Reunian

3.1K 279 19
                                    

Aku menghela nafas pelan saat melihat jam tangan menunjukkan pukul lima sore, yang berarti sudah dua jam aku menunggu kedatangan beberapa sahabat lamaku.

"Tch, kusho!" gerutuku.

Namun, beberapa menit kemudian suara lonceng kafe pun berbunyi dan itu menandakan bahwa pelanggan lain telah datang.

"[Name]-cchi, kami di sini-ssu!"

Mendengar ucapan yang tertuju padaku, sontak aku langsung menoleh ke orang itu dan kudapati beberapa sosok sahabat lamaku.

"Kalian semua terlambat! Seharusnya kalian datang duluan daripada aku! Dan juga, sepertinya kalian harus kuajarkan apa itu yang namanya kedisiplinan!" tegurku sambil menatap tajam mereka.

Seketika mereka semua terdiam mematung dan bersusah payah menelan saliva masing-masing. Hm, apa mereka ketakutan ya? Mungkin saja, aku tidak tahu.

"By the way, aku juga tidak menyangka kalau seorang Akashi Seijuuro bisa terlambat juga. Biasanya kau selalu datang tepat waktu, ya 'kan?" remehku lalu melirik sosok seorang laki-laki bersurai crimson.

"Maaf. Tadi aku acara mendadak dengan rekan tim sekolahku," balasnya sembari mendudukin dirinya di bangku yang berada di sebelahku, diikuti oleh kelima rekannya yang lain.

"Ya ya terserah kau saja," jawabku acuh tak acuh.

Kami semua pun mulai memesan beberapa makanan dan minuman kepada pelayan.

'Kau lebih mementingkan rekan-rekan barumu itu daripada diriku. Bagus sekali, Sei,' batinku sedikit merasa sedih.

.
.
.

Selang beberapa menit, pesanan kami telah tiba. Kami pun segera menyantapnya.

"Ngomong-ngomong, aku tidak menyangka kalau kita bisa reunian lagi seperti dulu-ssu!" kata Kise dengan semangat disela-sela makannya.

"Ya, aku juga tidak menyangka kalau [Name] kembali ke Tokyo lagi. Padahal dulu dia bilang kalau dia tidak akan pulang ke sini dan akan menetap selamanya di Korea-nanodayo," timpal Midorima.

Aku menghentikan kegiatan makanku lalu melirik Midorima dengan sinis dan berkata, "Jadi kau tidak ingin bertemu denganku, Shintarou?"

Midorima hanya merespon dengan gelengan kepala, sedangkan aku berdecak kesal.

"Naa naa [Name]-chin, apa kau membawakanku oleh-oleh dari sana?" tanya Murasakibara.

"Tidak. Aku lupa membelinya."

"Aree?! Padahal aku sudah menunggu oleh-oleh darimu loh, [Name]-chin," Murasakibara berkata dengan nada kecewanya.

"Lupakan tentang masalah oleh-oleh, alasanku meminta kalian ke mari kan karena aku sangat merindukan kalian. Jadi, bagaimana kalau kalian semua tanding basket? Three on three, setuju?" Mereka mengangguk setuju.

.
.
.

Seusai makan di kafe, aku dan keenam sahabatku segera pergi menuju lapangan basket yang letaknya tak jauh dari kafe.

Tak butuh waktu lama, kami pun tiba di lapangan tersebut.

"Oke, sekarang akan kubagi timnya ya!... Tim merah: Akashi, Midorima dan Kise, sedangkan Tim biru: Aomine, Murasakibara Kuroko," ujarku.

"Apa!? Aku mau sama Kuroko-cchi-ssu!"

"Oi Kise! kau berisik, baka! Sudalah, terima nasib saja!"

Mengabaikan protesan dari Kise, aku segera meniup peluit dan pertandingan pun dimulai.

.
.
.

Tiga jam kemudian, akhirnya pertandingan basket telah selesai dan Kiseki No Sedai berjalan menghampiri bangku lalu meminum minuman masing-masing.

"Senangnya kita bisa main basket bersama lagi-ssu!" ucap Kise seraya mengelap wajahnya.

"Ya, aku setuju denganmu, Kise," kata Akashi menyetujui ucapan Kise dan melanjutkan kegiatan minumnya.

"Souka.. Bagaimana kalau lainkali kita reunian lagi?" saranku sambil tersenyum lebar dan mereka membalas dengan anggukan beserta senyuman.

"Yosha!"

Kuroko No Basuke (Reader's Imagine) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang