merupakan adik Naomi satu-satunya. Naomi sangat menyayangi Sinka lebih daripada ia menyayangi dirinya sendiri. Itulah mengapa Ve sangat senang begitu mereka menemukan Sinka.

DivaWhere stories live. Discover now