Kiseki No Sedai

1.4K 117 50
                                    

Pada suatu pagi yang cerah, tampak Kiseki No Sedai sedang berjalan kaki menuju sebuah tempat --entah mau kemana. Namun langkah kaki mereka tiba-tiba berhenti karena dihadapan mereka saat ini ada sesosok gadis cantik *uhuk* tetapi ia tampak cebol, lebih cebol dari Kuroko.

"Siapa kau?" tanya Akashi menatap tajam gadis itu.

"Kau menghalangin jalan saja," timpal Murasakibara.

"Oi teme! Minggirlah!" kali ini Aomine yang berbicara.

"Kau berani mengusirku, Daiki? Mauku hapus dirimu dari cerita ini hah?"

"Hoo~ Yang nentuin itu kan Reader. Bukan dirimu, Baka!" remeh Aomine.

Perempatan imajiner mulai muncul di kening gadis tersebut.

"AHOmine!!"

"Apa?"

"Perkataanmu kok benar sih?"

Seketika anggota Kiseki No Sedai sweatdrop.

"Ada apa dengan kalian?" tanya gadis itu kebingungan.

"Ada keperluan apa kau ke sini?" tanya Midorima.

"Oh! Aku ingin memberikan ini!" jawab si gadis seraya memberikan beberapa kue kering pada Kiseki No Sedai.

"Kue? Kenapa kau memberikan kue?" Akashi menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Karena.. aku sedang berbaik hati! Maa. Aku tidak mau berlama-lama di sini karena aku ada janji dengan si Kepala Nanas, jadi aku pergi dulu. Mata ashita na!" ucap si gadis yang kemudian menghilang dengan tiba-tiba.

"Aritsu-chan seperti jelangkung. Datang tak diundang, pulang tak diantar," gumam Kuroko.

"Kau betul, Kuroko'cchi!" Kise menyetujui ucapannya Kuroko. (Aritsu : Temee (#`д´)ノ)

# Skip

Setelah kepergian si gadis misterius itu, Kiseki No Sedai melanjutkan perjalanan mereka. Hingga akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.

"Jadi kira-kira kue apa yang diberikan oleh Aritsu'cchi itu'ssu?" tanya Kise

"Racun?" tanya Aomine.

"Apa ramuan yang membuat kita jadi kecil'nodayo?" tanya Midorima.

"Kalau kuenya enak, aku mau memakannya." kata Murasakibara.

"Sepertinya kue ini bukan racun atau pun ramuan, karena tidak ada bau yang aneh di kue ini," kata Akashi melihat kue yang dia pegang.

"Kalau begitu, kuenya buat aku saja!" Murasakibara ingin merebut kue itu, namun ditahan oleh Kuroko.

"Tenanglah Murasakibara-kun. Kue ini buat kita bersama, jadi kita bagi kuenya," kata Kuroko.

"Yahh.. Baiklah," jawab Murasakibara lemas.

"Kalau begitu.. ini bagian kalian masing-masing." Akashi membagikan kue tersebut ke anggota yang lain.

"Itadakimasu." seru mereka berbarengan dan memakan kuenya.

"Enak!"

"Lumayan."

"Manis."

"Hm hm"

Ketika mereka sedang menikmatin kue mereka masing-masing, tiba-tiba saja..

Krek!

"Aww! Apaan nih?" ringis Kise seraya mengambil sesuatu yang membuat giginya sakit.

Keluarlah sebongkah(?) besi.

"Besi!?"

"Sepertinya ada sesuatu yang penting disitu." timpal Akashi.

"Cepat buka!" perintah Akashi.

"Buka apa'ssu?" tanya Kise kebingungan.

"Ryouta! Di dalam bongkahan besi itu ada secarik kertas."

"Oh? Kau benar, Akashi"

"Surat?" Kise tampak mengubek isi bongkahan besi itu.

Dan keluarlah..

Secarik Surat!

"Surat!?"

"Cepat baca, Ryouta!" perintah Akashi lagi.

"Baik'ssu!..-"

"Ekhem! Mungkin kalian berpikiran kalau aku baik ke kalian tanpa alasan, tetapi itu salah! Aku memberikan kue itu, karena aku ingin mengadakan ToD bersama kalian!" -Aritsu.

"ToD?"

"Sepertinya menarik." ucap Akashi.

"Yup benar!"

"Jadi kita akan mengadakan ToD?" Midorima membenarkan kacamatanya.

"Jadi, Minna-san.. tolong berilah kami ToD sesuka hati kalian. Dengan senang hati kami akan melaksanakannya." kata Kuroko dengan ekspresi datarnya.

"Benar apa yang dikatakan oleh Kuroko" Anggota Kiseki No Sedai menyetujuin ucapannya Kuroko.

"Tetapi aku harap ToDnya tidak susah." kata Murasakibara.

"Dan tidak aneh." timpal Aomine.

Kuroko No Basuke (Reader's Imagine) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang