34. Kangen

5.4K 249 6
                                    

Curhat dong guys? (iya dong)

Hari ini aku lagi UKK, ada yang mau nyemangatin? #ngarep
Do'a in semoga UKK aku lancar yak, terus bisa dapet nilai yang memuaskan, terus bisa lanjutin cerita ini lagi! Amin.

Okay, aku usahain selama UKK tetep bisa update, gimana baikkan aku?

Udah ya cuap-cuap dariku. Selamat menikmati ceritanya, VOTE dan KOMEN jangan lupa!  :)

*

*

*

*

*

*

Anya berjalan lurus menuju kamar, ia bahkan menghiraukan Arsen yang menggoda dengan melempar kulit kacang kearahnya.

"Elah dek, muka lo kusut amat!" sahut Arsen.

Gadis itu hanya memandang kakaknya sekilas, lalu kakinya kembali melangkahkan ke arah kamar. Mungkin kini dirinya butuh sendiri. Hatinya kini sedang kalut dan yang ada dipikirannya adalah Agas, Agas, dan Agas. Ia kemudian menghempaskan tubuhnya ke kasur, sementara tangannya mengusam lionting bintang yang terikat d ilehernya. Sebuah kalung ia terima dari Agas.
Matanya kemudian terpejam seraya mengingat kejadian tadi.

Flashback

Setelah mereka melepaskan pelukkannya selama 30 detik tersebut. Agas merogoh kantong celena sebalah kanan. Sebuah kotak kecil berwarna merah, berhasil ia keluarkan dari katongnya. Dirinya kemudian membuka kotak tersebut.

"Mungkin gue bukan orang yang romantis ataupun cowok yang sering menghujani beribu hadiah, tetapi seenggaknya gue mampu mengukir senyuman disini." ucapnya sambil menunjuk bibir Anya. "Ay, gue mau lo pake kalung ini atau gue yang pake in?"

"Et..dah itu pilihan apa paksaan!" sahut Anya.

"Bodo! Udah cepetan balik badan, biar gue yang pake in!" ujar Agas .

Agas kemudian mengumpulkan semua rambut Anya dan menaruhnya kearah depan. Lalu ia mengaitkan kalung berliontin bintang dileher sang gadis. Setelah itu, Anya berputar menghadap Agas.

"Cantik!" ucap Agas dengan memandang Anya.

"apanya?"

"Kalungnya" ucapan spotan dari Agas langsung dibalas tatapan tajam dari Anya. "Hehe...Maksud gue, kalung itu cantik kalo lo yang pake!"

Mulut Anya membentuk huruf O tanpa suara, "Btw, makasih ya kalungnya, gue suka!"

Agas menggangguk dengan semangat,
"Ay, jaga baik-baik ya tuh kalung. Kalo lo kangen ama gue usap aja kalung itu 3 kali, dan setelah itu--"

"Dan setelah itu?"

"Ya, nggak bakalan terjadi apa-apa. Emang gue Jin yang bisa keluar tiba-tiba dari tuh kalung, Haha!" sahut Agas.

"Haha.." tawa hambar keluar dari mulut Anya. "Gak.Lucu!" ucapnya sambil mendekatkan wajahnya kearah Agas.

Dengan gerak cepat Agas langsung mengampit hidung Anya di sela-sela kedua jarinya. Gadis itu terus memukuli tangan Agas.

"Ga, lepas nggak?"

"Nggak, ehh..iya iya gue lepas nih!"

"Huaaaa, hidung gue jadi gede kan, sakit tau!" Sahut Anya sambil mengusap-usap hidungnya yang memerah.

"Coba mana cini Aga lihat!" tangannya meraih kepala Anya. "Ohh...iya waduh keluar darah banyak tuh, gue ambilin ember biar jatoh nya ke ember yak...Hwahaha!" goda Agas.

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang