Akashi x Reader

1.5K 134 21
                                    

Hari ini SMA Rakuzan sedang mengadakan latih tanding dengan SMA Shuutoku. Semua murid ---baik dari SMA Rakuzan sendiri maupun SMA Shuutoku.--- pada berdatangan ke gym untuk menonton latih tanding tersebut, tidak lupa pula mereka mendukung tim basket dari sekolah masing-masing.

"Naa Sei-chan.. Menurutmu kali ini siapa yang akan menang?" tanya Reo melirik Akashi.

Akashi yang lagi bersiap-siap, menoleh ke arah salah seorang senpai-nya dan berkata, "Tentu saja kita, tim basket Rakuzan."

"Pertanyaan yang bodoh, Reo!" sahut Hayama.

"Bodoh dari mana?" tanya Reo merasa tidak terima karena dibilang bodoh.

"Bodoh karena sudah tahu kita akan menang, masih saja bertanya seperti itu," kali ini Nebuya yang menyahut.

"Damare! Kalian berisik!" tegur Mayuzumi.

  - di sisi lain -

"Oii Takao, apa kau tahu di mana kacamataku?" tanya Midorima seraya mengubrak abrik isi tasnya.

Takao yang melihat kalau kacamatanya Midorima ada di atas kepalanya langsung tertawa terbahak-bahak.

"Oii Takao! Kenapa kau tertawa, nanodayo?" tanya Midorima lagi mulai emosi.

"Hahaha.. Shin-chan, Shin-chan~ kacamatamu ada di atas kepalamu!" jawab Takao masih tertawa.

Midorima yang mendengar jawaban dari Takao segera mengecek atas kepalanya. Dan.. Benar saja, ia mendapatkan kacamatanya yang dicari sejak tadi olehnya.

"Pfftt.. Tidak aku sangka kau se-idiot itu, Midorima!" ujar Miyaji seraya menahan tawanya. Sedangkan Midorima hanya pura-pura tidak mendengar ucapan dari salah seorang senpai-nya itu.

"Arigatou, Takao," kata Midorima berusaha stay cool lalu pergi meninggalkan rekan timnya yang lain.

.
.
.

Latih tanding antara SMA Rakuzan dan SMA Shuutoku pun dimulai. Banyak siswi yang berteriak histeri ketika idola mereka bermain atau berusaha mencetak angka, sedangkan para siswa mulai gregetan karena idola mereka gagal memasukkan bolanya. Termasuk [Name], teman baiknya Akashi.

"Tch! Jangan mau kalah sama Midorima, Sei!" teriak [Name] saat melihat Midorima berhasil men-shoot bolanya, sedangkan Akashi belum satu pun mencetak angka.

'Tumben Akashi-sama belum mencetak angka' batin sebagian siswi yang mulai merasa gregetan.

[Name] terus mengumpat ketika Midorima berhasil mencetak angka. Kenapa begitu? Karena ia sangat membenci Midorima. Maka dari itu, ia sangat tidak suka kalau Midorima berhasil dalam bermain basket. Ia juga terus berdoa agar Midorima gagal dalam melakukan tembakan tiga angka, tetapi sepertinya Kami-sama tidak berpihak kepada [Name], karena sedari tadi Midorima terus saja berhasil mencetak angka.

# SKIP

Prit!! Peluit dibunyikan oleh wasit, pertanda latih tanding hari ini telah selesai, dengan skor 120-118 yang berarti SMA Rakuzan menang. Semua anggota basket Rakuzan dan Shuutoku pun mulai berbaris dan memberi hormat, lalu bubar.

"Sei!" seru [Name] seraya menghampiri Akashi dan langsung memeluknya.

Semua orang yang masih berada di gym sangat terkejut dengan aksi dari [Name], termasuk Akashi.

"[Name]!" panggil Akashi.

"Ya?"

"Kenapa kau memelukku dengan tiba-tiba?" tanya Akashi to the point.

[Name] melepaskan pelukannya, lalu menatap Akashi dan menjawab, "Karena kau berhasil menang dari Midorima!"

"..Maksudmu itu tim basket sekolah kita yang berhasil mengalahkan tim basket Shuutoku, ya kan?" ralat Akashi. [Name] hanya merespon dengan anggukan kepala.

Midorima yang sedari tadi berada di sebelah Akashi, terdiam membisu.

"Shin-chan! Kau kenapa?" tanya Takao yang berada di sebelah Midorima.

"Tidak kenapa-kenapa, nanodayo!" jawab Midorima seraya menaikkan kacamatanya yang tidak melorot itu.

"Psstt.. Shin-chan! Apa kau mengenal siapa gadis itu? Sejak tadi kau terus melihatnya tanpa kedip," tanya Takao lagi sedikit berbisik.

Midorima merespon dengan anggukan kepala.

"Siapa dia?"

"Namanya [Full Name], dia itu.. mantan kekasihku," jawab Midorima dengan memelankan suaranya di akhir kalimat.

Takao yang memiliki pendengaran yang tajam, tentu saja dapat mendengar kalimat akhir itu. Lalu berucap, "Kau punya mantan, Shin-chan? Wah tidak aku sangka kalau ternyata ada yang mau sama dirimu juga!"

"Damare, Takao!!" bentak Midorima seraya menutup mulutnya Takao dengan kedua tangannya.

"Hmphh.." sedangkan Takao hanya bisa memberontak.

"Aku pergi dulu, Akashi. Dan sekali lagi, selamat atas kemenangan tim kalian," pamit Midorima, kemudian sosok dirinya dan Takao mulai menghilang dari pandangan Akashi dan [Name]. Sedangkan Akashi dan [Name] hanya memandangin kedua sosok pria itu.

"Apa kau mau balik?" tanya Akashi dengan tiba-tiba.

[Name] langsung mengalihkan pandangannya ke arah Akashi dan menganggukkan kepalanya.

"Baiklah. Tunggu di sini ya, aku ganti pakaian dulu!" kata Akashi, lalu berlari menuju ruang ganti.

.
.
.

15 menit telah berlalu, Akashi baru saja selesai mengganti pakaiannya dan segera menghampiri [Name] yang sedang menunggunya.

"Lama, ya?" tanya Akashi.

[Name] menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak lama."

"Sou.. Kalau begitu, ayo kita pulang!" kata Akashi sembari mengandeng tangan [Name] dan beranjak keluar sekolah. Kemudian mereka masuk ke limousin-nya Akashi dan mengantar [Name] pulang ke rumahnya.

Kuroko No Basuke (Reader's Imagine) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang