9. Jeritan

7.5K 373 16
                                    


Awas typo ada dimana-mana...
Happy reading

POV Anya

Gue dan Salsa yang ingin pergi ke kantor guru mengumpulkan tugas. Tiba-tiba tidak sengaja bertemu Kak Berta and the gengs nyamperin gue. Tatapan yang tajam jelas terarah ke gue.
Deg..
Hati gue berdecak tidak karuan, Salsa yang berdiri disamping gue juga takut. Kemudian dia berjalan semakin mendekat.

"Bawa, dia!" ucap Berta dengan datar sambil memainkan rambutnya. Dua cewek yang disuruhnya kemudian menangkap dan mengikat tangan gue.
"Kak Berta lepasin...lepasin. Gue mau dibawa kemana?" gue mencoba memberontak dan Salsa yang semula disamping gue tiba-tiba menghilang entah kemana.

"Lo..diem aja!Ayo guys!" ucapnya dengan wajah yang kian memerah.
Gue kemudian dibawa memasuki toilet cewek. Tetapi anehnya didalam itu tak ada satupun cewek, hanya gue, Berta dan temennya. Dia menatap gue lagi dengan tajam.
"Lo...Anya ceweknya Agas kan!"

Deg...

"Gue bisa apa, dan bingung harus ngomong apa?" batin gue.
Mulut gue seakan kaku dan hanya rasa gemetar yang gje rasakan. Kemudian gue menganggukan kepala dengan terpatah-terpatah.
"Lo...udah berani ngerebut Agas, berarti lo siap-siap berurusan sama gue!" jelasnya.

Mata ini semakin berkaca-kaca dan tak tahan menampung tetesan air. Gue menjawab dengan mulut yang masih bergetar.
"Tapp pi bukan ggue yang nembak duluan!"
Dia kemudian mengepalkan tangan, yang membuat gue berpikiran tidak karuan.

"Laksanakan sekarang, guys!" peritah Berta pada kedua temannya.
"Ampun kak. Tolong lepasin Anya!" ucap gue sambil menangis.
Temennya kemudian melepas kuncir rambut gue, lalu mengambil se-ember air bekas pel-pelan.

Dan....
BYUURR...
Gue hanya bisa memejamkan mata, dan berharap ada orang yang mau nolongin. Tidak berhenti disitu saja penderitaan gue, kemudian Berta mengambil tas kresek hitam yang berisi bungkusan tepung dan butiran telur.

"Kak...ampun kak, tolong lepasin Anya!"
Dia tak menggumbris dengan apa yang gue katakan, dia malah beraksi dengan tepung dan telur yang ada ditangannya. Kemudian

Dugg〽⚡

Byurr💦

Semua tepung dan telur telah berhasil mendarat ke rambut dan tubuh gue. Gue semakin menangis...
huhh...hihihi.

"Guys, kunci-in dia dalam kamar mandi. Biar dia tau rasa!"
"Ok..Ber!" ucap kedua temennya yang kemudian menarik gue kedalam kemar mandi.

Dengan posisi tangan yang terikat gue mencoba menggedor pintu.
"Kak..bukain pintunya. Anya mohon!" isak tangis gue semakin pecah .
"Ini akibatnya kalau lo berani berurusan sama gue.
Ayo guys kita pergi!" suara Berta dari luar pintu.

Dorr...dorrr
Gue terus mencoba menggedor pitunya dengan kaki dan berharap ada orang yang nolongin gue.
"Salsaaa gue butuh elo....atau siapa saja yang ada di luar! tolongin gue!"

"Anyaaa...Anya lo dimana!"
Suara itu, gue hafal itu suara Agas.
"Agas...tolongin, gue disini terkunci dalam kamar mandi..huhuhu..." ucap gue dengan menangis.
Suara sepatunya terdengar berjalan mendekati pintu.
"Anya..awas lo minggir ya, gue mau ngedobrak pintunya!" perintah Agas.
"Iyyaa.."

DUG...DUG...BRAKK..
Pintunya kemudian akhirnya terbuka, dia menatap gue dengan miris, dan menarik gue dedalam pelukannya.

"Anya,,maafin gue ya, gue telat datengnya!"
Gue menangis dalam pelukannya.

"Hukk..huhu Agas gue takut!" air mata yang kini semakin membanjiri mata membuat Agas memeluk gue semakin erat.
"Udah tenang aja, gue bakal jagain lo.
Berta awas lo...gue akan bikin perhitungan sama lo!" ucapanya sambil melepaskan pelukannya.
"Udah Agas, biarin aja!"
"Yaudah, gue antar lo pulang sekarang ya, nanti tas lo biar dibawa sama Salsa. Tadi dia juga yang kabarin gue kalo elo dibawa sama Berta." jelasnya pada gue

Gue hanya menganggukkan kepala, kemudian Agas memapah gue menuju parkiran .
Dan dengan kecepatan penuh , mobilnya telah sampai ke rumah gue, gue yang tertidur di mobil kemudian digendong Agas menuju ke dalam.
Tokk...tokk..
kemudian simbok membuka pintu.
"iya..ya ampun non apa yang terjadi kok bisa kaya begini. Di bawa masuk ke kamarnya non anya sekalian den."

"iya, mbok!"
Gue yang mulai membuka mata yang masih tergendong di atas punggung Agas.

"udah..turunin gue. Modus ya lo!"
"Gue hanya nolongin lo yang tertidur pulas di mobil tadi, tapi kalo modus ya..ada sih ..dikit!" ucapnya sambil terkekeh.
"Agasss...awas lo ya!!" ucap gue sambil menjewer telinganya.
"Aww...sakit sayang!"
"Sayang...jijik gue! Dah ya...lo mau pulang apa masih disini!" ucap gue.
"Gue masih disini aja dulu deh! Males gue balik ke sekolah!" ucapnya sambil membaca majalah di kasur gue.
"Gue mandi dulu, lo disitu aja!" ucap gue sambil menunjuknya.
"Ngikutt...!" ucapannya sambil merengek
"Lo ikut, kita putus!"
"Ett...nggak deh. Tunggu dulu lo tadi ngomong kita, berarti lo ngakuin dong kalo kita pacaran!" ucapnya.
Gue hanya tersenyum malu-malu dan berlari ke kamar mandi.

**

Gue yang keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut dengan handuk, melihat Agas yang tertidur pulas di atas sofa kamar.

"AGAS... bangun ada Bu Guru!!" gue mejahili dia.

Sontak dia kaget dan kemudian terbangun.
"Mana...mana??"
wajahnya kelihatan takut dan kaget membuat gue terkekeh.

"Haaa....ha...wajah lo..lucu kalo lagi takut!"

"Anyaa..." ucap nya sambil mengejar gue
Gue akhirnya main kejar-kejaran sama dia. Dan terkadang gue merasa nyaman sama dia.

"Stopp...Agas gue mau ngomong serius sama lo?"

"Masa...serius banget ya!"

"Agas...jangan bercanda mulu, dengerin gue dong?"

"iya-iya gue dengerin!" ucapnya sambil menatap mata gue.

"Kayaknya kita putus aja ya!! gue nggak mau menjadi perusak hubungan lo dan Kak Berta!"

"Gue nggak mau putus sama lo, soal Berta biar ntar gue yang ngurus. Dan gue jadian sama lo karena gue merasa nyaman deket lo, gue mau lo bisa ngerubah perilaku gue!"

Gue tahu perilaku Agas tuh bisa dibilang ugal-ugalan karena dia sering bolos sekolah, balapan motor, dan sering nongkrong sampek malam.

"Tap___" ucapan gue tiba-tiba dihentikan oleh Agas.

"Stt...gue mohon, gue ingin perilaku gue kembali seperti dulu sebelum orang tua gue berpisah!" jelasnya

"Apa lo itu berubah...gara-gara orang tua lo berpisah?"

"iya...udah ah gue males bahas itu lagi!"

"Iya gue coba ya Aga...!" ucap gue sambil nyengir

"Lo panggil gue Aga, berarti gue panggil lo dengannn....hmmm Aya!"

"Apaan sih lo...wleeee?"

Saat asyik ngobrol dengannya tiba-tiba HP gue bunyi...
Kringg..kringg

David is calling


Konflik udah mulai muncul
UDAH BAPER APA BELUM???...LANJUT TERUS YA BACANYA...


AYO VOTE DAN COMMENT

Bagi Para SR (SILENT READER) SEMPATKAN VOTE ATAUPUN KOMEN YA..
KALAU MAU CERITA INI TETEP LANJUT LAKUKAN HAL YANG DIATAS YA GUYS😂
THANKS

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang