7. Hatiku, Hatimu, Hatinya

8.3K 420 18
                                    

Hai...gue kembali lagi.
Selamat membaca

Di sekolah

POV Anya

Setelah nyampek sekolah, gue bergegas menuju kelas. Terlihat seorang cowok yang berdiri di dekat lorong kelasku. Wajahnya yang masih terlihat samar-samar, tetapi ciri-cirinya itu terlihat seperti kak David. Gue berjalan semakin mendekatinya.

" Kak David?" tanya gue sama seorang cowok itu.
"An..entar setelah istirahat, gue tunggu lo ditaman belakang sekolah, ada yang gue omongin nanti!" ucap cowok itu yang ternyata benar kak David.
Kemudian dia langsung pergi, setelah mengatakan hal tersebut kepadaku.

Gue penasaran ,apa yang ingin dia katakan nantinya. Tidak biasanya Kak David ngajak gue ketemuan seperti itu. Tiba-tiba datang kedua temen gue yang membuyarkan lamunan gue.

"Anya...!" sapa Salsa dan Dewi yang sama-sama menepuk bahu gue.
"Aduh...kalian tuh ngagetin aja!"
"Lagian lo, pagi-pagi gini udah nglamun." ucapa salsa.
"Udah..ayo masuk kelas!" ucap Dewi dengan halus.
"Ayo.." ucap gue.

**

Selama pelajaran gue terus kepikiran dengan ucapan kak David yang tadi. Tetapi semua itu sirna saat dimulainya pelajaran Matametika, yang harus fokus ke soal-soal ulangan. Tak lama kemudian...

Tettt...tettt

Gue teringat dengan ucapan kak David yang ngajak gue ketemuan di taman belakang. Gue langsung berlari menuju taman belakang, tiba-tiba langkah gue terhenti saat melihat Kak Agas sama temen-temennya yang lagi nongkrong di depan kelasnya. Gue balik arah mencari jalan selain melewati Kak Agas, kalau gue lewat depan kelasnya males banget harus nanggepin omongannya. Akhirnya gue lewat lorong deket kantin.

Ternyata kak David, udah nungguin gue di sana. Semakin gue mendekati kak David, hati gue semakin berdebar-debar.

"Ada apa,kak?" tanya gue dengan rasa penasaran.

"Gue...mau ngomong perasaan gue yang sebenarnya sama lo...!" sahutnya.
Gue kaget dengan apa yang dikatakan kak David, lalu gue mencoba menghela nafas yang tinggi.

"Maksudnya...!" Gue pura-pura tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya.

"Anya..selama ini gue itu cinta sama lo!" ucapnya yang serius.

"Kita kan baru kenalan kak?" tanyaku yang heran, walaupun dihati gue terbesit rasa senang.

"Kita..udah kenal selama sebulan...dan selama itu juga gue merasa nyaman disamping lo..
Anya..Lo mau nggak jadi PACAR gue?" ucap kak David yang menatap gue.
Gue bingung harus jawab apa, gue sebenarnya juga suka sama dia, tetapi disini lain gue mulai suka juga sama kak Agas.

"Tetapi rasanya gak mungkin kalau kak Agas juga sama gue...gue harus gimana...pusing!!" batin gue.

"Gimana ya kak, kasih gue waktu berpikir ya kak, atau ntar malem kita ketemuan di taman komplek ya." ucap gue yang belum bisa jawab sekarang.

"Ok , gue tunggu jawaban lo ntar malem An..!" kak David yang tersenyum kepadaku.

"Gue balik ke kelas dulu ya kak , udah mau bel.." ucap gue yang balik tersenyum sama dia.

"Hati-hati ya.."

"Sip!" jawab gue yang mengacungkan jempol padanya.

**

"Anya lo dari mana aja, setelah bel istirahat lo langsung ngilang?" tanya Salsa kepada gue.
"Gue abis ketemuan sama Kak David." jawab gue yang masih kepikiran soal tadi.

"Ketemu sama kak David! terus dia ngomong apaan , terus kenapa wajah lo kelihatan bingung kayak gitu, cerita dong An siapa tau gue bisa bantu."

Akhirnya gue curhat sama Salsa.
"Lo tau nggak, dia tadi nembak gue, Sa!" ucap gue pada Salsa.

"Terus, lo terima?" tanya Salsa dengan wajah penasaran.

"Belum, gue bilangnya sih, gue butuh waktu untuk berfikir. Tapi ntar malem gue akan menjawabnya." Jelas gue padanya.

"Ett...berarti dia lo gantungin dong, An!"

"Ya..gitu deh. Menurut lo, gue harus nerima atau nggak?" tanya gue pada Salsa yang juga bingung dengan jawabannya.

"Menurut gue kalau lo juga cinta sama dia, ya lebih baik lo terima." saran Salsa yang meyakinkan gue.

"Tapi gue masih bingung dengan perasaan gue, Sa."

"Lo ...dulu kan pernah bilang sama gue, cowok kayak kak David itu idaman lo banget, terus sekarang dia yang udah suka sama lo, masak lo tolak!" ucapan Salsa yang penuh keyakinan.

"Gue pikir-pikir lagi aja deh, Sa. Udah ayo masuk kelas."

"Awas lo An, jangan sampek lo entarnya nyesel!" ancaman sahabat gue.

"Apaan sih lo...!"
Ni, anak bukannya ngasih saran yang baik malah ngancem.

**

Tettt...tetttt

Bel pulang sekolah berbunyi. Gue dan Salsa berjalan menuju gerbang depan. Dia tengah jalan gue melihat Kak Agas sama Kak Berta yang lagi berduaan. Dan juga terlihat kak Berta memegang tangannya kak Agas. Memang sih...beberapa minggu ini berembus kabar kalau Kak Berta salah satu cewek hits di SMA gue lagi dekt dengan kak Agas.

"Tetapi kenapa rasanya hati gue seperti tertusuk duri ya, ngeliat mereka berduaan seperti itu . Apa itu tandanya gue mulai suka sama kak Agas.. Anya sadar..dia itu lagi deket sama Kak Berta lo gak mungkin bersaing sama dia." batin gue.

Sesampainya di gerbang ternyata Salsa udah dijemput jadi duluan.

"An..gue pulang duluan ya!" ucap Salsa

"Ok...hati-hati"

setelah itu ada suara motor yang tiba-tiba berhenti disamping gue.

"Heh lo..belum dijemput ya?" tanya kak Agas yang membuka kaca helm nya.

"iya..!!" jawab gue yang cuek.

"Ayo naik, gue anterin pulang?" ucap kak Agas kepada gue.

"Enggak ah, entar ada yang marah?" gue yang menyindir dia.

"maksud lo Berta, oh lo jadi udah tau kalo gue lagi deket sama dia!"
"Semua siswi di sekolah juga udah pada tau kalek!" jelas gue padanya.
"Udah..ni pakek, trus naik. Orang sekolahnya udah sepi juga. Lo mau sendirian disini." ucapnya sambil memasang kan helm ke kepala gue.

Jangan lupa vote dan coment ya.

AYO TERUS DIBACA, DIJAMIN MAKIN BAPER!!!
PILIH MANA AGAS APA DAVID??

Bagi Para SR (SILENT READER) SEMPATKAN VOTE ATAUPUN KOMEN YA..
KALAU MAU CERITA INI TETEP LANJUT LAKUKAN HAL YANG DIATAS YA GUYS😂
THANKS


Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang