26. Sakit Hati

5.2K 295 13
                                    

Hai...guys :)
Nggak tau kenapa tangan gue gatel pengen update lagi hehe...

Kalo baca gue saranin mendengarkan instrumen musik tegang, trus sedia tisu😂, sama air minum kalo para readers ngap-ngapan pas baca..hehe

Satu lagi JANGAN KEPANCING EMOSI YA , GUYS PAS BACANYA!!!

Hedehh-_- bawel banget ya gue. Maklum efek dari tugas sekolah yang banyak bejibun (MTK , BIG, PKN).*abaikancurhatanku

Happy reading guys(:

*
*
*
*
*
*

"Papa!" ucap Agas dengan mulut nya yang masih membuka.

Anya yang reflek mendengar ucapan Agas, langsung bersalaman dan mencium punggung tangan pria itu. Walaupun wajah pria itu sangat keras, dingin , dan bersikap tak acuh.

PLAKK

Tamparan lima jari berhasil mendarat mulus di pipi kanan gadis itu. Dan sekarang buliran-buliran air sudah membendung di kantung mata gadis itu. Yang tak lain adalah Anya.

"Om, ke-na ppa menampar saya?" tanya Anya dengan suara serak dan terbata-bata.

Sorotan mata Bram sangat tajam di berikan oleh gadis dihadapannya. "Karena kamu pantes mendapatkan tamparan itu!!"

"Tapi sa-lah saya apa, om?" air mata yang kini sudah membanjiri pipinya itu mulai mengalir.

"Kamu sama papa mu itu sama-sama BUSUK!" ucapan Bram yang begitu nylekit ditunjukan kepada Anya.

"Apa maksud om, hiks?" dia memberanikan tuk bertanya kembali, walaupun isak-tangisnya membuat suara yang dikeluarkan begitu serak.

"KAMU TAU ,HERMAN SUDAH MENIPU SAYA, DAN SEKARANG KAMU SUDAH NYUCI OTAK ANAK SAYA!!" bentakan keras dari Bram telah sukses menancapkan luka di hati gadis itu.

"Jaga mulut om !! saya dari tadi sudah mencoba sopan sama om ya!! DAN SAYA TAU BAHWA PAPA SAYA NGGAK MUNGKIN MELAKUKAN HAL SEKEJI ITU!! Kedua saya tidak pernah sama sekali MENCUCI otak anak om!!" deraian air mata makin menjadi-jadi , sesekali ia juga mengusap air matanya dengan telapak tangannya. Ia juga sadar bahwa ia sekarang masih dilingkungan sekolah.

"KAMU TAU ANAK SAYA NGGAK MAU KULIAH KE LUAR NEGERI GARA-GARA SIAPA? GARA-GARA KAMU!! CIHH..MASIH UNTUNG PAPAMU YANG PENIPU ITU NGGAK SAYA SERET KE MEJA HIJAU!!" bertubi-tubi cacian makian terlontar dari mulut Bram.

"CUKUP!! Om boleh saja ngehina saya, asalkan om jangan ngehina papa saya. Dan kalaupun masalah ini di bawa ke meja hijau saya yakin bahwa papa saya nggak akan bersalah, dan kebusukan akan terbongkar!!" ucap Anya yang mulai geram dengan Bram.

PLAKK

"KEPARAT!! APA MAKSUDMU? JANGAN HARAP SAYA BAKAL NGRESTUIN HUBUNGAN KALIAN!! "

Sungguh kejam!! tamparan kedua yang dilayangkan Bram sangat membekas di pipi Anya. Merah, panas memang sangat terasa, apalagi cowok dianggap sebagai kekasihnya itu tak sedikitpun membelanya. Apa yang dibayangkan cowok itu? Sungguh dia hanya melihat Anya merintih kesakitan tanpa menolongnya!

"DIMANA NALURIMU GA, DIMANA !!! Lo ngeliat perbuatan bokab lo ke gue, lo aja diem aja! SUMPAH YA GA LO LAKI-LAKI BANCI YANG PERNAH GUE TEMUIN!"
ucapan Anya yang sangat menyayat dengan isak tangisnya ia terus memukul dada bidang Agas.

Bram yang hatinya sudah dikuasai oleh amarah dan egonya melakukan tamparan ke arah wajah gadis itu. Saat tangan sudah dilayangkan, Anya memejamkan matanya rapat-rapat. Dan...

