48. Tunangan

5.9K 254 24
                                    

Ketika sinar matahari telah menembus celah jendela yang berbalut gorden, gadis itu masih bergelayut dengan selimut dan gulingnya. Sampai akhirnya suara alarm memecah mimpinya.

Kring...kring....kring....

Anya masih menggeliat bergerak kekanan, kekiri. Hingga nyawa berhasil ia kumpulkan.

"Hoamm...!"

Gadis itu mengucek-ucek matanya, pandangan yang ia cari adalah sesosok laki-laki yang menemaninya tadi malam. Tetapi apa? di semua sudut ruangan laki-laki itu tidak ada. Anya mengendus kesal, pasalnya ia belum mengucapkan kata terima kasih kepadanya.

Diliriknya meja kecil yang diatasnya terdapat sekuntum bunga dan kotak biru muda, tetapi sekarang ada sebuah note kecil. Anya mengulurkan tangannya mengambil ketiga benda tersebut.

Pertama ia membaca note kecil berwarna kuning.

Morning Ay,
Gue pamit, see you next time. Jika cinta lo ingin pulang kerumahnya, pintu hati ini masih terbuka lebar.

love you
Aga

Senyuman terukir saat membaca tulisan Agas. Dan kini laki-laki itu telah benar-benar pergi. Setelah menepikan note tersebut, Anya beralih membuka kotak biru muda kecil.

"Woaaa....Jam tangan yang gue penginin. Lo kok dia bisa tau? Auah...gue seneng bangett!!!" jeritan Anya melengking disetiap sudut ruangan.

Setelah itu Anya bergegas menyegarkan tubuhnya. Ia mengguyur seluruh tubuhnya dengan air sower yang dingin. Setelah itu ia memakai dress motif flora dan segera membalut rambutnya menggunakan handuk.

Kaki gadis itu kemudian mengayun keluar dari kamar mandi. Tetapi saat membuka pintu, ia dikejutkan dengan sesosok pria yang berdiri didepan kamar mandi.

Ceklek

"Happy birthday to you, happy berthday to you,
happy birthday  , happy birthday , happy...birthday to Anya..." Suara merdu dilantunkan oleh Farel saat Anya baru membuka pintu.

Gadis itu sangat terkejut mendapat kejutan oleh sang kekasihnya. Mulutnya masih mengangah saat menatatap sebuah kue ulang tahung yang berada ditangan kiri Farel.
Anya menatap Farel dengan mata berbinar.

CUP

"Selamat ulang tahun Bu Dokter !" ucapan Farel yang dengan bersamaan manarik bahu Anya dengan tangan kanannya lalu mencium kening gadis itu.

Soal mencium kening? Gadis itu teringat dengan kejutan yang diberikan Agas semalam. Laki-laki itu juga mencium keningnya semalam. Dan pasti semalam Agas yang telah menggendong sampai dirinya tidur diatas kasur.
"Thanks ya, Ga!"

Apa yang barusan gadis itu katakan ,
'Ga'

Farel menyerkitkan dahi. Rasa perih tiba-tiba menjalar dihatinya, sesak yang ia rasakan.

"Ga?" Farel memiringkan kepalanya menatap Anya yang terlihat resah.

'Bego, lo Anya! Kenapa bisa salah sebut nama sih, kan bisa ribet. Bego..bego..bego!' umpat gadis itu.

"Ha- ah masak sih, orang tadi gue nyebutnya Rel, lo salah denger kali!" alibi Anya sambil menggaruk tengkuknya.

Farel hanya mengangguk pasrah. Telinganya jelas-jelas mendengar kata yang terlontar tadi adalah 'Ga' bukan 'Rel'. Terlalu jauh bukan kedua kata tersebut.

"Oh..iya mungkin gue yang salah denger!" Farel yang mengikuti permainan Anya. "Ya udah sekarang lo make a wish lalu tiup lilinnya!" Anya mengangguk semangat.

Setelah selesai meminta permohonan, Anya beralih menatap kue ulang tahun tersebut. Dengan sedikit tarikan nafas, ia mulai menium lilinnya.

Fyuhh

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang