17

4.5K 33 0
                                    

MEMANG Lam hai Lo mo sengaja membunuh kedua orang tua anak yang hendak diculiknya agar di kemudian hari tidak mendapat gangguan dari mereka. Membunuh manusia bagi Lam hai Lo mo sama halnya dengan membunuh semut saja! .

Pelayan pelayan yang dapat menyelamatkan diri, segera berteriak teriak dan minta tolong. Penjaga segera datang menyerbu namun ketika mereka tiba di taman, bayangan kakek itu sudah tidak ada lagi demikian pula bayangan sang puteri cilik. Terpaksa mereka hanya bisa menolong Raja Muda Kian Tiong dan isterinya yang sudah tewas.

Raja Muda Kian Tiong meninggal dunia tak lama kemudian setelah ia berhasil memaksa diri menulis sehelai surat yang dipesannya kepada para keluarga agar diberikan kepada seorang bernama Song Bun Sam apabila orang itu kebetulan datang menjenguknya. Kalau tidak datang, surat itu supaya disimpan saja! Kemudian meninggallah dia menyusul isterinya yang tercinta.

Malapetaka yang menimpa keluarga Raja Muda Kian Tiong ini tentu saja menimbulkan kegemparan hebat. Kaisar sendiri memberi perintah agar semua pastikan di dalam negeri mencari kakek yang kejam itu. Akan tetapi hasilnya sia sia belaka karena tanpa diketahui oleh seorang pun, Lam hai Lo mo telah membawa puteri cilik itu ke atas pulaunya, pulau kosong yang ia bernama Sam liong to dan yang belum pernah didatangi oleh orang lain.

Adapun para pelayan yang menyaksikan peristiwa itu, hanya dapat memberi tahu bahwa penculik dan pembunuh itu adalah seorang kakek berkaki satu dengan wajah mengerikan seperti iblis, lain tidak!

Tidak hanya puteri cilik itu saja yang diculik oleh Lam hai Lo mo, akan tetapi juga sebatang pedang simpanan yang berada di dalam kamar Raja Muda Kian Tiong, dicurinya juga. Pedang ini adalah pedang Cheng hong kiam, pedang pusaka yang amat ampuh dan terbuat dari pada baja hijau.

Dengan kepandaian ilmu sihirnya, Lam hai Lo mo dapat membikin puteri cilik itu lupa akan asal usulnya, bahkan lupa akan namanya sendiri. Lam hai Lo mo memberi nama Ong Siang Cu kepadanya, ia mengambil she (nama keturunan) Ong yang berarti Raja, mengingat bahwa orang tua gadis cilik ini adalah bangsawan tinggi keturunan raja.

Demikianlah, puteri cilik yang sekarang bernama Siang Cu ini hanya tahu dari cerita kakek itu bahwa dia adalah seorang anak yatim piatu yang dipelihara dan diambil murid oleh Lam hai Lo mo Seng Jin Siansu, maka tentu saja ia merasa berterima kasih, sayang dan taat kepada suhunya.

Alangkah girangnya hati Lam hai Lo mo ketika ia mendapat kenyataan bahwa bakat dari anak perempuan ini jauh melampaui dugaan dan harapannya.

Siang Cu benar benar memiliki bakat besar sekali dan setelah gadis ini berusia enam belas tahun, kepandaian dari suhunya telah dikurasnya habis! Bahkan di samping ilmu ilmu silat tinggi yang diajarkan oleh gurunya, ia telah pula dapat mainkan ilmu pedang yang didapatkan oleh Lam hai Lo mo di dalam gua! Ilmu pedang ini lalu diberi nama Cheng hong Kiam sut (Ilmu Pedang Burung Hong Hjau), sesuai dengan nama pedang Cheng hong kiam yang dicurinya dari kamar Raja Muda Kian Tiong dan yang kini ia berikan kepada muridnya yang tersayang.

Memang, sebagai seorang sebatangkara yang tak pernah merasai kebaktian dan kesayangan orang lain terhadapnya, biarpun wataknya buruk dan hatinya jahat, akhirnya Lam hai Lo mo jatuh hati nya oleh kebaktian Siang Cu dan ia amat sayang kepada anak ini, bukan saja sebagai murid, bahkan sebagai anak atau cucu sendiri !

Seringkali Lam hai Lo mo membawa murid nya itu mendarat di daratan Tiongkok sehingga gadis cantik ini tidak asing akan kehidupan di dunia ramai. Setelah dewasa gadis ini memiliki kecantikan seperti ibunya sehingga gurunya menjadi makin sayang kepadanya.

Diceritakannya kepada murid ini bahwa ia mempunyai musuh besar. Pertama adalah Thian te Kiam ong Song Bun Sam, kedua Kim kong Taisu, dan ke tiga Mo bin Sin kun. Ia minta kepada muridnya agar kelak murid ini suka membalaskan dendamnya.

Pedang Sinar Emas ( Kim Kong Kiam )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang