"Hai guys, happy reading ya 😘"
Ayo sebelum membaca di vote dulu ya!!
Mobil hitam tersebut, tiba-tiba berhenti ke pinggir jalan yang sangat lebat pepohonannya. Anya yang sedari tadi melamun , langsung bingung dengan Agas yang memberhentikan mobilnya disini. Bukankah tadi mau mengajak nonton ke bioskop?lantas kenapa mobilnya berhenti di tengah jalan?. Kemudian cowok tersebut mengambil kain hitam yang berada di saku jaket boombernya ,dan menutup mata kekasihnya dengan kain tersebut. Gadis mana saja pasti akan berontak jika tiba-tiba kekasihnya melakukan hal seperti itu. Begitupun dengan Anya yang berteriak-teriak nggak karuan."AGA...LO MAU CULIK GUE YA...!HUUWAAAA!" teriak gadis tersebut membikin cowok yang disampingnya sampai menutup telinganya lekat-lekat.
"kalo iya emang ngapa..."celetuk Agas sambil cengengesan.
Anya sontak langsung berteriak histeris. "Huaaaa...MAMA...PAPA...KAK ARSEN....TOLONG!!!"
"Duh...berisiknya pacar Aga ini." sahut Agas yang mencubit gemas pipi Anya. "Mana mungkin gue menculik lo, gue kesini mau ngajak lo kesuatu tempat!"
"Aww sakit tau....emang matanya harus ditutup ya? Katanya tadi ngajak ke bioskob. Ih...ngeselin padahal gue tadinya pengen liat film Dear Nathan. Huaa...lo bohongin gue!" rengek Anya yang mendumel seperti anak kecil dengan kain hitam yang masih menutupi matanya.
Tanpa sepengetahuan Anya, Agas tiba-tiba mendekatkan wajahnya yang tampan ke arah gadis tersebut.
"Secara lo aja pakek acara dress sedengkul sih...nanti pasti mata cowok-cowok disana jelalatan ngeliatin lo, dan gue nggak akan nge-bi-arin itu semua ter-ja-di." ucapnya yang memberi panekanan disalah satu ucapannya."Ya...ampun Aga jangan lebay deh. Ini masih sedengkul kali, ehhh...apa lo takut cemm-buru ya.." sahut Anya dengan nada yang meledek.
Tanpa menanggapi ucapan Anya, Agas langsung keluar dari mobil. Berjalan menuju pintu mobil samping, dan membukakan pintu mobil ceweknya tersebut. Dengan perlahan dan penuh kelembutan Agas memapah gadis itu untuk menuju ke arah yang ingin ditunjukkan.
Entah kenapa Anya tak sedikit bergeming apapun, dia terus memegangi lengan kanan Agas erat-erat. Hampir saja Anya tersandung batu yang berada didepannya, untung Agas yang mengetahui hal tersebut langsung menarik gadis itu kedalam dekapannya dan mengangkat sedikit badan Anya melompati batu tersebut . kebayangkan kayak gimana?^,^
"Aga...lo mod-" ucap Anya yang belum selesai bicara langsung disamber perkataan Agas.
"Shuttt...diam atau gue cium!" Sahut Agas yang sedikit menahan gelagak tawanya.
Anya yang mendengar ucapan Agas, hatinya merasakan kesal. Tapi mau gimana dia mungkin lebih baik diam. Kemudian keduanya meneruskan jalannya pelan-pelan.
Tepat di tempat Anya berdiri, Agas langsung membuka kain yang membalut mata pacarnya. Perlahan kelopak mata Anya terbuka, walaupun penglihatannya sedikit remang-remang kemudian dia mengedip-ngedipkan kelopak matanya tiga kali, dan sekarang semuanya jelas terlihat.
Dia menatap indahnya lampu gemerlap taman yang berada di tepi danau, kemudian pandangannya terarah ke arah tanah yang dipenuhi rumput hias yang lebat dan hijau. Kaki jenjang Anya kemudian berlari kecil dan menidurkan badannya ke rerumputan tersebut. Sesaat Anya menutup mata dan mehirup udara yang segar yang tersebar ditempat itu, merasakan angin yang bertiup semilir. Dan menatap indahnya bintang-bintang yang tersebar di langit yang hitam.
"Lo suka?" ucap Agas yang juga merebahkan tubuhnya diatas rerumputan dengan kedua tangan yang digunakan sebagai batalan kepala.
"He'eh..." ucapnya sambil menganggukan kepala. "Suka banget, Lo tau gue paling suka ngeliat gemerlap bintang yang di langit." lanjutnya yang tangannya sambil menunjuk kearah bintang-bintang di atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Sepasang Bintang (SELESAI)
Teen Fiction(COMPLITED) "Sekarang lo harus siap pacaran sama gue!" Ucap Agas Nildan Saputra Gue melongo, gue takut kalo dia cuma mempermainkan hati gue, secara Agas terkenal karena dia playboy, tajir iya, cakep juga iya. "Kak Agas...tapi gue belum siap buat pac...