SETT...

Cengkalan tangan seorang cowok berhasil menahan tangan Bram. Cowok? Siapa? yang pasti bukan Agas. Karena dia tak punya nyali untuk melawan Bram. Anya yang merasa tidak ada tangan yang mendarat dipipinya , langsung membuka mata. Deraian air mata memang dari tadi sudah mengalir deras dipipi nya. Matanya menatap orang yang menyelamatkannya.

"OM ITU SEORANG LAKI-LAKI, APA SEHARUSNYA LAKI-LAKI MEMPERLAKUKAN WANITA DENGAN KASAR! MAAF SAYA BUKAN BERMAKSUD MENCAMPURI URUSAN ANDA. TAPI SEKALI LAGI SEORANG LAKI-LAKI SEJATI TAK AKAN MELAKUKAN KEKERASAN KE WANITA!!" sahut cowok itu dengan tegas.

Tak ada sepatah katapun yang terlontar dari mulut bram. Perkataan Cowok itu berhasil membungkam mulut Bram. Kemudian cowok itu beralih menatap Agas yang dari tadi hanya diam tanpa melakukan pembelaan terhadap wanita yang dicintainya.

"NALURI LO DIMANA BRO!! ADA KEKERASAN DIDEPAN MATA LO, DAN HANYA LO BIARIN!! CIH BANCI LO!" ucap cowok itu dengan menatap Agas penuh ketajaman.

Agas yang menyadari kesalahannya, hanya meruntuki penyesalannya di dalam hati. Bodoh!! memang sangat bodoh Agas membiarkan kekasihnya di perlakukan seperti itu apalagi di lingkungan sekolah. Dia pun mengacak kasar rambutnya.

Cowok penolong itu kemudian menghampiri gadis yang sedari tadi menangis sambil memegangi pipi kanannya yang mulai memerah. Dia menuntun Anya untuk segera meninggalkan tempat itu.

****

Di parkiran

Karena tak tega melihat gadis yang masih menangis harus pulang sendirian, dia membawanya ke parkiran dan berniat untuk mengantarkan pulang.

"Rel!!" celetuk Anya dengan suara seraknya.

"Hmm.." sahut Farel .
Yapss...betul!! cowok yang menyelamatkan Anya tadi adalah Farel yang tak lain teman sebangkunya.

"Maa-kasih ya rel...hiks hiks...gue nggak tau apa yang terjadi kalau tidak--" sentuhan tangan yang berada dibibirnya berhasil menghentikan ucapan gadis itu.

"Udah...jangan ngomong lagi lagian suara lo udah serak gitu. Gue ikhlas kok!" ucap Farel dengan mengukir senyum dibibirnya.

Anya mengangguk dan walaupun buliran air mata yang terbendung sudah penuh tetapi ia berusaha menahan, ia berusaha memperlihatkan wajah tegarnya.

"Ayo...lo mau pulang nggak, gue anter!" sahut Farel sambil menaikkan satu alisnya.

"Anter gue ke taman deket kota aja!" jawab Anya yang masih mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal.

"Okey, ayo naik!" ucapnya sambil memakaikan helm ke kepala Anya.

Ditengah perjalanan , Anya mengambil ponsel yang berada disaku bajunya. Jari-jari lentik mulai melakukan aksi pengetikan.

to  : Bang Arsen
"Bang lo dimana? Gue butuh lo!! :("

beberapa saat kemudian...

"Gue di cafe, lo kenapa dek!"

"Bang...gue butuh sandaran. Lo jemput gue di taman kota ya!"

"Lo sebenarnya kenapa sih , dek!"

"jangan bikin gue kwatir!"

"Ok...gue otw kesana!"

Beruntung ia masih punya abang yang sangat menyayanginya, apalagi abangnya sekarang lagi ada di indonesia. Dari kecil ia hanya bisa terbuka dan meluapkan isi hatinya kepada kakak tunggalnya itu.

Tbc

Jangan lupa pencet bintang nya ya...

VOTE !!!! COMMENT!!!!
SANGAT DIBUTUHKAN!!!

Tinggalin jejak ya:)

salam hangat dari Agas:)

Dan juga salam hangat dari gue(:

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang