39. Double Camping

5.4K 256 29
                                    

Setelah selesai menurunkan barang-barang, Agas berlari mendekati gadis tersebut.

Memeluk pinggang gadis tersebut dari balakang, serta meletakkan dagunya di pundak gadis tersebut. Merasakan setiap aliran angin yang berhembus.

"Gue--kangen sama lo, ay!" ucap Agas yang masih memeluk Anya.

Bukannya bersikap manis , tetapi Anya tersebut malah menepis jauh-jauh tangan Agas.
"Idih..sono jangan peluk-peluk bukan muhrim tau!"

Agas tampak mengeluarkan senyum nakalnya. "Oww..ceritanya ngode! biar gue halalin lo ya!"

"Ih..bukannya gitu!" sambil menatap Agas sedang mengeluarkan senyum jahilnya . "aauahh, susah ngomong sama lo!" Anya mengendus kesal sambil memalingkan wajahnya kearah lain.

"Elahh..gitu doang ngambek, katanya tadi kangen-" sahut Agas yang melihat Anya mengembungkan pipi. "Yaudah gue balik ke Inggris lagi kalo gitu!"

Agas mulai melangkahkan kakinya. Dia tau bahwa gadis itu akan mengejarnya, jarinya sudah mulai menghitung.

1

2

3

HAPP...

Anya menahan langkah Agas dengan cara memeluknya dari belakang. Seketika Agas tersenyum bahagia, sedangkan Anya menyenderkan kepalanya di punggung Agas sambil memejamkan mata.

"Jangan..." ucap Anya yang lirih.

"Emang kenapa?" tanya Agas dengan wajah berpura-berpura marah.

"Kar-na gue sayang sama lo!" ucap Anya yang masih lirih lagi.

Karena kurang puas mendengar pernyataan Anya, Agas mengulangi pertanyaan lagi.
"Karna apa?"

"Gue sayang sama lo!" Ulang Anya dengan nada sedikit tinggi.

"Kurang kenceng, Ay!"

"GUE SAYANG SAMA LO, AGAAAA!!" sekarang Anya mengeluarkan suara delapan oktavnya.

Merasa sudah puas dengan jawaban Anya yang sangat lantang, membuat Agas melepaskan pelukan Anya dan berbalik menghadapnya. Tanganya kini menangkup wajah gadis itu .
"Gue jauh lebih sayang sama lo, Ay!" jawab Agas dengan tatapan teduh yang terpancar di kedua matanya.

Kemudian Agas menarik dan merengkuhkan Anya ke dalam dekapannya. Menikmati hembusan angin sore, menyatukan semua perbedaan yang ada. Pelukan yang diberikan kepada Anya, membuat kenyamanan tersendiri baginya.

"Lo hebat, bisa meraih predikat siswa berprestasi-" ujar Agas. "--sebagai hadiah, lo hari ini minta apapun gue akan turuti!"

"Gue nggak minta apa-apa, bagi gue lo udah mau dateng ke Indo itu udah cukup!" celetuk Anya.

Sesekali Agas mencium puncak kepala Anya.
"Sekarang lo bisa gombal ya,,,!"

****



Saat hari menjelang gelap, Agas menyelesaikan pekerjaannya mendirikan tenda, sedangkan Anya memasak makanan dengan kayu bakar seadanya.

Tiba-tiba dari arah lain, terlihat dua orang berjalan menghampiri mereka.

"Woy bro...!" teriak Putra.

"Woy...akhirnya lo dateng juga!" sahut Agas sambil menghampiri Putra.

Sedangkan Anya yang sedang sibuk dengan bumbu-bumbu masakan dikejutkan dengan kedatangan Salsa yang sudah berada disampingnya.

"Lah..loh kok kalian bisa ada disini!" ucap Anya yang masih melongo menatap Salsa dan Putra secara bergantian.

Belum sempat Salsa mengeluarkan sepatah katapun, tiba-tiba sudah datang .
"Hehe..gue yang ngundang mereka. Abisanya kalo cuma berduaan sama lo, takutnya gue khilaf!" ucap polos Agas sambil mengeluarkan senjata cengirannya.

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang