Kembali

1.1K 134 54
                                    

Di pagi hari, di sebuah apartemen yang cukup mewah, terdapat seorang wanita yang baru saja terduduk dari posisi tidurnya.

Ia terlihat kaget dari kenyamanan tidurnya. Tubuhnya terlonjak kala mengingat apa yang membuatnya membuka mata.

Dengan perlahan, seutas senyum ia berikan pada sang pengganggu tidur. Ia meraba nakas yang berada di samping tempat tidur dan ia baru sadar akan satu hal.

"Eh... Gw dimana?" tanya wanita tersebut bermonolog pada dirinya sendiri. Ia mengedarkan pandangannya pada ruangan yang ia tempati, kemudian ia mengangguk mengerti dimana raganya sedang berada.

"Henpon gw mana?" lagi, ia berbicara seolah kepada orang disampingnya. Padahal ia juga sadar bahwa hanya ada dirinya dalam ruangan kamar ini.
Ia menyibak selimut yang menutupi separuh badannya dan ia menemukan sebuah benda yang tadi ia cari.

Hal yang ia lakukan pertama adalah membuka aplikasi Line.

You have a new message.

Ia membuka pesan tersebut dan ia sangat terkejut.

Shinta Naomi : sayang..

Ve.
Wanita yang daritadi menatap pesan tersebut tampak tertegun membaca kalimat yang ia dapat dari kekasihnya.

Tanpa mengulur waktu lama, Ve langsung membalas pesan tersebut.

Jessica Veranda : sayang... Ini kamu?

Shinta Naomi : menurutmu?

Jessica Veranda : iya. Ini kamu. Kekasihku

Shinta Naomi : iya, sayang. Ini aku, kekasihmu. Km baru bangun?

Jessica Veranda : iya, sayang. Km dimana?

Shinta Naomi : di kamar. Km?

Jessica Veranda : aku juga dikamar. Lagi apa, sayang?

Shinta Naomi : nonton tv.  Udah minum air mineral?

Jessica Veranda : belum, sayang. Aku baru bangun. Posisi dimana?

Shinta Naomi : kebiasaan. Di Nepal.

Jessica Veranda : Nepal??? Ngapain km disana?

Shinta Naomi : cuma nenangin diri. Km mandi dulu sana.

Jessica Veranda : nanti. Aku masi kangen. Km ga kangen sm aku?

Shinta Naomi : iya, aku juga kangen sama km. Bentar ya.

Jessica Veranda : mau kemana?

Shinta Naomi : nanti aku chat km lagi.

Jessica Veranda : iya, sayang

Ve tersenyum menatap layar hpnya. Ia segera membuka profil Line daei kekasihnya.

No share momen yet.

Ve menggelengkan kepalanya. Ia terlalu tahu bagaimana kekasihnya. Lalu ia beranjak ke kamar mandi untuk membasuh muka.

Ia pandangi wajahnya yang terlihat merona. Kekasihnya selalu tahu bagaimana membuat hatinya menghangat.

Dinginnya air di pagi hari tetap tidak bisa meredakan hangat di pipinya. Ve menggelengkan kepalanya dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahnya.

Ve keluar dari kamar mandi dan beranjak ke nakas yang berada di samping tempat tidur. Ia tersenyum mengingat ucapan sang kekasih. Ia memang terlalu malas untuk sekedar mengambil air mineral di pagi hari.

Namun kali ini semuanya berbeda. Ia sangat bersemangat meneguk air tersebut.

Lalu ia kembali mengambil hp yang tadi ia taruh di atas kasur. Ia mengecek notif hp nya.

Terlalu banyak notif dari bbm, whatsapp, instagram, twitter, path, pesan dan email. Namun jemarinya justru membuka aplikasi lain.

Line.
Aplikasi yang saat ini menjadi kesukaannya.

Banyak notif dari aplikasi tersebut. Terdapat beberapa tanda merah dengan banyak angka berbeda. Namun, notif yang ia tunggu tidak ada.

Kekasihnya belum mengabarinya.

Ia membersihkan notif di hpnya tanpa berniat untuk membuka satu-persatu notif tersebut.

Ia membiarkan notif tersebut hingga waktu yang belum tahu kapan akan ia buka.

Kemudian ia keluar dari kamar dengan menggenggam hp tersebut di tangan kanannya.

Ia mengedarkan pandanganya pada ruangan yang terlihat sangat rapih. Lalu ia membuka satu kamar yang ia yakini adalah kamar sang empu pemilik apartemen.

Begitu pintu terbuka, ia tersenyum melihat kedua orang wanita yang ia sayangi masih asyik bergulat dalam mimpinya.

Ve menutup pintu kamar tersebut dan duduk di sofa depan tv. Ia menekan tombol power TV dan mencari saluran yang ia ingin tonton.

You have a new message.

Shinta Naomi : sayang..

Ve tersenyum mendapat chat dari kekasihnya. Chat yang ia sangat tunggu daritadi. Dengan segera ia membalasnya.

Jessica Veranda : iya, sayang

Shinta Naomi : km dimana sekarang?

Jessica Veranda : di depan tv. Km?

Shinta Naomi : sama. Udah makan?

Jessica Veranda : belum. Km?

Shinta Naomi : udah

Jessica Veranda : kita gimana?

Shinta Naomi : apanya?

Jessica Veranda : hubungan kita

Shinta Naomi : masih, sayang.

Jessica Veranda : makasih, sayang. Aku sayang kamu

Shinta Naomi : iya aku juga sayang sama kamu

Jessica Veranda : aku cinta kamu

Shinta Naomi : iya aku juga cinta kamu

Jessica Veranda : aku rindu kamu

Shinta Naomi : aku selalu merindukanmu. Aku rindu

Jessica Veranda : *peluk*

Shinta Naomi : aku ada urusan. Nanti siang aku chat lagi ya. Love you..

Jessica Veranda : iya, sayang. Love you too..

Ve kembali membaca chatnya dengan sang kekasih. Benar-benar menjadi pembangkit semangat di pagi harinya.

Dia kembali batin Ve. Ia tersenyum. Kali ini ia menatap layar TV dengan tangan tetap memegang hpnya.

Sementara itu di tempat lain, Naomi juga tersenyum menatap layar hpnya. Hingga kehadiran seseorang  menyadarkannya.

"Bagaimana?" Tanya seorang wanita separuh baya yang kini sudah duduk di samping Naomi.

"Lega. Terima kasih, Bu" ucap Naomi menaruh hpnya di atas meja di depan sofa yabg sedang ia duduki.

"Maafkan dia. Maafkan diri sendiri. Raih bahagiamu bersamanya. Itu intinya" ucap wanita yang dipanggil Ibu oleh Naomi.

"Iya, Bu. Akan selalu saya coba. Mau dimulai kapan, Bu?" Tanya Naomi mulai merapihkan bajunya.

"Kapanpun kamu mau. Kell mana?" Tanya Ibu tersebut menatap pintu kamar Kell di lantai dua.

"Biasanya sih lagi di sungai. Mandi. Dasar lelaki tebar pesona. Dia sih emang biasa aja, Bu. Tapi dia kadang ga sadar, dia diem aja, magnetnya kenceng" ucap Naomi asal.

Lalu Naomi dan sang Ibu tertawa bersama.

Dia kembali batin Ibu tersebut sembari melihat wajah samping Naomi yang menurutnya mempunyai daya pikat tersendiri.

DivaWhere stories live. Discover now