Ekstra Part 1

8.2K 308 114
                                    

mulmed rumah mereka❤



"Sah?"

Semua tamu undangan ikut memberi jawaban dengan serempak.
"SAH!!"

Akhirnya semua perjuangannya sudah terbalas sudah, ia bisa memiliki gadis itu kembali. Agas terlihat sudah merasa lega setelah mengucapkan janji suci yang membuat hatinya berdebar. Senyuman seakan tak ingin lepas dari bibir keduanya.

Semua keluarga dari kedua belah pihak terlihat nampak memancarkan aura bahagia. Perbedaan ataupun kesalahpahaman yang dulu kini sudah terselesaikan. Bahkan Bram dan Herman kini sudah sangat akrab. Keduanya kini saling melempar senyum.

Seperti pengantin pada umumnya, setelah ijab qobul sang istri mencium tanganya suaminya. Begitupun yang kini akan dilakukan oleh Anya. Ia meraih tangan sang suami lalu mencium punggung tangan tersebut. Sementara itu, Agas mendekatkan diri lalu mengecum kening Anya lumayan lama.

"I love you my wife!" bisik Agas yang terdengar lembut ditelinga Anya.

Sementara resepsi keduanya masih digelar nanti malam, maka pengantin baru tersebut digiring menuju keluar. Mobil sedan warna putih dengan hiasan bunga serta pita, menjadi tunggangan keduanya.
Agas membukakan pintu mobil bagian depan, mempersilahkan Anya untuk masuk.
"Masuklah dikereta kencanamu tuan putri." ucap Agas dengan perlakuan bak seorang pangeran.

Anya tersenyum malu, pasalnya semua pasang mata kini tertuju padanya. "Terima kasih, pangeranku!"
Setelah itu Agas menutupnya dan berlari kecil menuju tempat pengemudi.

Mobil sesan tersebut kini melaju keluar dari tempat tersebut. Lambaian tangan dari para undangan menggiring kepergian mereka.

Disamping itu Herman dan Bram berdiri berdampingan disamping istrinya masing-masing. Mereka tersenyum bahagia.

"Man, ntar mau request berapa?" ucap Bram sambil menaikkan salah satu alisnya.

Herman yang mengetahui alur pembicaraannya , langsung mengulum senyuman. "Saya terserah sama mereka, yang penting cepet jadinya!"

Jawaban suaminya sontak membuat Ani selaku istri Herman langsung menoleh tajam. "Anak anda mainnya kasar nggak?" ucap Ani yang mengarah ke Bram.

Laki-laki betubuh besar itu menunggingkan senyuman, "Tenang anak saya mainnya halus kayak bapaknya, lagi pula saya sudah bekali dia susu kuda liar!" ucapnya yang sedikit tertawa.

Sontak membuat mereka dan istri Bram sendiri menoleh kearahnya. Mereka membulatkan bola matanya. Terkejut dengan kelakuan bapak anak satu itu.

"Kalo gitu mah, 3 ronde pun bisa jebol!" sahut Ayu, istri Bram.

Kemudian keempatnya pun tertawa terbahak-bahak.
Di belakangnya ternyata ada seorang pria yang dari tadi mendengar pembicaraan keempatnya.

"Kalian itu, ngomongin apaan sih?!" ujar Arsen yang terlihat bingung sambil menggaruk kepala belakang.

**

Agas menjalankan mobilnya dengan kecepatan standart. Ia kemudian beralih menatap wanita yang nampak anggun nan cantik dengan balutan kebaya warna putih alias istrinya sendiri.

Anya tersenyum sendiri sambil memandang keluar jendela. Langit nampak masih gelap, karena memang ijab qobulnya dilaksanakan ba'da subuh. Rasa ngantuk mungkin ada, karena sejak pukul 3 dini hari Anya harus merias diri sebelum pelaksanaan dimulai.

"Kenapa, hm?" tanya Agas yang melihat Anya seperti menahan ngantuk.

"Gakpapa, cuma sedikit ngatuk aja, hoamm!" wanita itu sedikit mengeluarkan uapan kecil.
"Kita mau kemana, cari hotel apa ke apart-"

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang