25. Sebuah Tamparan

5.6K 232 2
                                    

Happy Reading ya guys:)

Anya yang masih menunduk dengan memegangi ujung kakinya, tiba-tiba ia mendongak melihat pemilik suara bass yang merelakan punggungnya sebagai tumpuan di kerumpunan siswa yang berdesakan. Oh..shit ternyata si anak baru itu. Apakah Anya harus berterima kasih? atau tersenyum kepadanya ? Bukan Anya kalau dia melakukan semua itu. Bahkan di hanya meliriknya dengan tatapan sinis.

"Nih..cewek maunya paan sih. Udah di tolong bilang terima kasih kek, malah natap gue sangar. Njir makin penasaran gue." umpat Farel.

Tangan telunjuk Anya mencari daftar namanya yang tertera di lembaran kertas tertepel di depan pintu. Dia menyempitkan matanya , kemudian dia menemukan namanya. Dan seketika pupilnya membesar diiringi mata Anya yang melotot bukan main.

Anya Putri Nathalia
Farel Dirgantara

Dari sekian banyak teman cowoknya kenapa harus anak baru ini yang harus duduk di samping Anya. Karena Anya tidak terima, dia kemudian berjalan dengan hentakan kaki kesal , menghampiri wali kelasnya itu.

"Bu, saya kok duduk sama anak baru songong itu ! Pokoknya saya nggak mau bu! Bu yasmin boleh kok milih siapa aja dari sekian banyak murid di kelas ini asalkan jangan sama dia!" keluh Anya di depan Bu Yasmin.

"Nggak Anya! Peraturan tetep peraturan yang harus kamu patuhi! Lagian kamu itu selalu dapat juara kelas, jadi menurut ibu setidaknya kamu bisa mengajari Farel yang masih baru disini!" omel Bu Yasmin yang menatap Anya dengan tatapan tajam.

"Tap-"

"NGGAK ANYA! Eh..jangan lupa ajak Farel keliling sekolah, dia belum mengenal semua tempat disini!"
Belum sempat Anya berbicara langsung disengkal oleh Bu Yasmin. Anya yang masih dihadapan bu Anya hanya mengendus sebal, dan sesekali mengacak poninya.

***
Semenjak kejadian kemaren, yang Agas menyuruhnya menemani bermain futsal. Cowok itu tak menelpon bahkan tak mengirim pesan sekalipun. Padahal ia dari tadi sudah mencoba mengirim pesan duluan padanya, tapi hasilnya apa zonk , tak ada satu notice yang menandakan cowok itu bakal  membalasnya.

Anya yang duduk dengan posisi kepala diatas meja dan tangannya yang sibuk mengotak-atik layar ponselnya. Bangku sebelah? jangan ditanya lagi, bangku tersebut sudah tak dihuni lagi oleh Salsa, melainkan anak baru itu yang juga sibuk dengan permainan di ponselnya.

Farel mulai bosan dengan ponselnya, ia kemudian melirik ke arah gadis yang berada disampingnya. Dilihatnya Anya sama sekali tidak bergeming tuk mengeluarkan sepatah katapun. Farel mencoba menyamankan posisi tangan kanan yang menopang kepalanya.

"Hey, anterin gue keliling sekolah! gue bosen nih!" ucap Farel menatap Anya dengan posisi menyamping. Tetapi gadis itu sama sekali tak merespon Farel.

"......."

"Busett nih cewek lama-lama gue cium juga!" umpat Farel.

"Woy!!"

"......."

Teriakan Farel itupun belum juga mengusik Anya yang masih bergelut dengan lamunannya.

"Woy, kampret lo tuli ya!!" celetuk Farel yang mendekatkan suaranya ke telinga Anya.

Anya yang mulai geram akhirnya membuka mulut, "Lo itu ngomong sapa siapa?" sahut Anya disertai memanyunkan bibirnya lima centi. Busett panjang amat...wkwk

"Sumpah ya nih cewek nyebelin! Pakek acara memonyongkan bibir, lo tau nggak itu makin bikin gue pengen nyium lo. Astagfirullah rel...tahan, sabar , sabar !" gerutu Farel di dalam hatinya.

Setelah Farel menghela nafas panjangnya ia pun menjawab, "Ya sama lo lah...ya kali gue ngomong sama tembok!"

"Tapi, nama gue buka woy ataupun kampret!" jawab Anya yang menatap Farel dengan tatapan elangnya.

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang